Share

69. Obrolan Kita

Sudah pukul sepuluh malam. Harusnya Sahara sudah makan, pikir Roy. Gadis itu masih merajuk dan tololnya, dia juga lupa menanyakan soal makan malam karena terlalu antusias menghadapi Thomas. Dia lagi-lagi mengabaikan Sahara. Oh, tidak. Ini bukan mengabaikan, batinnya. Lebih tepatnya menunda untuk mempedulikan gadis itu.

Apa Sahara sudah tidur? Kenapa pesannya belum juga dibalas? Roy turun dari ruang kerjanya dan menyeberang ruangan menuju tangga kamar Sahara.

Pintu kamar gadis itu tertutup. “Sahara,” panggil Roy. Dia mengetuk dua kali. Tak ada sahutan. Kemarin-kemarin rasanya dia biasa-biasa saja saat menerobos masuk ke sana. Entah kenapa sekarang dia merasa sedikit lancang, kalau melakukan hal itu.

Roy mendekatkan telinganya ke pintu dan tak mendengar apa pun dari dalam. Dia memutar handle dan mendorong pintu kamar. Ternyata kosong.

“Rara,” panggil Roy, menjengukkan kepalanya ke dala

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (29)
goodnovel comment avatar
Yuli Defika
Modus ya om
goodnovel comment avatar
Widya Nur Kartika Dewi
roy kau harus super telaten dan sabar untuk sahara
goodnovel comment avatar
App Putri Chinar
mudusss.....beneran loh,kalo Shara masak harus dimakan.
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status