Share

Mei dan Rifki

"besok??!"

Mei makin menganga dengan ucapan Rifki. Dia memang suka becanda, tapi ajakan menikah bukanlah sebuah ucapan yang pantas untuk dijadikan bahan candaan.

"aku serius, sangat serius. bukan karena terlalu banyak saingan untuk mendapatkan Nayra. ataupun karena kamu belum punya pasangan. Tapi, karena memang aku nyaman dan suka kepribadianmu saat ini."

"tapi, rasanya kurang tepat ki. Nayra, temen kita sedang tidak baik-baik saja tapi kenapa kita malah gini heemmss?" Mei menghela nafas

"iya aku tau, nggak harus sekarang kok kasih jawabannya. kamu pikir dulu baik-baik"

Rifki menatap lekat wajah gadis didepannya. Mei tak berani membalas, mata Rifki seolah akan menerkamnya. Entah perasaan apa yang dia rasakan saat ini. Semua sangat sulit dijelaskan.

"kasih aku waktu ya ki, aku masih bingung dan kaget" jawab Mei

"oke, kasih tau aku apapun jawaban kamu ya. jangan sungkan" Rifki tersenyum.

Meski perbincangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status