Share

Bab 33

“Pak Attar ... beneran mau menikah?” tanya Ayra lirih. Hatinya mendadak sakit setelah mendengar kabar itu dari mulut pria di hadapannya.

Attar mengangguk pelan, tidak ada gurat bercanda ataupun berbohong. “Kamu lagi belajar?” Pandangan mata Attar menerobos masuk ke tempat belajar yang biasa Ayra gunakan. Benar, di sana lampu belajar sudah menyala dan beberapa buku terbentang di atas meja.

“Ya, sudah. Lanjutkan saja,” ujar Attar kemudian segera pergi dari sana.

Ayra langsung menutup dan mengunci pintu kamar. Tidak terasa air matanya telah mengalir. Dia menggigit bibir menahan perih di hatinya yang semakin terasa dan menyiksa.

Ayra sendiri bingung mengapa merasakannya. Apakah karena lelaki itu adalah orang yang selama ini sudah menjadi orang yang berpengaruh besar terhadap hidupnya, yakni menjadi pengganti orang tuanya. Dan sebentar lagi akan menikah. Usai menikah nanti pasti akan lebih fokus pada sang istri dan keluarganya, bukan? Perhatian Attar padanya akan berkurang, ‘kan?

Atau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status