Share

Sama Bodohnya

Selama hampir dua puluh tahun hidup di dunia, aku tak pernah merasakan tekanan seperti ini. Memutuskan tinggal di sarang Singa yang sewaktu-waktu bisa menerkam, tentu dibutuhkan banyak sekali stok sabar.

Entah kenapa sekarang aku bersyukur janin di rahimku tak ditakdirkan untuk terlahir. Entah bagaimana jadinya kalau dia tumbuh dan berkembang di lingkungan mengerikan ini. Kata-kata kasar dan makian mungkin akan menjadi makanan kesehariannya.

Bahkan di ruangan yang begitu luas ini aku bisa merasakan atmosfer tak menyenangkan dari orang-orang yang duduk di hadapan. Sejuknya AC seolah tak bisa meredam lahar panas dari tatapan sinis yang Tante Lidia dan Om Adrian tunjukkan.

Meskipun belum ada kata yang mereka lontarkan, tapi tatapan itu sudah menunjukkan seberapa dalam kebencian keduanya.

"Jangan pikir dengan tinggal seatap, saya sudah menerima kamu sebagai bagian dari keluarga. Percayalah ... sampai kapan pun kamu tetap jalang licik di mata saya!" Tante Lidia memulai percakapan dengan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status