Share

Chapter 2

Andri yang berbicara di telfon dengan bahasa prancis, "Aku akan kembali."

"Apa? Serius. Setelah sepuluh tahun, Romeo." ucap laki-laki yang di sebrang telepon.

"Iya, aku serius. Aku akan membawa istri dan putriku kembali." ucap Romeo tegas.

"Kamu tahu setelah kamu melarikan diri, putri keluarga Sanchez menghilang."

"Aku tidak peduli dengan itu lakukan saja apa yang aku perintahkan untukmu jemput aku di bandara, aku akan mengirim pesan padamu kapan ke berangkatannya, mengerti. Aku tutup telepon dulu." Romeo memutuskan telepon secara sepihak.

"Romeo Romeo kamu tidak berubah sama sekali." ucap laki-laki itu sambil mengelengkan kepala menghadap ke ke arah jendela.

Seminggu kemudian, Romeo dan keluarganya pergi ke Prancis. Setibanya di Prancis ada seorang pria mengenakan jas menghampiri Andri dan berkata, "Bonjour Romeo."

"Bonjour Van." ucap Romeo sambil memeluknya.

"Istrimu." ucap Gevan terkejut setelah melihat istri Romeo.

"Bonjour Gevan. Tidak menyangka sudah sepuluh tahun kamu masih mengingatku." ucap Naila kepada Gevan.

"Kamu-kamu Juliet. Kamu Ferreira Juliette Sanchez. Bukankah kamu di katakan menghilang pada saat itu. Kenapa kamu bisa menjadi istri Romeo."

"Setelah aku menyelesaikan studyku di New York pesawat yang kunaiki mengalami kecelakaan. Aku tidak tahu bagaimana aku bisa sampai di perairan pantai Indonesia, aku diselamatkan oleh seorang nelayan tua." penjelasan Juliet.

"Kamu tahu kecelakaan itu menyebabkan keluargamu shock berat dan kamu dinyatakan menghilang. Sepuluh tahun mereka mencarimu tetapi tidak ada kemajuan atau tanda tanda-tanda keberadaanmu." ucap panjang lebar Gevan.

"Aku ingin pulang dulu untuk melihat keluargaku." ucap Juliet kepada Gevan.

"Baiklah aku akan mengantarmu dan kamu, Romeo. Kamu mau ikut?" tanya Gevan kembali.

"Ya aku ikut tetapi sebelum itu antarkan aku ke apartemen lamaku untuk menaruh barang-barang." jawab Romeo yang menggendong putrinya yang tengah tertidur.

"Baiklah." Setelah meletakkan barang-barang di kamarnya dan perlahan meletakkan putrinya di kasur kemudian mereka bertiga pergi ke keluarga Sanchez.

Sesampainya di keluarga Sanchez. Juliet melihat seorang kuyu yang tengah duduk di taman.

"Tante, lihat siapa yang kubawa untuk menemuimu." ucap Gevan kepada Violet.

Violet menengok kearahnya dan terkejut, lalu menangis tersedu-sedu sambil memeluk Juliet, "Kamu kembali."

"Ya, Mom. Aku kembali."

"Sepuluh tahun ayah dan kakakmu mencarimu. Kemana saja kamu selama ini? Kenapa kamu tidak pulang?" tanya Violet.

"Aku kehilangan ponsel yang kamu berikan padaku dan identitasku juga hilang, aku berbicara dalam bahasa inggris tetapi mereka tidak mengerti. Sampai ada guru berbahasa inggris yang datang padaku dan berbicara denganku walaupun bahasa inggrisnya agak berantakan aku bisa mengajarinya dan menjadi lebih baik," jawab Juliet sambil menjelaskan kepada ibunya dan melanjutkan perkataannya, "Tempat di sana sangat asri dan indah, udaranya juga sangat segar, tidak seperti di sini. Aku berada di sana selama dua tahun sebelum pergi ke ibukota selama di sana aku bekerja sebagai pelayan restoran dengan cukup tinggi. Dan kebetulan itu adalah Restoran Prancis yang bernama Le Quartier yang sedang mencari pelayan saat itu."

"Apa? Putriku jadi pelayan. Putri keluarga Sanchez yang anggun dan mulia jadi pelayan." amarah yang tertahan disuaranya.

"Mom, aku sudah menikah ini suamiku dari keluarga Roux."

"Siapa namanya di keluarga Roux?"

"Siapa namamu dalam keluarga Roux bilang ke mommy?" Andri mengangguk ke arah istrinya.

"Bonjour tante. Namaku Emanuel Romero Roux biasa di panggil Romeo."

"Apa? Romeo. Kamu benar-benar Romeo?"

"Ya, tante."

Di tempat lain.

Eline yang terbangun dari tidurnya melihat sekeliling dan berada di tempat yang tidak di kenalnya.

Ini di mana? Eline bertanya-tanya dalam hatinya.

Tempat ini sangat indah ada banyak bunga di mana-mana. Seolah-olah ia tertidur di hamparan bunga yang luas.

Eline melihat seorang paman dan bertanya, "Paman, ini ada di mana?"

Seorang pria dengan tampan bak yunani menggendong anak kecil itu bertanya dingin, "Maukah kamu tinggal bersama paman ketika kamu dewasa?"

"Paman-paman ini dimana? Tempat apa ini?" tanya Eline kembali tanpa menjawab pertanyaannya.

"Paman akan mengirimmu kembali. Ingat jangan pergi ke sini lagi," ucap pria dingin itu dan melanjutkan perkataannya, "Tutup matamu dan ini akan menjadi mimpi yang sangat indah ketika kamu bangun kamu tidak dapat mengingatnya."

Eline mengangguk setelah mendengarnya dan perkataan yang seperti mantra membuatnya tertidur kembali dan mengirimnya kembali ke dunianya dan kemudian menyegel kemampuannya untuk berpindah dimensi dengan memberi sebuah tanda didahinya.

Orang tua Eline yang melihatnya masih tertidur nyenyak.

"Dear, Dear, bangun. Waktunya makan malam." ucap Naika lembut sambil membangunkan Eline.

"Mom, tadi Eline mimpi indah." kata Eline yang belum sadar sambil tersenyum ke arah Naika.

"Mimpi apa, Dear." tanya Naila.

"Eline bermimpi Eline berada di hamparan bunga yang luas sangat indah." jawab Eline sambil menceritakan mimpinya.

"Oh ya, Dear." kata Naila.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status