Share

82. Pengakuan itu

“Kenapa bukan Rini yang memberi kabar? Kenapa bukan Sahara? Mereka punya ponsel. Harusnya mereka bisa mengabariku langsung.” Novan meracau seperti orang linglung.

“Setidaknya kau bisa diam di belakang sana. Jangan buat kepalaku meledak. Harus cepat—kita harus cepat tiba di sana,” gumam Roy, memandang spion kanan dan kiri bergantian agar bisa cepat menerobos jalanan.

Roy memotong kendaraan di depannya secepat yang bisa dia lakukan. Matanya dengan gesit berpindah antara ponsel yang dicampakkannya ke jok dan jalanan di depan.

“Novan!” teriak Roy. “Sadar!” Sepuluh menit lagi kita sampai,” seru Roy menoleh ke belakang sekilas.

Novan menegakkan tubuhnya. Sesaat tadi perutnya mual. Membayangkan mobil sedan ditabrak truk trailer yang rodanya bahkan tak bisa dihitung. Suara pengemudi tadi … suara pengemudi tadi terdengar sangat lemah. Bagaiman

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (38)
goodnovel comment avatar
MaMa INa
aq malah takut rini kenapa napa, kalau sahara kan dah jelas pasti hidup,, kan disini pemeran utama nya dia
goodnovel comment avatar
azalia Orlin
Nah kan si Om cinta sama Rara...
goodnovel comment avatar
Amiruddin Ali Tetu
deg degan tegang...lg seserunya eh koin habis......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status