Share

PERJANJIAN BELAJAR BERCINTA

Rosa terus berlari menyusuri jalan pedesaan, tidak perduli dengan tatapan para warga yang menaruh curiga terhadapnya. Rasa kecewa menguasai dirinya saat ini.

Betapa tidak, pesonanya yang selama ini tidak terbantahkan ditolak mentah-mentah oleh lelaki yang baru saja dikenalnya.

"Ini sungguh memalukan, aku tidak terima," ucap Rosa lirih sambil mengusap air mata yang mengalir di pipi. "Siapa dia, berani menolak kecantikanku yang paripurna ini," ucap Rosa lagi. Masih dengan isaknya yang kian menjadi. 

"Tunggu dulu." Rosa tiba-tiba menghentikan larinya, mengusap pipinya kasar. Wanita itu mengingat kembali tentang Memet dan perjanjian kerjanya.

"Kalau aku pulang, itu berarti aku akan kehilangan tanah beserta ternaknya. Tapi kalau aku bertahan, mungkinkah aku sanggup meladeni lelaki ingusan itu. Hah ... ini sungguh membuatku pusing." Rosa merasa galau dengan yang ia alami saat ini.

"Non Rosa ... tun

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status