Genggaman tangan pria itu semakin erat meski kesadaran nya menipis, Dan berkata "To long bawa aku ke Sun Andreas Hospital!. Setelah mengatakan itu seketika genggaman tangan Pria itu pun terlepas dan seolah tidak sadarkan diri namun Pria itu masih bernafas meski nafasnya melemah.
melihat itu Julie pun semakin panik, "Tuan..., Tuan bertahanlah! Histeris Julie sambil menepuk tepuk pundak Pria tersebut. Pria itu kembali menggenggam tangan Julie di sisa sisa kekuatan Pria itu meski keadaan nya terbujur lemah dan matanya terpejam. seolah ingin meyakinkan kepada Julie bahwa Ia masih bisa mendengar dan agar wanita itu tidak semakin panik. "Tuan, Bertahanlah saya akan segera panggilkan taxi Julie pun segera berdiri hendak memanggil taxi dan membawa pria itu ke Saint Andreas Hospital seperti kehendak pria itu tadi. Taxi!! Julie memanggil Taxi saat Taxi tersebut melintas di jalan itu. "Pak bisa tolong bantu saya? ada yang teluka." kata Juliel kepada driver taxi tersebut, saat taxi tersebut berhenti sambil mengarahkan tangannya pada seorang Pria yang terbujur lemah. Driver Taxi itu pun mengarah kan pandangan mata sesuai petunjuk tangan Julie yang mengarah pada seorang pria yang tengah terbaring mengenaskan di trotoar jalanan itu. "Baik," ucap driver taxi tersebut kepada Julie. Segera Driver taxi tersebut membuka pintu dan membantu mengangkat pria itu, membawa masuk kedalam taxi lalu di rebahkan nya di bangku belakang . Julie pun menyusul dan duduk di bangku samping pengemudi. sambil sesekali melihat ke arah belakang, memantau kondisi Pria itu. Saat dalam perjalanan pria itu semakin lemah tidak sadarkan diri dengan napas yang tidak teratur Julie pun menjadi panik di buat nya, "Tuan. tuan!" "Pak bisa tolong lebih cepat sedikit," kata Julie kepada Driver taxi tersebut.. "Baik. baik," nona. Driver Taxi tersebut semakin mempercepat laju nya. Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit. Akhirnya mereka tiba di Rumah sakit yang di tuju dan langsung menuju ke unit gawat darurat, Driver taxi itu pun mengangkat tubuh pria itu dan membawanya ke ruang unit gawat darurat . "Pak, Tolong ada korban kecelakaan," Teriak Julie kepada petugas keamanan yang berada di depan unit gawat darurat dengan panik . petugas keamanan itu pun melihat ke arah pria yang tengah di bopong oleh driver taxi tersebut, Kemudian berkata "Tuan muda!" Seru petugas keamanan itu dengan ekspresi yang tak kalah panik. Petugas keamanan itu pun segera menginformasikan ke bagian unit gawat darurat melalui HT yang selalu di bawa oleh petugas keamanan. Tak lama Dua orang perawat datang membawa brankar pasien menuju pintu masuk unit gawat darurat yang letaknya tak jauh dari tempat pendaftaran . Dengan di bantu petugas keamanan dan driver Taxi. mereka merebahkan Tuan muda tersebut ke brankar pasien. kemudian, membawa nya menuju ruang oprasi sebelum menuju ke ruang perawatan intensif. Julie segera membayar ongkos taxi tersebut dan mengikuti dua orang perawat tadi yang sedang mendorong Tuan Muda yang terbaring lemah di atas brankar pasien hingga sampai di sebuah lorong menuju ruang operasi. Julie pun masih mengikuti perawat tersebut sampai ke sebuah ruangan yang bertuliskan " Special Operating Room VVIP" perawat tersebut kemudian mengambil ID Cardnya dan menempelkan nya pada sebuah alat berbentuk kotak kecil di bawah tulisan Special Operating Room. Seketika dua pintu yang berbahan dari kaca tebal itu pun terbuka dan Perawat tersebut bergegas memasuki Ruang Oprasi, Setelah itu pintu kaca tersebut tertutup otomatis. Namun meski pintu itu berbahan kaca tebal kita tidak dapat melihat pada bagian dalam ruangan. Sebaliknya dari dalam justru kita dapat melihat di luar ruangan. Sementara itu, petugas keamanan menghampiri Julie yang sedang menunggu didepan ruang operasi. Petugas keamanan itu meminta Julie untuk memberikan keterangan yang lebih spesifik mengenai kronologi kecelakaan yang menimpa Tuan Muda Andrean. Julie pun menjelaskan semua kronologi kecelakaan yang menimpa Pria itu. Setelan mendengar semua yang di katakan oleh Julie mengenai kronologi kecelakaan, Petugas keamanan