Beranda / Fantasi / Geger Kahyangan / 648. Sepasang Ular Langit

Share

648. Sepasang Ular Langit

Penulis: Gibran
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-02 06:17:36

Luo Zhen yang tengah mengendalikan tubuh Bara Sena mulai tertekan oleh kemampuan Tubuh Dewa milik Yu Sha yang baru saja dia bangkitkan. Tubuh raksasa setinggi ratusan tombak itu berhasil menahan dan bahkan mendorong kembali Pedang merah yang tak lain adalah Jurus Pedang Darah Penghukum Surga balik arah ke atas langit sana.

Menyadari dirinya kalah kekuatan dengan Dewa Pedang tersebut, Luo Zhen pun segera meminta bantuan Tian Zu Ning yang masih menunggu di dalam Alam Jiwa Bara Sena.

"Ratu Tian Zu, pinjamkan aku kekuatanmu sebentar saja. Bocah Yu Sha ini benar-benar mulai menggila! Aku tak tahu lagi, berapa lama Medan Darah bisa dipertahankan. Jika sampai aku kalah, maka Bara Sena dalam bahaya besar!" kata Luo Zhen meminta kepada Dewi Naga Azure tersebut.

"Kau dengan penuh percaya diri dan tanpa persetujuan dariku langsung mengendalikan tubuh Bara Sena. Aku pikir kau cukup kuat untuk menghadapi anak licik itu. Ternyata kau butuh bantuan dariku juga," sahut Ti
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Geger Kahyangan   799. Lepas Kendali

    Bara Sena menatap kearah Pohon Jiwa yang bukan main besarnya. Pohon itu adalah pohon raksasa yang memiliki daun berwarna emas dengan ratusan akar yang menjuntai ke bawah dari setiap cabang batangnya. Saat berada disana, Bara bisa merasakan aura yang sangat kuat dari dalam pohon tersebut."Sepertinya Pohon ini memiliki nafas dewa. Apakah dia merupakan jelmaan dari sesosok dewa? Aku menjadi penasaran..." batin Bara. Resi Darma seolah tahu apa yang Bara pikirkan."Pohon Jiwa ini sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Aku pernah mendengar satu cerita dari leluhur Naga Putih bahwa Pohon Jiwa merupakan pohon pelindung yang bisa menyegel kekuatan jahat. Itu sebabnya pohon itu berada disini. Karena tepat di belakang Kerajaan Anorang ini, ada satu gunung yang merupakan penjara raksasa bagi sesosok makhluk. Konon katanya dia bisa menghancurkan dunia ini dengan kekuatan jahat yang dia miliki." kata Resi Darma membuat Bara terdiam."Bisa menghancurkan dunia ini? Bukankah itu artinya Anoman memil

  • Geger Kahyangan   798. Pembantaian

    Pangeran Balavan dan ribuan prajurit nya menatap kearah wanita cantik yang duduk di atas tameng Angkara tersebut dengan pandangan mata takjub tepesona. Amarah yang sebelumnya meluap saat itu juga padam oleh kecantikan sang Dewi yang begitu memukau. Apalagi posisi duduk dari wanita berambut perak itu membuatnya semakin terlihat anggun. Belum lagi dengan lirikan mata yang membuat jantung semua orang berdebar."Siapakah wanita cantik ini...? Aku sangat ingin menjadikan dia sebagai istriku..." batin Pangeran Balavan yang tidak tahu sama sekali siapa adanya wanita cantik tersebut.Panglima Dharmendra dan Arkhaz yang ada di barisan belakang pun juga melihat kemunculan wanita cantik tersebut meski jarak mereka sangat jauh. Pancaran pesona dari wanita itu memang sangat kuat. Mereka belum menyadari, kekuatan dari wanita yang tak lain adalah Dewi Merak Bulan tersebut bisa saja memusnahkan mereka semua dengan sekali serangan saja.Pangeran Balavan adalah orang yang paling terpengaruh oleh pesona

