Share

GELORA NAFSU SUAMIKU
GELORA NAFSU SUAMIKU
Penulis: Azka Shakila

Bab 1

"Ah, Tuan … Anda sangat mengagumkan …."

Di sudut tempat aktivitas itu terjadi, ada seorang gadis cantik yang hanya bisa menangis pilu dengan tatapan yang tertuju ke arah ranjang. Dia dipaksa melihat pergulatan sengit antara suaminya dan juga seorang wanita malam. Wanita itu sengaja dipanggil oleh suaminya demi bisa kembali menggores luka di atas hati yang sudah koyak tak berbentuk.

"Lihatlah, Ell! Lihat! Pelajari bagaimana cara dia memuaskan aku, Ell! Jangan hanya bisa menangis saja!"

Ellea Adisty hanya bisa semakin menangis pilu tanpa membalas perkataan Reno Atmadja—suaminya. Pernikahan yang baru saja terjalin 6 bulan itu, tak pernah satu hari pun tidak dihiasi dengan aktivitas menjijikan Reno dengan wanita panggilan yang setiap hari pasti selalu berganti-ganti.

Tak ada yang bisa Ellea lakukan. Pernikahan yang terjadi antara dirinya dan juga Reno bukanlah terjadi karena cinta, melainkan karena keinginan orang tua mereka. Bahkan Ellea harus memutuskan hubungan dengan Rian Atmadja—sang kekasih yang kini sudah berganti status menjadi adik iparnya demi mewujudkan keinginan kedua orang tuanya itu.

Awalnya Ellea mengira jika Reno akan berusaha memberikan yang terbaik untuk pernikahan mereka dengan mencoba membuka hati untuk satu sama lain. Namun ternyata Ellea salah. Reno justru melakukan hal yang sebaliknya.

Dengan dalih tidak puas dengan pelayanan yang Ellea berikan, setiap hari Reno akan mempertontonkan hal menjijikan pada Ellea. Ellea diharuskan menghafal setiap gerakan yang dilakukan oleh wanita malam yang dipanggil Reno lalu mempraktekkan nya.

Jika Reno puas dengan apa yang Ellea lakukan, maka Ellea akan selamat. Namun jika tidak, maka rasa sakit di tubuhnya lah yang akan wanita itu dapatkan.

"Pelajari ini, Ell! Aku sangat suka diperlakukan seperti ini!" titah Reno menoleh sejenak pada Ellea.

Ellea hanya bisa mengangguk lesu dengan air mata yang seakan tak pernah habis mengalir dari kedua mata indahnya.

Saat desahan panjang dari keduanya menandakan akhir permainan, Ellea hanya bisa memalingkan wajahnya ke arah samping.

Sungguh, Ellea benar-benar mual melihatnya. Mereka laksana binatang berwujud manusia. Dan yang lebih parah, itulah yang harus Ellea praktekan nanti. Kalau sampai ada satu saja yang terlewat, maka Reno akan memberikan Ellea hukuman yang tidak main-main.

"Itu bayaranmu, Sayang. Aku sengaja memberikan tips yang besar untukmu karena kamu memberikan aku kepuasan yang tidak ada duanya. Sepertinya, aku akan sering memanggilmu ke sini," ucap Reno sembari mengecup bibir wanita yang baru saja memberikannya kepuasan.

"Terimakasih banyak, Tuan. Tentu saja saya akan senang hati melayani Anda kapanpun. Anda tinggal hubungi saya maka saya akan langsung datang," sahut si wanita dengan suara yang dibuat semanja mungkin.

"Tentu saja, Sayang."

Wanita itu pun segera berlalu dari hadapan Reno setelah memakai kembali pakaiannya. Begitu melewati Ellea, wanita itu berhenti sejenak lalu menatap Ellea dengan tatapan yang sulit diartikan. Hanya sepersekian detik saja dia melakukan itu karena setelah nya dia kembali melanjutkan langkah.

Sementara Ellea, terlihat mengusap air matanya. Setelah puas menyaksikan kebejadan suaminya, kini Ellea sudah ditunggu tugas baru yaitu ….

