Share

37. Kepulangan Pramono

“Bayangkan jika Mas adalah suami dan istrimu bermain di belakang dengan cinta lamanya. Apa yang akan Mas lakukan?

Apa Mas tidak terluka?

Apa Mas rela berbagi wanita dengan laki-laki lain?”

Annisa berpaling. Menghirup napas dalam sebelum kembali bicara. “Aku bukan bermaksud menggurui. Sedalam apa cinta kalian, aku pun tidak tahu.

Hanya terlanjur menganggap kalian adalah keluarga maka aku takut sesuatu terjadi dan kalian terlambat menyadari kesalahan.”

Ucapan Annisa tiba-tiba mendesak kesadaran Ali. Mengubah ruang gelap yang semula mengurung menjadi terang dalam pandangan. Ali terjaga. Sesak di dada seolah akan meledak, memaksanya seketika bangkit dari tidur.

Ali mengusap wajah gusar. Sering kali ucapan sederhana pun menjadi sangat melukai saat hati begitu peka.

Menoleh ke kanan, Nadya masih terlelap di sampingnya. Pandangannya berpaling pada jam di dinding kamar, waktu menunjukkan pukul dua pagi.

Ali bangkit. Setelah membersihkan diri dan mengenakan lagi pakaiannya, laki-laki it
Bintu Ikhwani

Hayoloh ... 😁

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status