Home / Romansa / Gadis Terakhir / Tidak Rugi Apapun

Share

Tidak Rugi Apapun

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2025-05-31 20:11:14

Ponsel yang Aarav letakan di sofa di samping dia duduk bergetar panjang membuat pria itu mengalihkan pandangan dari layar televisi.

Lidahnya berdecak kesal lantaran hanya sepersekian detik saja dia menoleh, game PlayStation yang sedang dia mainkan jadi kalah.

Aarav menyimpan stick PS dan menggantinya dengan alat komunikasi canggih yang tidak berhenti bergetar itu.

Jempolnya segera saja bergerak menggeser tombol hijau karena ternyata sang calon ayah mertua yang tengah menghubunginya.

Bibir Aarav tersenyum sebelum menjawab panggilan tersebut karena sudah bisa menebak kalau ini akan terjadi.

“Selamat siang Pak Heru.” Aarav menjawab panggilan tersebut dengan nada riang gembira, pura-pura tidak mengetahui apa yang terjadi antara Sifabella dengan papapnya.

“Siang Nak Aarav ….”

“Ada yang bisa saya bantu, Pak?”

Heru tertawa kering diikuti suara bisikan seorang wanita yang tidak jelas seperti sedang mendikte beliau dan Aarav yakin kalau suara wanita itu adalah Lisa-ibu tirinya Sifabella.

“Ja
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gadis Terakhir   Membuat Kesal Sang Suami

    Keluarga Aarav satu persatu berdatangan menambah ramai kamar suite Aarav.Berbeda dengan saat kedatangan Heru tadi, keluarga Aarav membawa kehangatan sampai terasa ke dalam hati Sifabella.Banyak senda gurau tercetus meledek Aarav yang tampak santai menanggapi.Ada cerewetnya oma Aneu yang memberi wejangan untuk rumah tangga Aarav dan Sifabella tapi lebih banyak mewanti-wanti Aarav agar menjadi suami dan kepala rumah tangga yang baik.Sifabella tidak seperti orang asing di keluarga Aarav padahal dia diasingkan oleh keluarganya sendiri.“Pokoknya Bel, kalau Aarav macem-macem kasih tahu Daddy nanti Daddy coret nama Aarav dari ahli waris.” Semua tertawa mendengar kelakar daddy tapi tidak dengan Aarav yang merotasi matanya malas.“Jewer aja telinganya kalau dia macem-macem.” Mommy menimpali.“Kalau dia selingkuh, balas selingkuh balik … memangnya sinetron, dia selingkuh ku menangis,” kata Arshavina sembari melirik sang suami dan dia mendapat tos dari Rachel-sahabat sekaligus kakak iparnya

  • Gadis Terakhir   Harus Berpisah

    “Dasar suami lucknut!” Sifabella menggeram kesal di dalam kamar mandi.Setelah mengerjai Sifabella mendorong tubuhnya ke atas kasur, Aarav kemudian tergelak melepaskan sang istri yang tampak ketakutan.Lama-lama Aarav jadi senang membuat Sifabella kesal, tawanya semakin kencang saat Sifabella menghentakan kaki menuju kamar mandi dengan wajah memberengut kesal.Sifabella membasuh wajah yang masih terdapat makeup tebal, tidak peduli makeup-nya akan luntur karena acara pun telah selesai.Melihat ada bathrobe tergantung di dinding, dia pun menanggalkan gaun pengantinnya.Setelah memakai bathrobe, Sifabella keluar dari dalam kamar mandi dan mendapati Aarav sedang berbaring terlentang di atas ranjang, kedua tangan dilipat di belakang kepala dengan masih menggunakan sepatu dan matanya terpejam.“Mas … aku pinjem hape,” kata Sifabella ketus.Perlahan Aarav membuka matanya, dia tampak terkejut saat melihat Sifabella hanya dibalut bathrobe saja.Dia jadi membayangkan menarik simpul bathrobe yan

