Share

53. Semakin Dekat

"Aduh," Patrick mengadu kesakitan karena Nami mencubit perutnya.

"Jaga matamu, Patrick!" Aku tidak suka kalau kamu memandangku seperti itu."

"Aku tidak memandangmu mesum. Aku hanya …."

"Hanya apa?"

"Hanya … tidak ada, Nami, sungguh." ucap Patrick untuk menutupi pikiran mesumnya yang membayangkan tubuh mungil Nami, basah oleh keringat sehingga kaos yang dikenakannya mencetak bentuk tubuhnya.

"Sekarang kamu ingin ke mana?" tanya Patrick yang mengikuti langkah Nami.

"Aku sudah berkata padamu, kan? Kalau aku ingin membeli sarapan untuk nenek."

"Oh iya, aku lupa. Baiklah aku akan mengantarmu."

"Tidak usah, kau meremehkanku, ya? Aku sudah tinggal lama di sini tapi kamu masih ingin mengantarku seperti anak kecil."

"Pikiranmu tidak peka Nami, tawaranku itu hanyalah alasanku untuk berdekatan denganmu. Bagaimana kalau pagi ini kita kencan?" tanya Patrick konyol.

"Pikiran apa itu? Pagi-pagi kamu sudah membuatku kesal." keluh Nami.

"Hei, tunggu!" teriak Patrick yang ditinggalkan oleh Nami.

'Sial
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status