Share

47 Pelukan Temy

"Baringkan dia disana," perintah seorang pria bertubuh tinggi dan berbadan kekar yang berdiri di ambang pintu.

Kedua pria yang membawa Bagus hanya mengangguk dan menuruti perintah sang atasan.

"Lalu, apa yang akan kita lakukan Bang?" Salah satu pria yang merupakan anak buah Temy terlihat ragu, karena Bagus terlihat begitu lemah saat ini.

"Biarkan saja dia! Kunci semua jendela, dan pintu ini, besok pagi Tuan akan datang!"

"Baik Bang!" jawab pria yang lainnya.

Bagus membuka matanya perlahan, ia merasakan pusing yang kini tengah menderanya. Ia juga meringis kesakitan pada hidung yang masih mengeluarkan darah.

"Sial! Siapa sebenarnya mereka? Apa salahku sampai aku dihukum begini?" desisnya.

Pelan-pelan ia mengedarkan pandangannya ke arah sekeliling kamar yang luas dan besar. Ranjang yang empuk di kamar itu membuatnya sedikit nyaman untuk saat ini. Perlahan ia bangkit dan berusaha untuk menyeimbangkan diri.

"Tempat siapa? Ah, kepalaku sakit sekali!" Bagus meringis kesakitan, nampak s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status