  • Gadis Terakhir   Setelah Pesta

    Senyum Sifabella tidak sampai ke mata saat berfoto bersama keluarga, begitu juga dengan Aarav yang baru tersadar kalau dia akan hidup bersama orang lain.Hening yang dia senangi saat sendiri mungkin tidak akan pernah dia dapatkan lagi.Setelah berfoto, mereka berdua diminta untuk mengganti pakaian resepsi.Acara pernikahan Aarav memang sengaja dibuat kilat untuk mengejar pesawat ke Sydney yang akan berangkat nanti malam.Rossa yang tadi duduk di bagian belakang barisan pihak keluarga Sifabella kembali ke kamar untuk membantu sahabatnya memakai gaun.“Bel, makan dulu … biar lo enggak pengsan.” Rossa menjejalkan roti ke mulut Bella kemudian membantu Sifabella menarik sleting di belakang punggungnya.Rossa juga merapihkan riasan Sifabella terutama bibir yang lipstiknya habis karena Sifabella tidak berhenti mengunyah.Kali ini mereka tidak bisa santai-santai karena belum juga urusan itu selesai, pihak Wedding Organizer sudah datang menjemput.Buru-buru Sifabella dan Rossa menyelesaikan ap

  • Gadis Terakhir   Enggan Berharap

    Kebanyakan pengantin perempuan akan selalu ditemani pihak keluarga saat malam sebelum pernikahan.Berbeda halnya dengan Sifabella yang hanya ditemani sang sahabat di suite yang sengaja dipersiapkan pihak keluarga Aarav agar besok pagi Sifabella tidak kesiangan menghadiri acara pernikahannya.Tidak ada bridal shower atau acara khusus, mereka berdua makan malam di suite itu kemudian menonton film lalu tidur tapi terasa mengesankan bagi Sifabella karena memang hanya Rossa orang spesial dalam hidupnya.Sifabella tidak tidur terlalu malam jadi bisa langsung bangun pagi sekali.Dia tidak meminta jasa MUA untuk merias wajahnya, Sifabella merasa hanya dia yang mengetahui setiap detail wajahnya jadi memilih untuk merias diri sendiri.Rossa membantu selebihnya terutama ketika memakai pakaian adat untuk upacara Agama.“Jangan lupain gue ya, Bel ….” Rossa menatap sendu cermin di depan mereka yang menampilkan sosok Sifabella secara sempurna.“Apaan sih, Ca … gimana gue mau lupain lo, lo masih puny

  • Gadis Terakhir   Membahas Malam Pertama

    “Maaaas, itu ada Bella nyariin!” Mommy berteriak dari lantai bawah.Tapi tidak ada tanda-tanda Aarav merespon panggilannya.“Sebentar ya, Bel … Mommy telepon dulu,” kata Mommy sembari menempelkan ponsel ke telinga.“Duuh … ini anak kalau udah tidur kaya beruang, susah dibangunin.” Mommy bersungut-sungut karena Aarav tidak menjawab panggilan teleponnya.“Ya udah Mom … nanti Bella telepon aja dari apartemen,” kata Sifabella yang tidak ingin merepotkan mommy.“Bukan apa-apa, dia tidur dari sore sampe lewat magrib … pokoknya dia harus bangun.” Mommy kesal sekali.Semenjak Aarav menganggur menunggu keberangkatannya ke Sydney, pola hidupnya jadi tidak jelas.Hampir setiap hari begadang, main PS atau clubbing membuat mommy jengah.“Kalau gitu Bella bangunin aja, naik aja ke kamarnya.” Daddy memberi ide.“Ah … enggak, Dad … enggak enak.” Sifabella menolak secara halus.“Iya bener kata daddy, kamu langsung ke atas aja.” Mommy mendorong pundak Sifabella menuju anak tangga.“Kamarnya paling ujun

  • Gadis Terakhir   Tidak Rugi Apapun

    Ponsel yang Aarav letakan di sofa di samping dia duduk bergetar panjang membuat pria itu mengalihkan pandangan dari layar televisi.Lidahnya berdecak kesal lantaran hanya sepersekian detik saja dia menoleh, game PlayStation yang sedang dia mainkan jadi kalah.Aarav menyimpan stick PS dan menggantinya dengan alat komunikasi canggih yang tidak berhenti bergetar itu.Jempolnya segera saja bergerak menggeser tombol hijau karena ternyata sang calon ayah mertua yang tengah menghubunginya.Bibir Aarav tersenyum sebelum menjawab panggilan tersebut karena sudah bisa menebak kalau ini akan terjadi.“Selamat siang Pak Heru.” Aarav menjawab panggilan tersebut dengan nada riang gembira, pura-pura tidak mengetahui apa yang terjadi antara Sifabella dengan papapnya.“Siang Nak Aarav ….” “Ada yang bisa saya bantu, Pak?” Heru tertawa kering diikuti suara bisikan seorang wanita yang tidak jelas seperti sedang mendikte beliau dan Aarav yakin kalau suara wanita itu adalah Lisa-ibu tirinya Sifabella.“Ja

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status