Share

7

Pov Via

Aku mematikan mesin mobil, di pekarangan rumah sederhana yang di sisi kiri dan kanannya terdapat pohon Cemara. Rumah sederhana yang memiliki pekarangan cukup luas. Ukurannya tak lebih dari sepuluh kali tiga belas meter, dengan cat yang mulai mengelupas dan beberapa bagian kunsen pintu telah lapuk. Rumah ini bukan rumah mereka, tapi rumah yang disewa.

Aku mengetuk pintu beberapa kali. Kemudian beberapa detik setelah itu, pintu terbuka, menampilkan wajah tua yang rambut dan kumis yang memutih.

"Hai, Paman," sapaku mencoba melebarkan senyum. Akan tetapi, yang kudapat masih sama, pria lokal itu tak menyukaiku, tatapannya masih saja dingin, mungkin karena apa yang telah menimpa anaknya William.

"Maaf, Paman. Saya ingin bertemu Will."

Pria itu tak langsung menyahut. Dia menatapku tajam.

"Buat apa? Seharusnya Anda tak lagi mengusik kami. William telah kehilangan kakinya, kami hampir kehilangan toko, dan sekarang Anda datang berkunjung, untuk memancing keributan lagi, cukup!"

Aku ters
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status