itu pun mengucapkan terimakasih kepada Julie. "Baik jika begitu nona, Terima kasih karena telah menyelamatkan Tuan muda Andrean." kata petugas keamanan itu. "Sama sama." Tak lama setelah itu terlihat tiga orang doctor yang telah berpakain setelan medis yang berwarna biru toska berikut penutup kepada yang berwarna senada berlari dan memasuki Ruang Oprasi tersebut. Julie dengan sabar masih menunggu di depan ruang operasi sampai salah satu petugas medis itu keluar dari ruang operasi. "Bagaimana, Doc?" Tanya Julie pada Doctor yang menangani Pria itu. "Kondisi beliau membaik," beliau akan segera pulih. Ujar doctor pria tersebut. kemudian menambahkan Anda tidak perlu cemas, anda bisa kembali kami telah menghubungi keluarganya. terima kasih atas pertolongan Anda. "Terima kasih, Doctor." Julie lega mendengarnya dan memutuskan untuk meninggalkan Rumah Sakit tersebut Dan hendak kembali ke tempat lokasi kejadian untuk mengambil sepeda nya. Di lorong dalam Rumah Sakit itu, Saat Julie hendak meninggalkan ruang operasi Tak sengaja ia berpapasan dengan Seorang pria berbadan besar nan tinggi, Entah siapa Pria itu dia terlihat berlari dengan ekpresi cemas dan menunggu di depan Ruang operasi. Segera Julie meninggalkan Rumah sakit itu. Dan menuju lokasi kejadian. Setelah beberapa menit Julie akhirnya tiba di lokasi kejadian, ia berjalan menuju sisi kiri jalan di jalanan itu, membuka rantai sepeda nya yang ia kaitkan pada tiang pembatas jalan di jalanan itu dan diambil nya sepedanya itu. Dan Kemudian, Diayunkan nya sepedanya menuju tempat tinggalnya selama ini. yaitu di Panti asuhan. Julie tinggal di Panti Asuhan di wilayah California bersama ibu nya sedari kecil bahkan sedari bayi . Entah apa yang menyebabkan mereka tinggal di Panti Asuhan. Ia hanya pernah mendengar bahwa Ayahnya telah meninggal sedangkan tempat tinggal kakek dan nenek dari ibu nya berada sangat jauh. Kakek dan nenek Julie tinggal di Sheboygan, sebuah kota di Wisconsin negara bagian America serikat bagian Tengah. hanya itu yang di ketahui oleh Julie. Namun suatu ketika, Sebelum ia di pecat dari tempat kerja nya di restoran, Julie tak sengaja bertemu dengan seorang Pria Paruh baya yang wajahnya begitu mirip dengan pria dalam foto yang selalu di simpan ibunya di dalam dompetnya.Masih di kediaman Joeseph, Kemala terbangun dari tidurnya di pukul 8 pagi ia terkejut saat itu mendapati dirinya tak berbusana sama sekali bahkan pakaian berikut pakaian dalam pun berserakan di lantai kamar itu. "Apa yang terjadi semalam? Apa semalam kita?" Tanya Kemala kepada Joe. "Maaf semalam aku mabuk berat." Dalih Joe. Joe memang mabuk saat itu namun tak terlalu parah ia masih memiliki kesadaran saat itu. dan dengan sadar ia melakukan hubungan itu pada Kemala. "Sudahlah aku juga mabuk semalam." Jawab Kemala santai karena hal ini memang bukan yang pertama bagi nya, ia mulai berhubungan dahulu saat setelah acara prom night high party yang di adakan di sekolah untuk acara kelulusan. "Mau ku buatkan minuman untuk menghilangkan pengar?"tawar Joe sambil memakai pakaiannya. sama halnya dengan Joe hal ini juga bukan yang pertama bagi Joe, bahkan kejadian semalam adalah yang ketiga kalinya bagi dirinya. "Boleh! Jawab Kemala sambil ia bangkit dari tidurnya dan meraih pakaian nya
PLAAK!! Kemala menampar Julie dengan sangat keras, hingga memberikan bekas tanda merah pada pipi Julie. "Nona apa yang kamu lakukan! kenapa kamu menampar ku!" "HEI PELACUR!" JAUHIN SUAMI KU! AWAS KALAU SAMPAI AKU TAU KAMU MASIH MENGGODA SUAMI KU, 'KU BUNUH KAMU'. Bentak Kemala sambil menarik rambut Julie. AAAaaak , Tolong! Julie berteriak kencang karena sakit dikepala nya, "Aku gak kenal suamimu!" Teriakan itu memancing orang' di lantai dua untuk melihat, namun tak ada yang mendekat ataupun menolong Julie. hanya tatapan orang' yang terlihat menghina dan ada juga yang kasihan. Sedangkan Andrean sendiri memang sedang berada di lantai satu yaitu di ruang laboratorium. "GAK KENAL KAMU BILANG! KAMU KERJA PADA SUAMIKU DAN BAHKAN KALIAN JALAN BERSAMA. KAMU MASIH BILANG GAK KENAL!!" Julie menjadi lemas hingga tubuhnya merosot ke lantai dekat meja kerjanya. Ia tak menyangka dengan kenyataan yang ia dengar barusan, ternyata Bos nya yang bernama Andrean itu telah Menikah. "L
