Share

Ciuman Panas Di Kantor

Author: Otty A
last update Last Updated: 2024-05-21 17:58:57

Sandra berhasil melepaskan tangannya dari genggaman security.

Sandra memundurkan langkahnya dan berjalan dengan menunduk ke arah pintu keluar. Ia tak melihat ada seorang lelaki yang berdiri di depannya, hingga ia menabrak lelaki tersebut, tanpa disengaja.

"Maaf," ucap Sandra dengan wajah yang masih menunduk.

Lelaki yang ada di hadapannya tidak menjawab permintaan maaf Sandra, ia malah langsung memegang tangan Sandra dan menariknya ke arah lain.

"Eh siapa kau! Kenapa menarik ku seperti ini? Lepaskan aku! Aku tahu dimana pintu keluarnya!" Sandra berteriak.

Semua karyawan yang ada di sana, terlihat menunduk dan memberikan salam kepada lelaki yang menggandeng tangan Sandra.

Sandra melepaskan tangannya dari genggaman lelaki tersebut. Lelaki itu membalikkan badannya dan bertanya, " Kenapa sayang? Bukankah kau ingin menemuiku?"

"Arya!" Sandra melongo.

"Ayo ke ruanganku."

"Tidak. Aku mau pulang," ucap Sandra.

"Kenapa begitu?" tanya Arya.

"Kata resepsionismu, penampilanku yang seperti ini tid
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Ingatan Masa Lalu Aryo

    "Wes lah Pak, sudah jangan di sesali. Saya sudah menikah dengan Wulan. Lagipula Pak Dani sudah banyak membantu keluarga kita," ucap Aryo.Pak Karso membantu Aryo membereskan pakaian dan barang barang pribadi Aryo yang digunakan selama ia dirawat di rumah sakit. Setelah selesai mengemas barang, Aryo dan Pak Karso pergi ke ruang administrasi."Suster, saya Aryo Wasesa yang rawat inap di ruang Anggrek, tolong di chek berapa total yang harus saya bayar ya Sus."Staf administrasi mengangguk singkat. "Maaf Pak, setelah saya chek ternyata semua biaya perawatan sudah terbayar lunas. Jadi bapak, bisa langsung pulang meninggalkan rumah sakit tanpa perlu membayar apapun lagi.""Tapi siapa yang membayar biaya rumah sakit sebanyak itu Sus?""Saya kurang tahu Pak. Sepertinya salah seorang kerabat Bapak." "Pasti Rayhan yang membayar semuanya. Jika nanti Wulan tahu bahwa kakaknya membayar lunas seluruh biaya rumah sakit, aku pasti akan jadi bahan cemoohannya lagi." Aryo bicara dalam hati.Pak Karso

    Last Updated : 2024-06-03
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Ketahuan Lagi Enak Enak

    Aryo dan Ayahnya saling memandang kemudian masuk bersamaan ke dalam rumah. Ternyata Rayhan sedang marah kepada office boy tersebut."Dasar kau bodoh sekali! Siapa yang kemarin menerimamu bekerja di kantor?!" Rayhan berteriak dengan mata melotot, wajahnya juga tampak menegang."PLaaK!"Rayhan menampar wajah office boy tersebut dengan sangat kencang, hingga yang menyaksikan ikut merasa takut."Ono opo toh?!" tanya Pak Karso, pelan.Rayhan tidak menjawab, dia hanya menatap tajam ke arah office boy."Siapa namamu?" tanya Rayhan."Rudi, Pak. Maaf Pak, saya tidak bermaksud apa - apa." "Cukup! Saya tidak mau mendengar ucapan atau penjelasan apapun darimu! Bereskan itu dan segera pergi dari sini! Atau kamu mau saya pecat mulai besok pagi?!" teriak Rayhan lagi.Suasana menjadi canggung. Rayhan terlihat marah, ia melihat sepintas seluruh rumah Aryo kemudian berpamitan."Pak Karso dan Aryo, saya ke kanto

    Last Updated : 2024-06-03
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Pengakuan Cinta

