Share

Gelora Hasrat sang Presdir
Gelora Hasrat sang Presdir
Penulis: VERARI

1. Pesta Lajang

"Ngh ...."

Laura Hartley mengerang pelan ketika merasakan sentuhan basah di lehernya. Deru napas seorang pria menggelitik indra pendengarannya.

‘Siapa …?’ batin Laura seiring matanya terbuka untuk mencari tahu identitas sosok di sisinya. Namun, pandangannya buyar akibat efek alkohol yang mendera.

"Ah!"

Lenguhan keras terlontar dari bibir Laura, merasakan sesuatu milik sang pria mulai mendorong dari bawah.

"Tidak ... jangan …," rintih Laura, tahu bahwa hal ini tidak boleh terjadi.

Pria itu sempat menghentikan gerakan, seolah ragu. Namun, desakan gairah yang tak tertahankan menuntutnya untuk kembali beraksi.

"Hentikan ...." Laura mendorong dada pria itu. Akan tetapi, tenaganya terlalu lemah.

Penolakan Laura membuat pria itu mengunci kedua tangannya di atas kepala.

"Maaf ... aku tidak bisa menahannya lagi." Suara berat dan dalam pria itu begitu menggoda, membuat bulu kuduk Laura meremang.

"Ahh ...." Mata Laura membesar saat inti tubuhnya menerima serangan yang begitu menyakitkan.

Manik biru indah milik gadis itu berair. 'Tidak … tidak boleh seperti ini ….'

Bulir bening mengalir menuruni wajah Laura. Dia tidak tahu siapa pria di hadapan, apakah pria itu tunangannya? Akan tetapi, pertanyaan itu tidak bisa terjawab karena otak Laura langsung kosong kala pria itu mulai memacu gerakannya.

"Ah!" erangan penuh kenikmatan tak bisa Laura tahan untuk kabur dari bibirnya. "Tidak … tidak!"

Lenguhan saling beradu dalam ruangan tersebut, terus sampai akhirnya puncak kepuasan tercapai.

Saat itu juga, sentuhan lembut diberikan sang pria pada wajah Laura, mengusap air matanya yang luruh.

"Aku …," bisikan pria itu mulai terdengar, "... akan bertanggung jawab …."

***

"Hah ... hah!"

Laura terbangun dengan napas terengah. Dia mendudukkan diri dan mengusap dahinya yang berkeringat.

'Mimpi?' batin Laura bertanya.

Namun, saat Laura menyingkap selimut yang menutup tubuhnya, matanya seketika terbelalak. Dia tidak mengenakan apa pun!

'Di mana baju–'

Belum sempat ucapan batinnya selesai, mata Laura menangkap gaun merah muda selutut miliknya teronggok di lantai. Dalamannya pun tercecer di sana-sini!

Ketika dia sibuk memerhatikan pakaiannya yang berantakan, sebuah lenguhan dalam terdengar. "Ngh …."

Tubuh Laura langsung membeku. Itu jelas bukan suaranya.

Perlahan, wanita itu menoleh ke sampingnya, hanya untuk berakhir terkesiap ketika mendapati seorang pria asing tidur memunggunginya. Sama sepertinya, pria itu tidak mengenakan busana!

'Apa … apa yang terjadi?!'

'Apa aku tidur dengannya?!'

Dengan wajah ngeri, Laura berusaha mengingat kembali apa yang semalam dia lakukan.

Tadi malam, Laura diajak oleh Nora, adiknya, untuk merayakan pesta pelepasan status lajangnya di sebuah bar hotel karena dirinya akan menikah dalam dua minggu. Tidak pernah pergi ke tempat-tempat seperti itu, Laura awalnya menolak. Namun, Nora merengek dan membuatnya terpaksa menerima.

Di bar hotel tersebut, Laura menenggak alkohol untuk pertama kali dan berakhir mabuk berat. Sempat dirinya meminta untuk pulang, tapi Nora menolak dan lanjut berpesta.

Demi menyadarkan dirinya kembali, Laura berniat mencuci wajahnya di toilet. Namun, sesaat sebelum dia masuk ke dalam toilet, kesadarannya menghilang.

Sekarang, dirinya malah berakhir di sebuah kamar hotel bersama seorang pria asing yang tidak dia kenal!

'Ini … ini tidak boleh terjadi!' pekik Laura dalam hati, merasakan ketakutan mendalam kalau-kalau ada orang lain yang tahu perihal kejadian ini.

Laura akan menikah dalam dua minggu dengan Noah Myers, cinta pertama Laura sekaligus pria yang dijodohkan sang nenek untuknya. Kalau ada yang tahu tentang apa yang terjadi di ruangan ini, Noah akan kecewa, ayahnya akan marah, dan pernikahannya akan dibatalkan!

Tidak ... Laura tidak mau! Laura ingin menikah dengan Noah! Teman masa kecil sekaligus pria pujaannya!

Dengan pemikiran itu, Laura pun mengambil satu keputusan.

'Aku … aku harus pergi!'

Dengan sigap, Laura langsung turun dari tempat tidur dan mengenakan pakaiannya yang berserakan di lantai. Dia sama sekali tidak peduli dengan rasa sakit yang menyerang area sensitifnya setiap kali dia bergerak.

Selesai mengenakan seluruh pakaiannya, Laura bergegas lari meninggalkan hotel dan pulang menggunakan taksi. Sejumlah pertanyaan kembali melambung di benaknya.

Kenapa bisa seperti ini? Kenapa dia tak ingat sama sekali perihal apa yang terjadi setelah dirinya tiba di depan toilet?!

Yang terpenting adalah … di mana Nora saat hal itu terjadi? Adiknya itu sudah berjanji untuk memastikan semuanya akan baik-baik saja!

Laura terisak-isak sepanjang perjalanan, mengabaikan kekhawatiran sopir yang terus bertanya perihal keadaannya. Pikiran Laura hanya terpusat pada ketakutan menghadapi keluarga dan calon suaminya.

Mengingat wajah Noah membuat air mata Laura semakin deras mengalir. Rasa bersalah menghantam dada.

"Noah ... maafkan aku," gumam Laura lirih.

Noah begitu baik padanya, tapi ... Laura malah mengkhianatinya.

Ketika taksi berhenti tepat di depan pagar rumahnya yang menjulang tinggi, Laura diam-diam masuk melalui pintu belakang. Dia tak ingin ada yang mengetahui kenyataan dirinya tidak pulang semalaman.

Hanya saja, tepat ketika Laura mendorong terbuka pintu itu, Simon Hartley, ayah Laura … telah berdiri di depannya.

"P-Papa?" Laura memanggil sang ayah dengan tergagap. "Papa, belum berangkat ke–"

PLAK!

Belum sempat Laura mengatakan apa pun, sebuah tamparan dihadiahkan Simon kepadanya.

Kerutan di sekitar mata Simon menunjukkan ketegangan dan kekecewaan mendalam. "Beraninya kau kembali ke rumah ini setelah semua yang terjadi!"

Komen (17)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
makanya jadi manusia jangan bikin aturan sendiri banyak gaya mengikuti yang tidak wajar maka jadilah hal BURUK coba diam di rumah baca Qur'an dapat ilmu dan pahala ini bikin acara DAJJAL
goodnovel comment avatar
Tumin Neng
bagus ceritanya tapi sayang gak bisa sampai tuntas ...
goodnovel comment avatar
Nanda Utami
waduhhh kepooo kelanjutannya. seruuu thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status