Share

Sengaja?

"Baik, Bu."

Karena memang masih dilanda rasa bersalah, Aira langsung menyanggupi permintaan Bu Indarti. Aira segera menuju ke kamar Niko.

Aira menatap punggung Niko yang membelakanginya. Lagi-lagi ia berhalusinasi jika Niko adalah Zayen.

"Zayen," desisnya tanpa sadar. Niko sontak membalikkan badan dan menatap Aira dengan wajah sayu dan pucat.

"Za ... Eh, Nik!" Panggilnya gugup karena menyadari salah menyebut nama.

Aira mendekat dan langsung mengangkat nampan, memindahkannya ke dekat Niko.

"Makanlah," ucap Aira dengan nada kaku.

"Hemm ... suapin!" Rengek Niko manja.

Aira menarik napas kesal. Tapi tak ingin menambah rasa bersalah, Aira segera meraih sendok dan mulai meyuapkan makanan ke mulut Niko.

Hati Aira tiba-tiba merasa sangat sedih. Ia membayangkan sedang menyuap Zayen makan. Hayalan konyol yang membuatnya tersenyum getir, karena tau itu tak akan pernah terjadi.

Aira melihat Niko memandangnya seperti orang keheranan setiap ia habis menyuapi makanan. Hingga sampai suapan terakhi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status