    Arya berjalan ke ruang monitoring, seorang karyawan mengantarnya hingga masuk ke dalam ruangan."Tolong perlihatkan rekaman CCTV yang ada di depan ruangan saya!" ucap Arya kepada seorang karyawan."Baik Pak!" "Pak Amri, tolong perlihatkan rekaman sepuluh menit sebelum saya ke sini," titah Arya lagi sembari melihat ID Card yang menempel pada seragam karyawannya tersebut."Siap Pak. Ini Pak," ucap Amri."Mundurkan lima menit lagi." "Siap Pak!" Amri langsung memainkan ketrampilan nya dalam hal monitoring."Cukup Pak Amri!" seru Arya."Ada wanita di depan ruanganku. Sedang membungkuk di depan pintu. Apa yang ia lakukan? Siapa dia?" Arya memicingkan kedua matanya."Ini Pak, wajah wanita itu. Sudah saya perbesar," ucap Amri."Wulan?" Arya kaget. Ia tak percaya dengan apa yang ia lihat."Gani, tolong pergi ke resepsionis tanyakan apa ada tamu untukku bernama Wulan?!" titah Arya kepada sala

    Last Updated : 2024-06-03
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Calon Istri Baru?

    Mendengar kabar kecelakaan Wulan yang membuat bayinya keguguran membuat Sumiyati, ibu dari Aryo merasa lega."Aryo, kamulu ada dimana sekarang?" Sumiyati bicara dengan putranya melalui sambungan telepon."Di rumah sakit, Bu." "Kamu juga sudah tahu kalau Wulan keguguran?" Sumiyati memastikan."Iya Bu. Saya sudah dengar kabarnya.""Kesempatanmu untuk meninggalkan dia, sekarang. Bayinya sudah tidak ada. Artinya tanggung jawabmu juga sudah gugur!" Aryo diam tak bergeming mendengar ucapan ibunya."Yo! Aryo! Kamu dengar ucapan ibu atau tidak?" "Ya Bu. Aryo dengar, tapi Aryo tidak tega meninggalkan Wulan dengan kondisi seperti ini." Sumiyati kesal dan menutup telepon pribadi miliknya. Ia lantas meminta Edo untuk mengantarkannya ke rumah sakit tempat dimana Wulan dirawat.Di sana sudah ada Aryo dan Karso. Dani, Ayunda dan Rayhan tampak cemas."KRiiiNG!!" Suara telepon Rayhan berbunyi.Semua orang menoleh ke arahnya, mengira bahwa panggilan telepon yang masuk berasal dari Sandra."Hallo!"

    Last Updated : 2025-04-03
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Ingin Mundur

    "Tan te," ucap Novi gagap sambil menatap Ayunda."Kenapa gelang milik putriku, kau lepas?""Tidak Tante. Bukan begitu. Saya tidak bermaksud melepaskannya. Tadi Suster datang ke sini. Suster yang meminta untuk melepaskan semua perhiasan milik pasien." Novi terpaksa berbohong. Ia menyerahkan gelang berlian tersebut kepada Ayunda."Oh begitu. Tante kira kau mau mencurinya." Ayunda menegur tanpa basa basi."Tentu saja tidak. Untuk apa saya mencuri gelang itu. Saya memiliki pekerjaan tetap dan saya masih mampu membelinya sendiri." Novi membela diri."Ya! Kau benar! Kau wanita independen berbeda dengan Sandra." Ayunda tersenyum."Andai kau menjadi menantu Tante. Tante akan sangat bahagia sekali." Ayunda kembali bicara."Tentu saja tante, aku mau. Aku bisa menjadi istri kedua Rayhan." Novi mengajukan diri."Apa? Kamu mau?" Ayunda membelai pipi Novi.Saat Ayunda dan Novi tengah asyik mengobrol, Sandra bersama k

    Last Updated : 2025-04-03
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Satu Tamparan

    Malam semakin larut, Ayunda mengeluh lelah dan sakit kepala. Wanita paruh baya itupun, meminta Novi untuk menemaninya pulang ke rumah Lantana menggunakan taksi online. "Malam sudah larut. Jika kalian berdua pulang menggunakan taksi online dan ada orang jahat yang mengganggu kalian, bagaimana?" Rayhan khawatir. "Rayhan benar, Tante." Novi mengambil kesempatan.Rayhan  memutuskan untuk mengantar Ayunda dan Novi, pulang dari rumah sakit.Ia menyuruh Sandra menunggu di rumah sakit karena setelah mengantar Ayunda dan Novi, ia baru akan membawa istrinya pulang ke rumah."Kamu tunggu di sini dulu. Jika anak anak mengantuk, suruh mereka rebahan di sofa." Sandra hanya mengangguk."Aryo, aku antar mama sebentar, tolong jaga Sandra dan anak anak." Arya melihat Sandra duduk di sofa sembari memejamkan mata."Apa kau sangat lelah?" tanya Arya penuh perhatian."Sedikit," ucap Sandra sambil mengusap ujung

