Share

Bab 44 - Perlahan Membunuh

"Beraninya kau datang ke tempat ini? Siapa yang mengizinkanmu, hm?"

Dua orang itu sama-sama terjebak amarah hingga tak ada yang mau mengalah. Bahkan Zaki yang terkenal paling profesional dalam urusan apa pun, kini terlihat seperti sedang labil.

"Katakan, siapa yang ingin kau temui di tempat seperti ini?" desaknya pula.

"Sahabat karib ayahku!"

"Ayahmu tidak memiliki teman dekat selain aku, Cinta!" bentak Zaki kasar. Hal ini memicu tanggapan dari Nyonya Leny, wanita berambut pirang.

"Sorry, Tuan Zaki. Sungguh, kami tidak bermaksud menyinggung siapapun," ucapnya menengahi.

"Kami hanya berbicara sesuai bukti di tangan," tambahnya lagi. Namun, Zaki yang masih dalam amarah besar memaksa keluar dari agenda pertemuan.

"Maaf, Nyonya Leny. Aku akan kembali setelah semuanya kondusif."

"Baik, Tuan Zaki. Kami sangat berharap Anda kembali hadir ke tempat ini, agar proyek Edelweis segera bebas."

Zaki memutuskan untuk menyerah mandat kepada Alfian untuk melanjutkan agenda pertemuan. Sambil mencekal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status