MasukEllea Adisty harus menelan pil pahit setelah menyetujui keinginan kedua orang tuanya untuk menikah dengan Reno Atmadja. Sang suami selalu merasa tidak puas pada dirinya, bahkan meminta Ellea melakukan hal yang di luar akal. Ellea berusaha menutupi semua itu, terutama dari keluarga dan mantan kekasihnya yang kini berubah menjadi adik ipar, Rian Atmadja. Hingga suatu hari, Rian menyaksikan sendiri bagaimana perlakuan sang kakak pada Ellea. Cinta yang berusaha dia kubur terhadap Ellea seketika bangkit lagi. Akankah Ellea menerima kembali Rian dalam hidupnya dan meninggalkan Reno? Atau, justru Ellea akan tetap bertahan dengan pernikahan dan segala rasa sakit yang dia dapatkan dari Reno?
Lihat lebih banyakEllea seketika bungkam mendengar perkataan Rian. Otaknya bertanya-tanya dari mana Rian tahu tentang semua itu. Lelaki itu tak pernah menyaksikan langsung perbuatan Reno selama ini. Hanya Ellea yang tahu bagaimana gilanya Reno. “Jangan asal bicara kamu, Rian. Berani sekali kamu ….”“Aku tidak asal bicara, Ellea, aku punya buktinya!”Rian langsung mengeluarkan ponselnya lalu memperlihatkan rekaman cctv yang ada di ponsel itu. Seketika tubuh Ellea menegang. Tatapannya terpaku pada sosok Rian. “A-apa ini, Rian? Kamu memasang cctv di rumahku?” tanya Ellea dengan suara bergetar menahan segala rasa berkecamuk di hatinya. “Maaf Ellea, aku terpaksa melakukan ini untukmu. Aku tidak ingin kamu menahan duka ini terus menerus. Kamu harus bangkit! Kamu harus melawan ketidakadilan yang kamu alami selama ini. Sekarang bukti kekejaman Kak Reno sudah ada padaku. Tinggal kamu setuju memenjarakan lelaki itu maka semuanya akan selesai. Jangan tunggu semuanya terlambat, Ellea. Kapan pun Kak Reno bisa sa
"Mau kemana kamu, Rian?" tanya Reno saat berpapasan dengan Rian di pintu keluar. Dia baru saja datang setelah bermain-main dengan Ellea sampai tanpa sadar ketiduran di rumah tadi. "Bukankah aku yang harusnya bertanya seperti itu padaku, Kak? Aku baru saja meeting dengan Tuan Arthur dan sekarang aku akan mengecek proyek kami. Sedangkan kamu, apa yang kamu lakukan? Ini sudah lewat jam makan siang tapi kamu baru datang? Sebenarnya kau itu niat bekerja atau tidak, Kak?" sarkas Rian menatap tajam kakaknya. Reno langsung berdecih sebal, "itu bukan urusanmu, Rian! Urus saja urusanmu sendiri dan jangan menggangguku!" ketus Reno langsung melangkahkan kaki meninggalkan Rian. Rian menatap kakaknya penuh kebencian. Tangannya terkepal erat hingga buku jarinya memutih. Kalau saja tak ingat dia ingin membereskan kakaknya dengan cara lain, sudah pasti Rian akan mengajak duel sang kakak saat ini juga. Akan tetapi, Rian tidak ingin kalau kakaknya malah bebas karena kesalahannya yang tidak sabaran.
Prang!Pyarrr!"Shirt! Sialan! Dasar manusia biadab! Aku tidak akan pernah mengampunimu, Reno! Demi Tuhan aku akan membunuhmu!" Rian terus mengamuk di ruangannya. Beberapa vas bunga dan barang-barang yang awalnya berjejer rapi di tempat itu, kini berantakan tak berbentuk. Bahkan banyak sekali pecahan vas dan gelas yang berserakan di lantai. Ini kali pertama semenjak Rian menempati ruangan itu, keadaannya benar-benar kacau tak berbentuk. Bukan tanpa alasan Rian melakukan itu. Emosi lelaki itu langsung tidak bisa ditahan semenjak melihat cctv yang dipasang Heri di rumah Ellea. Awalnya semua memang tampak biasa bahkan Rian tersenyum puas karena Ellea menyimpan vas bunga yang ditempel cctv di tempat yang pas. Akan tetapi semua senyum Rian menghilang kala Reno pulang tak lama setelah Ellea selesai memasang semua cctv. Bukan hanya pulang sendirian tapi Reno membawa seorang wanita juga bersamanya. Semenjak kepulangan Reno, Rian merasa ada yang tidak beres karena wanita yang bersama lelaki
"Paket!" teriak seseorang dari pagar rumah. Ellea yang sedang asik membersihkan rumah langsung menghentikan aktivitasnya. Dia tidak merasa sudah memesan paket, tapi entah kenapa suara kurir itu terdengar dari pagar rumahnya. "Aku tidak memesan paket apa pun. Kenapa-kenapa tiba-tiba ada yang mengantarkan paket?" gumam Ellea kebingungan. "PAKET!" Lagi-lagi suara si kurir terdengar semakin nyaring. Sepertinya orang itu sudah tidak sabaran. Meskipun masih dalam keadaan kebingungan namun Ellea tidak bisa diam saja. Dia segera beranjak keluar dari rumah untuk melihat apa benar orang itu mengantarkan paket ke rumahnya atau bukan. Begitu pintu terbuka, benar saja ada seseorang di luar pagar. Ellea segera berlari kecil menghampiri orang itu untuk memastikan karena dia memang tidak memesan paket apa pun."Maaf, Mas, Mas antar paket ke rumah saya?" tanya Ellea berbicara dengan si kurir tanpa membuka pagar. "Kalau melihat dari alamatnya sih, memang saya mengantar paket ke sini, Mbak. Tapi …


















Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Ulasan-ulasan