    Last Updated : 2025-04-04
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Servis Ranjang

    "Arya apa perlu aku peringatkan siapa dirimu? Kau itu orang lain! Kau bukan bagian dari keluargaku! Jangan berani ikut campur dengan urusan rumah tanggaku!" Rayhan berteriak. Suara melengking Rayhan sampai membuat kedua anaknya terbangun. Mereka melongo melihat Ayahnya melotot marah sambil menunjuk ke arah Arya. "Tapi yang kau lakukan barusan sangatlah tidak pantas." "Itu bukan urusanmu! Aku sudah katakan, semuanya ini bukanlah urusanmu!" Keduanya mulai terlibat perdebatan hingga berujung perselisihan. "Mas, ini sudah malam. Jangan bertengkar!" Sandra mengingatkan. Tepat ketika Rayhan hendak memukul Arya, Levin turun dari mobil. "Papa!" ucap Levin dengan wajah polosnya. Rayhan melepaskan cengkramannya di leher Arya. "Terima kasih sudah mau mengantarkan anak anak dan istriku pulang!" Rayhan bica

    Last Updated : 2025-04-04
  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Tamu Istimewa

    Seperti biasa Sandra harus melayani Rayhan di atas ranjang tanpa menikmati setiap permainannya. "Pelan pelan Mas, sakit." Sandra berbisik. Namun Rayhan tak mau memelankan gerakannya. Sandra menggigit bibir bawahnya sendiri. Matanya memejam dengan rapat. Ia menahan rasa sakit. Sementara senjata perkasa milik suaminya sudah memuntahkan lahar putih. ****Keesokan paginya, Rayhan bersikap seolah tak terjadi apapun tadi malam."Kenapa sejak tadi senyum - senyum sendiri sambil menatap cermin?" Sandra penasaran dengan sikap suaminya."Ah tidak ada apa apa." "Sudah cukup tak perlu kau jelaskan, karena aku tahu siapa yang sedang kau pikirkan." Rayhan yang kaget dengan ucapan Sandra, langsung menoleh, "Siapa memangnya?""Novi. Kau mengingat moment ketika menggendong tubuh sintalnya saat di kolam renang waktu itu. Atau kau sedang mengingat kenangan manis kalian tadi malam."Rayhan terdiam."

    Last Updated : 2025-04-04

Latest chapter

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Hamil

    Ayunda digelandang ke kantor Polisi. Banyak orang yang mengeroyok Ayunda. Ayunda tak dapat berbuat apa apa. Selain mengikuti apa yang diinginkan oleh orang orang tersebut.Selain mengganti biaya pengobatan, Ayunda juga diminta untuk memberikan uang ganti rugi. Akibat Ayunda yang tak mampu menjaga emosinya, banyak wartawan datang dan meliput kejadian itu.Rayhan hanya bisa menggerutu dalam hati. Untungnya Pak Charlie memiliki ide untuk menyuap awak media agar berita mengenai Ayunda yang melempar batu ke kepala orang, tidak tersebar."Ma, aku harap, Mama tidak melakukan hal ini lagi. Mama ke sini, untuk menjadi saksi di persidanganku. Tapi perilaku Mama yang brutal, dapat membuat kita kalah telak di persidangan!" seru Rayhan."Iya iya Ray. Mama minta maaf. Kamu nggak perlu menceramahi Mama seperti itu! Mama bukan anak kecil!" seru Ayunda."Benar benar memalukan!" seru Rayhan sambil terus fokus menyetir. Setelah menyelesa

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Kerusuhan Sidang Pertama

    Rayhan dan Aryo saling menatap. Ayunda yang melihat Wulan ingin membantu Sandra, menjadi geram. Ia kemudian menggunakan rencana liciknya untuk membuat Wulan gagal menjadi saksi."Pak Charlie... setahu saya, orang cacat ditolak oleh pengadilan untuk dijadikan saksi," bisik Ayunda."Iya Benar. Kenapa Bu?" tanya Charlie."Itu Wulan, kan dia masih buta. Kok bisa jadi saksi?" jawab Ayunda."Maksud anda, Wulan tuna netra?" Charlie, kaget."Iya... Wulan itu masih sakit. Matanya masih belum bisa melihat. Dokternya saja bahkan nggak tahu, kapan penglihatan Wulan bisa sembuh total. Saya rasa, Sandra sudah mengintimidasi Wulan. Makanya Wulan mau datang ke sini dan bersaksi untuk melawan Kakak kandungnya sendiri!" seru Ayunda.Hakim menyatakan persidangan akan segera dimulai. Tapi Pak Charlie menyatakan keberatan."Maaf Pak, saya keberatan dengan saksi yang diajak oleh pihak penggugat. Sebab salah satu saksi yang dibawa ke sini, tid

