Share

Lain

Hari ini aku berencana untuk pergi ke klinik. Dari semalam kepalaku rasanya sangat sakit sekali. Aku tidak bilang apa-apa pada Mas Bayu. Takut dia banyak pikiran di pekerjaan dan jadi repot karena aku sakit.

Mengapa jadi percaya diri kalau Mas Bayu akan memikirkanku?

“Itu lo banyak pikiran, Cit.”

Yang baru saja berbicara itu Kiki. Aku sengaja bercerita padanya karena aku kesepian. Padahal dia sedang repot dengan pekerjaannya, aku justru membuatnya tambah repot.

“Gue mau ke klinik sekarang, Ki.”

“Lo pergi sama siapa, Cit?” tanya Kiki sedikit memekik. Aku sampai menjauhkan ponsel dari telinga. Akhirnya, aku menyalakan pengeras suara agar tidak mendengar pekikannya yang kencang.

“Sendiri, lah. Memangnya siapa yang mau nemenin gue? Suami?” Aku tertawa miris setelah mengucapkan itu. “Kayaknya dia nggak akan peduli kalau gue mati sekalipun, Cit.”

Kiki menggumam tidak jelas. “

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status