Share

Ahmad mengambil surat Tanah

Bab 5

Ahmad mengambil surat tanah

.

Deru suara motor Mas Ahmad kian mendekat, itu berarti mas Ahmad hampir tiba.

"Mak.. Itu suara motornya mas Ahmad" Ucap murni mengagetkan emak mertua.

"Semoga saja Ahmad berhasil membawa pulang surat surat itu"

"Amin" Ucap murni dengan penuh harap.

"Assalamualaikum mak" Ucap Ahmad seraya mencium tangan nek Syam.

"Waalaikumsalam.. Bagaimana nak? " Tanya nek Syam penuh harap.

"Ini mak, surat akta tanah dan surat penting lainnya, sengaja Ahmad sembunyikan dalam baju, biar gak menarik perhatian orang"ujar Ahmad membuat nek Syam dan murni merasa senang.

" Alhamdulillah... Syukurlah surat ini berhasil kamu ambil mad"

"Iya mak, Ahmad masih emosi pada mbak jannah. Sepertinya dia punya niat menguasai rumah itu, padahal kami semua sudah diberikan masing masing sepetak tanah oleh almarhum bapak dulu"

"Emak juga gak nyangka mad, jannah tega berbuat seperti itu sama emak. Padahal emak udah berjuang mati matian untuk dia, tapi begini balasan dia pada emak" Wajah emak mulai terlihat sedih, sesekali ia mengusap wajahnya dengan ujung lengan daster nya.

"Mak... Jangan nangis, masih ada Ahmad disini yang akan merawat emak, emak gak usah sedih"

"Bukan mad, bukan itu yang mak sedih. Mak sakit hati di usir sama anak dan menantu mak sendiri. Sudah setua ini, baru kali ini mak merasakan sakit hati paling berat, rasanya sakit sekali mad... Hikksss" Air mata kembali jatuh dari sudut mata nya yang sudah keriput.

Murni dan mas Ahmad hanya terdiam menyaksikan nek Syam menangis. Lalu, mas Ahmad mengelus bahu emaknya, mencoba menguatkan wanita yang sudah melahirkannya ke dunia.

"Mak, apa rencana mak sekarang? " Tanya mas Ahmad sambil memperlihatkan surat surat yang telah di ambil dari rumah ibunya.

"Emak gak tahu mad, pikiran emak lagi kalut, mak gak bisa berpikir sekarang."

"Mas... Biarkan emak tenang dulu, jangan buat emak tambah pikiran" Ucap murni mencoba menenangkan emak.

"Baiklah mak, sementara surat surat ini Ahmad simpan dulu ya, nanti kalau ada apa apa mak minta sama Ahmad saja"

"Iya nak, simpan yang baik ya nak, jangan sampai ditemukan oleh jannah lagi... " Ada ketakutan di wajah emak, ia takut kalau surat itu akan berpindah ke tangan kakak ipar.

"Iya mak gak usah takut, aman kalau sama Ahmad. Tapi mak, Ahmad punya ide... "

"Apa itu mad? "

"Apa mak gak pingin naik haji? " Tiba tiba muncul ide dari mas Ahmad.

"Emak dari dulu pingin mad, tapi terkendala sama biaya"

"bagaimana kalau kita jual saja rumah itu mak? " Tanya mas Ahmad membuat murni dan emak kaget.

"Apa mad? Jual? " Tanya masker mertua tak percaya.

"Iya mak, dari pada diributkan terus sama mba jannah lebih baik kita jual saja. Nanti hasilnya mak naik haji, juga kita sedekahkan ke mesjid" Ide mas Ahmad ada benarnya juga.

"Tapi, mad kalau kita jual rumah itu mereka tinggal dimana? " Mak mertua masih saja peduli pada mereka yang telah durhaka padanya.

"Apa mak? Mak masih peduli mereka tinggal dimana? Sedangkan mereka sudah kelas jelas mengusir emak, sekarang giliran mereka yang kita usir" Ucap mas Ahmad penuh emosi.

"Tapi mad, walaupun jannah sudah jahat sama mak, tapi mak gak tega buat dia terluntang lantung tak ada tempat tinggal" Ternyata hati emak mertuaku luas sekali, meski sudah di usir dari rumahnya sendiri ia masih peduli pada anak nya itu.

"Begini saja mak, kalau menurut Ahmad bagaimna hasil penjualan rumah itu kita bagi tiga. Satu bagi untuk emak, satu bagi untuk kita sedekahkan, dan satu bagian terakhir kita bagi lima buat anak anak mak, gimana mak? " Menurutku ada betulnya juga ide mas Ahmad, semua mendapatkan bagian.

"Boleh juga mad, tapi bagaimana sama anak anak yang lain, apa mereka setuju begitu? " Mak mertua ingin mendapat persetujuan dari semua anaknya.

"Begini saja mak, bagaimana kalau kita buat musyawarah untuk membahas penjualan rumah itu, sekalian Ahmad mau buka kejahatan mba jannah sama anak anak mak yang lain, kita lihat saja nanti bagaimana pendapat mereka"

"Baiklah Mad, emak setuju dengan pendapat mu"

Akhirnya diperoleh kesepakatan dari emak dan mas Ahmad untuk membuat musyawarah dengan anak anak yang lain. Semoga saja mereka juga setuju dengan pendapat mas Ahmad.

Bersambung...

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status