Share

Gadis Di Ujung Cangkir
Gadis Di Ujung Cangkir
Penulis: Hemlock & Luther

Chapter 1 : Titik awal 

Cahaya masuk melalui celah-celah jendela, tanpa permisi membelah korden yang baru saja dibeli di toko kain India. Cahaya itu langsung mengecup kedua mata seorang pria yang sedang asyik meramu mimpi di antara bantal dan guling. Alarm berbunyi berkali-kali, mulai dari suara ayam berkokok, anjing menggonggong, dan dering musik telepon yang sekilas mirip dengan orang sedang marah-marah di tanggal tua.

"Iya, halo", jawab pria yang masih menutup matanya.

Telepon itu masih meneriakinya, lagi dan lagi. Pria itu mengintip di sela-sela kelopak matanya dan melihat seonggok jam yang tergantung di dinding.

"Astaga!", suaranya menggema di satu ruangan.

Pria itu melompat seperti seekor meerkat yang terkagetkan oleh auman macan. Dengan sigap dan cepat mengambil semua keperluannya. Kuas, cat, kanvas, serta sikat gigi dimasukkannya ke dalam tas, percis seperti orang-orang yang berbondong masuk transportasi umum. Selepas itu dia berganti baju, mencoba mencari kemeja dan kaos hitam. Sangat terlihat gelap isi lemarinya, tidak ada warna selain warna hitam disana. Kaos hitam dengan kemeja kotak-kotak, kotak-kotak biru lebih tepatnya. Dicarinya celana jeans yang baru seminggu dipakai. Pria itu mencium sedikit celananya.

“Hm, masih aman dipake gak ya?”, pria itu bertanya pada cermin yang sedari tadi gemas melihatnya.

Kembali lagi ke lemarinya, pria itu memilah-milih mana celana yang pantas untuk ia kenakan hari ini. Dan terpilihlah sebuah celana jeans yang serupa, bahkan terlihat duplikat dari celana-celana lain di tumpukan lemari itu. Celana terpakai, kemeja kotak-kotak dengan dalaman kaos hitam, dan tak lupa jam tangan. Semua persiapan sudah selesai.

“Brak!”, suara pintu.

Pria itu berlari, menyusuri lorong, menuju tangga. Dering suara panggilan bergetar dan sedikit menggema di lorong itu.

“Ah, sial. Lupa", gerutunya. Sambil memutar arah langkahnya, dia sedikit kesal karena kelupaan suatu hal di tengah keterburu-buruannya saat ini.

Pria itu berputar seratus delapan puluh derajat, berlari kembali menuju tangga menyusuri lorong dan membuka pintu kamarnya. Dengan cepat matanya menelusuri semua penjuru kamar, atas kasur, bawah kasur, atas meja, bawah meja, bawah kursi, dan area sekitar kamar mandi.

“Nah, ketemu kau!”, diraihnya kunci yang tersudut di pojok ruangan itu.

Pria itu kembali melirik jam yang sedari tadi menggantung dan seakan-akan melotot tepat ke arahnya. Dia berlari hingga parkiran kendaraan roda dua, dibukanya kunci sepeda. Lalu melaju dengan cepat memotong angin-angin yang tenang berjalan di trotoar. Sejenak lampu merah lalu lintas mendatanginya, ia berhenti saat itu juga. Anak-anak kecil mulai menjejaki garis-garis putih diiringi dengan induknya yang sedang asik berkelakar tentang seorang pria tampan yang ada di drama televisi. Bagaimana tidak, suara obrolan mereka menjelma klakson mobil dan motor. Pria berkemeja kotak-kotak itu terlalu asyik menyimak sampai lupa bahwa lampu hijau sudah lewat lima detik yang lalu.

“Jangan melamun, Mas! Masih muda perbanyak usaha bukannya melamun, Mas”, tegas seorang pria paruh baya dengan seragam hijau muda memarahinya.

Dia kembali mengayuh sepedanya di jalan kota, belok ke kiri, dan lalu menyelinap ke sela-sela kendaraan. Kelincahannya berbuah hasil, dia sampai di tempat tujuan dengan selamat dan tepat. Setelah memarkirkan sepedanya, terlihat di dekat pintu masuk seorang pria berkacamata mondar-mandir di atas keset bertuliskan “welcome” dengan keringat mengucur di sekujur wajahnya. Keringatnya berhenti mengucur ketika melihat seorang pria dari parkiran sepeda mulai tampak perlahan-lahan. Pria berkacamata seperti mendapatkan anugerah karena seseorang yang dia tunggu sedari tadi hadir meski tampak basah penuh keringat. Sambil menunjuk jam di tangannya dan sedikit melirik ke jendela kedai, dia memberi tanda seakan dunia akan berhenti berputar sekarang juga.

“Perjalanan dimulai dari langkah pertama ketika membuka mata”

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
nice opening.. boleh kasih tau akun sosmed ga ya soalnya pengen aku share ke sosmed trs tag akun author :)
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status