  • Geger Kahyangan   797. Pohon Api Brama

    Resi Darma membawa Bara dan Dewi Amaira terbang menuju ke tengah danau dimana terlihat kubah emas raksasa yang mengartikan bahwa di dalam kubah tersebut terdapat sesuatu yang sangat berharga."Selama ribuan tahun, aku menjaga tempat ini semenjak Raja Anorang dipercaya merawat Pohon Jiwa. Perisai ini diciptakannya saat dia masih berada di puncaknya..." kata Resi Darma."Apakah selama ini tidak ada yang tahu keberadaan Pohon Jiwa ini?" tanya Bara. Resi Darma mengangguk."Pohon ini sangat rahasia. Tapi, beberapa ratus tahun yang lalu, ada pemberontakan yang terjadi di Kerajaan ini. Beberapa dari pemberontak adalah tetua Kerajaan yang tidak setuju Raja Anorang tetap memimpin setelah sang raja mengalami kemunduran ranah..." kata Resi Darma."Oh? Mereka merasa Raja kalian tidak akan bisa melindungi Kerajaan ini lagi dan mereka menginginkan tahta Itu secara halus, begitu?" kata Bara. "Benar sekali Tuan. Berdasarkan apa yang aku dengar dari Yang Mulia Raja Anorang, para tetua yang berhianat

  • Geger Kahyangan   796. Ketakutan

    Wusss!Sinar ungu raksasa menderu ganas kearah Bara Sena yang nampak tenang menanti datangnya serangan. Meski tenang, pemuda itu sudah bersiap dengan pertahanan Terkuat yang dia miliki."Waktunya mencoba kekuatan Ranah Alam Nirwanaku," batin Bara Sena.Dia mengangkat tangannya lalu menyatukan kedua telapak tangan di depan dada. Saat itu juga, dari dalam tanah muncul letupan besar disusul keluarnya sepasang tangan raksasa berwarna merah keemasan. Dua tangan tersebut menutupi tubuh Bara Sena saat cahaya ungu raksasa datang menyambar.DUAR!Ledakan besar tercipta setelah cahaya ungu menghantam dua tangan raksasa milik Bara Sena. Gelombang dari ledakan tersebut membuat tanah di pinggiran danau itu hancur berantakan. Asap membubung tinggi ke langit.Dengan napas yang terengah-engah, Resi Darma menatap kearah depan sana berharap serangan tersebut telah mengakhiri pertarungan. Tapi tiba-tiba saja, dari dalam asap yang tebal muncul cahaya emas yang melesat dengan cepat kearahnya. Tentu saja h

  • Geger Kahyangan   795. Kutukan Naga Membuka Langit

    Bara Sena menatap kearah Resi Darma yang tiba-tiba terdiam. Sementara itu, di Langit sana pertarungan antara tiga Naga es melawan dua Naga Putih masih berlangsung dengan suara bergemuruh dan getaran yang mengguncang danau besar tersebut. Dewi Amaira yang menjauh dari area pertarungan hanya bisa menatap Bara dan Resi Darma dengan perasaan yang sulit untuk di jelaskan. Satu sisi dia merasa khawatir dengan Pohon Jiwa yang tidak tahu akan digunakan untuk apa oleh pemuda itu, di lain sisi lain dirinya terpesona oleh wujud tampan sang Dewa Cahaya. "Anak muda, aku akui kau memang hebat. Bahkan bisa mengerahkan kekuatan es hingga membentuk wujud makhluk hidup yang bisa mengimbangi dua binatang jiwa miliku. Ini sungguh di luar nalar. Tapi, aku belum selesai... Aku akan mengerahkan kekuatan yang belum pernah aku kerahkan seumur hidupku. Aku tak tahu kau bisa menahannya atau tidak. Jika kau bisa bertahan dari serangan ini, maka...Tak ada yang bisa aku lakukan lagi untuk Pohon Jiwa itu dan hany

  • Geger Kahyangan   794. Resi Darma

    Mendengar jawaban dari Bara Sena, Resi Darma nampak terdiam namun kedua mata emasnya terus menatap ke arah pemuda tersebut dengan pandangan penuh selidik. Sementara Dewi Amaira sudah tak peduli dengan penyamaran Bara yang sempat membuat dirinya curiga. Yang dia tahu saat ini adalah, sosok Ki Sena ternyata bukanlah orang tua. Itu yang dia tak sangka-sangka sama sekali. Dalam hatinya jelas gadis itu merasa sangat senang melihat kenyataan tersebut."Jadi kau datang karena untuk Kerajaan ini? Anak muda, aku masih belum percaya dengan apa yang kau katakan. Karena ada banyak orang yang mengincar Pohon Jiwa ini. Apakah kau sudah tahu, kalau pohon ini diambil, Angkara Murka yang tersegel di gunung itu akan terlepas dan menciptakan bencana di dunia ini?" tanya Resi Darma."Sebagian besarnya aku sudah tahu itu dari Raja Anorang. Juga mengenai makhluk yang tersegel di gunung yang ada di belakang istana ini. Tapi, aku datang kesini bukan hanya untuk membantu kalian. Selain pohon jiwa, aku datang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status