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Saksi Sidang

    Levin merasa ketakutan melihat Arya dan Rayhan yang beradu kekuatan. Bocah kecil itu meringkuk di pojokan halaman. Sementara suara Rayhan dan Arya yang berisik terdengar oleh Tarjo dan Bi Inah."Ya ampun! Bagaimana ini Jo! Apa yang harus kita lakukan!" "Tuan! Eling Tuan! Ada anak anak di sini!" seru Tarjo.Tapi keduanya yang sudah termakan emosi, tak mendengar ucapan Tarjo. Mereka terus saja saling memukul."Jo! Ajak Mas Levin ke pos satpam saja!""Terus mereka gimana Nah?" "Biar aku yang urus!" seru Inah.Tarjo dengan sigap merangkul Levin dan membawanya ke pos security. Ia menyalakan TV agar pikiran Levin bisa teralihkan."Nonton film Godzilla saja ya Mas," ucap Tarjo."Pak Tarjo, Papa di sana masih.""Iya, biar diurus sama Bi Inah. Sudah tenang aja. Itu sih biasa urusan pria dewasa." Tarjo menyalakan TV.Sementara Inah menarik selang air dan mengarahkannya ke wajah Arya dan Rayhan

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Diludahi

    Di rumah Sandra, ada Arya dan juga Pak Albert yang sedang berbincang."Besok adalah sidang pertama Bu Sandra.""Iya... Bagaimana Pak. Saya merasa khawatir dan takut," ucap Sandra."Tak usah takut. Rayhan tak mungkin melukaimu di depan orang banyak." Arya meyakinkan."Pak Arya benar. Anda tak perlu takut ataupun cemas. Saya ada bersama dengan anda.""Apa setelah sidang, aku sudah terbebas darinya?" "Setelah sidang ketiga selesai baru palu hakim akan diketuk. Ibu berdoa saja, agar Pak Rayhan tidak datang besok saat persidangan."Selesai memberikan semangat untuk Sandra, Pak Albert pamit dari sana. Kini hanya tinggal Sandra dan Arya yang duduk bersama di ruang tamu."Kenapa diam?" tanya Arya."Aku hanya berpikir untuk memberitahu Papa tentang hal ini.""Pak Dani maksudnya?""Iya." Sandra mengangguk."Untuk apa memberitahu dia? Kau tahu kesehatannya tidak stabil. Jika dia tahu mengenai hal ini, apa kau pikir dia dapat menerima kenyataan?" Arya kurang setuju dengan pendapat Sandra.Sandra

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Berebut Lelaki

    "Siapa ini?" tanya Wulan."Hallo... ini benar kan nomor telepon Aryo?""Iya ini nomer telepon Aryo. Kamu siapa? Saya tanya kenapa nggak jawab?""Aku Meisha.""Meisha siapa? Untuk apa mencari Aryo?""Aku kekasihnya. Aku," ucap wanita itu tak terdengar karena Aryo merampas dengan paksa ponselnya dari tangan Wulan."Aryo... siapa Meisha?" tanya Wulan lirih."Dia masa laluku." "Jika memang benar dia adalah masa lalumu, darimana dia dapatkan nomor ponselmu?""Dari adikku, Edo. Atau mungkin dari ibuku.""Apa? Adikmu? Ibumu? Mereka semua mengenal Meisha?""Ya mereka semua mengenalnya.""Tapi bagaimana mungkin? Dia kan hanya sebatas mantan pacarmu.""Sudahlah Wulan. Aku tak ingin membahas ini. Dia hanya masa laluku. Lebih baik kita makan malam bersama. Aku sudah lapar."Aryo berjalan ke dapur dan menyiapkan makan malam. Aryo membuat omellete kentang keju, makanan fa