"Bersihkan semuanya, Ell! Jangan lupa mandi dan pakai pakaian seksi seperti yang digunakan wanita tadi. Aku ingin kamu memuaskan aku dengan cara yang sama, ingat CARA YANG SAMA! Aku akan turun sebentar untuk makan malam dan saat kembali nanti, aku ingin kamu sudah siap untuk melayaniku!" ucap Reno tanpa bantahan. Bahkan laki-laki itu menekankan ingin dilayani dengan cara yang sama oleh Ellea yang artinya Ellea tidak boleh sedikitpun melakukan kesalahan.

Setelah memperingatkan Ellea, Reno langsung keluar dari kamar. Begitupun Ellea yang langsung bangkit dari duduknya.

Dengan penuh rasa sakit yang menyesakkan dadanya, Ellea membereskan semua sisa-sisa pergumulan haram yang baru saja dilakukan suaminya.

"Sampai kapan, Tuhan? Sampai kapan Kau akan menguji hambaMu dengan cobaan yang begitu menyakitkan seperti ini," lirih Ellea dengan suara yang begitu serak karena terlalu banyak menangis.

Bukan, tak ingin Ellea mengakhiri pernikahan tak sehat yang bahkan baru seumur jagung ini dia jalani. Namun, sikap Reno akan berubah 360 derajat jika sudah di hadapan orang tua mereka. Reno akan berubah menjadi suami yang penuh cinta, dan memperlakukan Ellea dengan begitu lembut. Seolah, Reno benar-benar sudah mencintai Ellea dengan sepenuh hatinya.

Selain itu, halangan Ellea untuk berpisah dengan Reno dan menunjukan kebenaran pada orang tuanya, adalah karena sang Ayah yang memiliki riwayat penyakit jantung.

Ellea tidak ingin jika Ayahnya sampai kenapa-napa hanya karena mengetahui kebenaran tentang pernikahan yang Ellea jalani bersama Reno.

Apalagi yang meminta Ellea menikah dengan Reno pun adalah ayahnya. Entah apa sebabnya Ellea pun tudak tahu.

Saat sedang asik melamun, suara deringan panggilan masuk di ponsel Reno yang tertinggal di atas nakas, membuat Ellea mengalihkan pandangan.

Gadis itu mendekat ke arah nakas agar bisa dengan jelas melihat siapa orang yang menghubungi sang suami.

Begitu melihat nama yang tertera di sana adalah Rian, adik ipar sekaligus mantan kekasihnya, Ellea menjadi ragu-ragu untuk menjawab panggilan itu.

"Ada apa Rian menghubungi Mas Reno? Apa ada hal penting?" gumam Ellea penuh tanya.

Gadis itu terus menimang bagaimana baiknya dia sekarang. Haruskah Ellea menjawab panggilan telepon dari Rian atau tidak. Ellea sangat takut Reno marah kalau tahu dia berbicara dengan Rian, mengingat Reno yang memang pencemburu buta. Namun kalau tidak diangkat, Ellea takut jika Rian ingin menyampaikan hal yang penting padanya dan juga Reno.

Dengan gemetar Ellea menggapai ponsel Reno lalu menggeser ikon hijau di layar ponsel itu dengan ragu-ragu.

"Hallo, Kak Reno. Aku ke rumah Kakak sekarang, ya. Aku ada berkas yang harus Kakak tandatangani dan tidak bisa ditunda karena besok aku harus membawanya saat meeting pagi-pagi. Kakak tidak sibuk, kan? Aku sudah ada di jalan ini," cerocos Rian langsung mengatakan apa maksud dia menelepon Reno malam-malam.

"Mas Reno sedang makan, Rian. Mungkin sebentar lagi akan selesai. Tapi kamu tenang saja, aku akan sampiakkan apa yang kamu katakan barusan. Lagian aku juga yakin Mas Reno tidak akan keberatan kamu datang, Rian, kan kamu ke sini untuk pekerjaan," ujar Ellea merasa kalau Reno tak mungkin marah Rian datang apalagi ini itu untuk urusan kantor.

"Apa kamu yakin, Ell? Apa Kak Reno tidak akan marah padamu, lagi?" tanya Rian seakan tak yakin.

"Iya, Rian, datanglah ke sini karena …."

"Rian? Ngapain kamu mengundangnya ke sini, hah? Apa kamu ingin berbuat gila dengannya di rumahku ini?"

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eka Supriyadi
jahat banget reno
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status