Disisi lain, di kantor, Julie akhirnya memilih untuk makan di kantin, ia tak lagi makan bersama Andrean. entah apa penyebabnya benar-benar sibuk atau ada hal lainnya. Namun Julie merasa seolah Andrean sedang menghindarinya, padahal pagi tadi saat bertemu masih baik-baik saja Andrean masih baik dan perhatian seperti biasa. Entah mengapa siang ini tiba-tiba berubah. Di kantin Julie duduk sendiri membelakangi para pegawai lain di bangku paling pojok barisan pertama. agar Julie tak bisa melihat para pegawai yang terus memperhatikannya. Karena beberapa pegawai di perusahaan itu pernah melihat Julie keluar di jam makan siang bersama dengan Bos mereka. Dan berita tersebut akhirnya meluas hingga hampir semua tahu. "Hai Julie, Boleh aku duduk di sini?" Tanya salah seorang pegawai bernama Maya, Sambil tangan nya mengarah pada sebuah bangku yang masih kosong di depan Julie. "Boleh, Silahkan.....," Jawab Julie yang menggantung kan ucapan nya. Seakan tahu yang di maksud oleh Julie
"Habis dari mana kamu?" Tanya Istri Andrean Kemala yang mulai menaruh curiga kepada Suaminya yang sekarang jadi lebih sering senyum senyum sendiri, seperti orang sedang jatuh cinta. Bahkan hari ini Kemala melihat suaminya menyentuh bibirnya sendiri sambil bersenandung. "Itu bukan urusanmu!!" Setelah berkata seperti itu Andrean pun kembali ke kamarnya di lantai dua, kamar pribadinya untuk membersihkan diri kemudian beristirahat di tempat tidurnya yang berukuran king size. Andrean dan Kemala memang telah menikah dan tinggal satu rumah, Namun bukan berarti mereka tidur bersama. Mereka tetap tidur terpisah di kamar masing-masing. Karena pernikahan mereka tak seperti pernikahan pada umumnya. pernikahan mereka bisa di katakan tidak sah, karena Andrean belum mendaftarkan pernikahan mereka ke kantor agama dan hanya pemberkatan di greja saja dan itu pun tidak ada tamu yang diundang hanya dari pihak keluarga tertentu saja. Dari pihak Andrean hanya Ayahnya saja yang datang, sedang dari pi
"Siapa coba yang tidak jatuh cinta pada Pria sebaik Dirinya, Pantas kah jika Aku berharap lebih? gumam dalam hati. "Julie,...hei Julie" panggil Mitha yang juga bekerja sebagai resepsionis. "ya..! Apa? "kamu melamun, nglamunin apa sich? atau jangan-jangan kamu lagi nglamunin Pak bos ya!" "Hust, sambil meletakkan jari telunjuknya pada bibir. "Ha ha ha, gak papa kalau suka tapi hati hati fansnya banyak! terutama sama si Laretta yang judes itu, Dia itu udah ngincer Pak bos sejak lama." jelas Mitha rekan kerja dan sekarang menjadi teman dekat Julie yang pernah mendengar secara langsung, Julie pun kerap kali curhat kepada Mitha. "Udah ah ngomongin dia gak ada habisnya, cukup tau aja orang nya suka manipulatif, seperti yang aku bilang tadi Hati-hati. "Siap. By the way Sabtu ini jalan yuk, nonton, cuci mata siapa tahu kan ada promo baju, sepatu atau tas. kita kerja kan harus selalu tampil rapi dan pretty.ujar Mitha semangat sambil membayangkan barang barang yang fashionable.
"Awalnya keuntungan dari bunga 25% tersebut kami terima hingga dua, tiga kali bahkan hingga tujuh kali bunga masih kami terima." Akhirnya Uang tersebut di gunakan Papamu untuk membeli sebuah Rumah sederhana dengan dua kamar tidur, dengan cara menyicil. Hingga suatu Saat Brian Suami Madeline Ayah Julie semakin tergiur pun memutuskan menambah infestasi besar besaran, Madeline Ibu Julie awalnya menolak dan mengungkapkan pendapatnya namun tetap saja Brian bersikeras. "dengan alasan, Demi putri kita yang akan lahir nanti!" Namun setelah inves besar besaran keuntungan dari bunga yang seharusnya di trima oleh Brian ternyata tidak di trima, bahkan sampai empat bulan lamanya keuntungan di berikan, teman Brian Mr. Brown tidak bisa di hubungi, Di Rumahnya pun kosong tidak ada keluarga nya. Brian pun melapor kan ke polisi, tapi tak kunjung ada hasil. Sedangkan Ia butuh uang untuk keperluan Resto, biaya persalinan, cicilan Rumah, makan, keperluan sehari hari dan membayar pegawai karena