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Wanita Lain

    Aryo dan Wulan kembali tinggal di rumah mereka yang berada di Jalan Begonia. Aryo dengan telaten merawat Wulan hingga perlahan, mata Wulan dapat sedikit melihat cahaya.Aryo tak hanya merawat Wulan dengan baik, Aryo juga membersihkan rumah dan memasak. Setiap pagi sebelum berangkat ke kantor, Aryo membuatkan sarapan dan juga makan siang untuk Wulan.Setelah Aryo berangkat kerja, seperti biasanya Wulan akan mulai berjalan perlahan ke seluruh ruangan yang ada di sana. Ia menghafal dengan sentuhan tangannya setiap sudut rumahnya.Terkadang karena terpeleset atau tersandung sesuatu, Wulan jatuh ke lantai. Namun itu tak menyurutkan semangatnya untuk belajar hidup normal lagi dengan keadaannya yang sekarang.Aryo sekarang bekerja di perusahaan yang sama dengan tempat Arya bekerja. Tapi ia masih belum memberitahu Wulan. Sebab Aryo masih menaruh rasa curiga kepada Wulan. Dulu Wulan juga mengejar Arya agar mau menikahinya. Aryo tak tahu, apakah cintanya un

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Termakan Fitnah

    Liya menelepon Arya dan menceritakan mengenai apa yang ia dengar barusan. Belum selesai Liya bercerita, Arya telah mematikan ponselnya.Liya kemudian mengambil payung, guna membantu Sandra. Tapi begitu melihat tampilan garang Rayhan yang ada di halaman rumah, ia memundurkan langkahnya karena takut."Ibuku bukan pembunuh!! Apa kau dengar itu?!" teriak Rayhan dengan wajah kesal diiringi suara derasnya hujan yang ikut turun."Ibumu pembunuh! Sama seperti Novimu! Pembunuh! Pergi kau dari sini! Jangan membuat keributan di sini!" teriak Sandra.Rayhan naik pitam mendengar ucapan Sandra, ia mendorong tubuh Sandra hingga terjatuh. Dan menginjak punggung tangan Sandra."Aah sakit. Lepaskan tanganku.""Kau camkan baik baik, aku tak akan menerima hinaanmu yang kau berikan untuk Ibuku!""Aku tidak menghina! Aku bicara fakta!"Ucapan Sandra semakin membuat amarah Rayhan memuncak. Ia dengan keras menginjak punggung tanga

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Kebenaran Menyakitkan

    Sandra senang sekali dapat berjumpa dengan Bi Inah dan Pak Tarjo. Anak anaknya juga ikut senang karena hal tersebut."Ini Non saya bawakan bubur ayam buat anak anak," uap Bi Inah seraya menyodorkan kantong plastik."Wah ini makanan favorit Levin dan Ana.""Maaf ya Non, Bibi hanya bisa bawa bubur saja untuk anak anak.""Bi, ini adalah makanan terlezat bagi kami," sahut Levin seraya mengambil bungkusan bubur dari tangan ibunya."Levin hati - hati. Buburnya masih panas. Liya, tolong kamu bantu Levin ya.""Siap Non," ucap Liya.Sandra mengobrol dengan Bi Inah. Dan saling mengobati rasa rindu yang mereka rasakan."Bibi nggak nyangka, bakalan pisah dari Non," ucap Bi Inah."Kehidupan di dunia ini nggak ada yang pasti Bi.""Non... sudah menggugat Tuan ya? Apa Non nggak ingin kembali bersama Tuan?""Tidak Bi. Kami lebih baik berpisah. Kami memiliki terlalu banyak perbedaan."Tarjo sejak tadi hanya diam saja karena mengamati Liya."Pak Tarjo Bengong terus sejak tadi!" ucap Sandra."Eh iya Non

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Menguntit

    Pagi itu entah kenapa Sandra sangat merindukan Bi Inah, asisten rumah tangganya yang ada di rumah Rayhan. Jadi ia memutuskan untuk menelepon Bi Inah."Jam segini, pasti Rayhan tak ada di rumah. Aku akan telepon dan bicara sebentar dengan Bi Inah.""KRiiiNG!!!" Suara telepon yang ada di rumah Rayhan berdering kencang."Hallo." "Hallo... Bi..," ucap Sandra."Eh Non... bagaimana kabarnya? Terakhir kali kita ngobrol, teleponnya di ambil paksa oleh Tuan.""Aku baik... Bibi gimana?" "Bibi ya begini begini saja non. Nggak terlalu baik. Nggak terlalu buruk juga. Oiya Bibi dengar kabar kalau Non Sandra sekarang tinggal di Apartemen Cattleya Posh?""Iya aku pernah tinggal di sana... tapi sekarang aku sudah pindah.""Lho kenapa Non?" tanya Bi Inah penasaran."Panjang ceritanya Bi. Lain kali saja aku ceritakan.""Anak anak gimana Non?""Anak anak sehat, Bi." "Kalau boleh, Bibi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status