Share

RUMAH SAKIT

last update Last Updated: 2024-04-22 05:13:57

Genggaman tangan pria itu semakin erat meski kesadaran nya menipis, Dan berkata "To long bawa aku ke Sun Andreas Hospital!. Setelah mengatakan itu seketika genggaman tangan Pria itu pun terlepas dan seolah tidak sadarkan diri namun Pria itu masih bernafas meski nafasnya melemah.

melihat itu Julie pun semakin panik, "Tuan..., Tuan bertahanlah! Histeris Julie sambil menepuk tepuk pundak Pria tersebut.

Pria itu kembali menggenggam tangan Julie di sisa sisa kekuatan Pria itu meski keadaan nya terbujur lemah dan matanya terpejam. seolah ingin meyakinkan kepada Julie bahwa Ia masih bisa mendengar dan agar wanita itu tidak semakin panik.

"Tuan, Bertahanlah saya akan segera panggilkan taxi

Julie pun segera berdiri hendak memanggil taxi dan membawa pria itu ke Saint Andreas Hospital seperti kehendak pria itu tadi.

Taxi!! Julie memanggil Taxi saat Taxi tersebut melintas di jalan itu.

"Pak bisa tolong bantu saya? ada yang teluka." kata Juliel kepada driver taxi tersebut, saat taxi tersebut berhenti sambil mengarahkan tangannya pada seorang Pria yang terbujur lemah. Driver Taxi itu pun mengarah kan pandangan mata sesuai petunjuk tangan Julie yang mengarah pada seorang pria yang tengah terbaring mengenaskan di trotoar jalanan itu.

"Baik," ucap driver taxi tersebut kepada Julie.

Segera Driver taxi tersebut membuka pintu dan membantu mengangkat pria itu, membawa masuk kedalam taxi lalu di rebahkan nya di bangku belakang .

Julie pun menyusul dan duduk di bangku samping pengemudi. sambil sesekali melihat ke arah belakang, memantau kondisi Pria itu.

Saat dalam perjalanan pria itu semakin lemah tidak sadarkan diri dengan napas yang tidak teratur Julie pun menjadi panik di buat nya, "Tuan. tuan!"

"Pak bisa tolong lebih cepat sedikit," kata Julie kepada Driver taxi tersebut..

"Baik. baik," nona. Driver Taxi tersebut semakin mempercepat laju nya.

Setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit. Akhirnya mereka tiba di Rumah sakit yang di tuju dan langsung menuju ke unit gawat darurat, Driver taxi itu pun mengangkat tubuh pria itu dan membawanya ke ruang unit gawat darurat .

"Pak, Tolong ada korban kecelakaan," Teriak Julie kepada petugas keamanan yang berada di depan unit gawat darurat dengan panik .

petugas keamanan itu pun melihat ke arah pria yang tengah di bopong oleh driver taxi tersebut, Kemudian berkata

"Tuan muda!" Seru petugas keamanan itu dengan ekspresi yang tak kalah panik.

Petugas keamanan itu pun segera menginformasikan ke bagian unit gawat darurat melalui HT yang selalu di bawa oleh petugas keamanan. Tak lama Dua orang perawat datang membawa brankar pasien menuju pintu masuk unit gawat darurat yang letaknya tak jauh dari tempat pendaftaran .

Dengan di bantu petugas keamanan dan driver Taxi. mereka merebahkan Tuan muda tersebut ke brankar pasien. kemudian, membawa nya menuju ruang oprasi sebelum menuju ke ruang perawatan intensif.

Julie segera membayar ongkos taxi tersebut dan mengikuti dua orang perawat tadi yang sedang mendorong Tuan Muda yang terbaring lemah di atas brankar pasien hingga sampai di sebuah lorong menuju ruang operasi.

Julie pun masih mengikuti perawat tersebut sampai ke sebuah ruangan yang bertuliskan " Special Operating Room VVIP" perawat tersebut kemudian mengambil ID Cardnya dan menempelkan nya pada sebuah alat berbentuk kotak kecil di bawah tulisan Special Operating Room.

Seketika dua pintu yang berbahan dari kaca tebal itu pun terbuka dan Perawat tersebut bergegas memasuki Ruang Oprasi, Setelah itu pintu kaca tersebut tertutup otomatis.

Namun meski pintu itu berbahan kaca tebal kita tidak dapat melihat pada bagian dalam ruangan. Sebaliknya dari dalam justru kita dapat melihat di luar ruangan.

Sementara itu, petugas keamanan menghampiri Julie yang sedang menunggu didepan ruang operasi.

Petugas keamanan itu meminta Julie untuk memberikan keterangan yang lebih spesifik mengenai kronologi kecelakaan yang menimpa Tuan Muda Andrean.

Julie pun menjelaskan semua kronologi kecelakaan yang menimpa Pria itu.

Setelan mendengar semua yang di katakan oleh Julie mengenai kronologi kecelakaan, Petugas keamanan itu pun mengucapkan terimakasih kepada Julie.

"Baik jika begitu nona, Terima kasih karena telah menyelamatkan Tuan muda Andrean." kata petugas keamanan itu.

"Sama sama."

Tak lama setelah itu terlihat tiga orang doctor yang telah berpakain setelan medis yang berwarna biru toska berikut penutup kepada yang berwarna senada berlari dan memasuki Ruang Oprasi tersebut.

Julie dengan sabar masih menunggu di depan ruang operasi sampai salah satu petugas medis itu keluar dari ruang operasi.

"Bagaimana, Doc?" Tanya Julie pada Doctor yang menangani Pria itu.

"Kondisi beliau membaik," beliau akan segera pulih. Ujar doctor pria tersebut. kemudian menambahkan

Anda tidak perlu cemas, anda bisa kembali kami telah menghubungi keluarganya. terima kasih atas pertolongan Anda.

"Terima kasih, Doctor." Julie lega mendengarnya dan memutuskan untuk meninggalkan Rumah Sakit tersebut Dan hendak kembali ke tempat lokasi kejadian untuk mengambil sepeda nya.

Di lorong dalam Rumah Sakit itu, Saat Julie hendak meninggalkan ruang operasi Tak sengaja ia berpapasan dengan Seorang pria berbadan besar nan tinggi, Entah siapa Pria itu dia terlihat berlari dengan ekpresi cemas dan menunggu di depan Ruang operasi.

Segera Julie meninggalkan Rumah sakit itu. Dan menuju lokasi kejadian.

Setelah beberapa menit Julie akhirnya tiba di lokasi kejadian, ia berjalan menuju sisi kiri jalan di jalanan itu, membuka rantai sepeda nya yang ia kaitkan pada tiang pembatas jalan di jalanan itu dan diambil nya sepedanya itu.

Dan Kemudian, Diayunkan nya sepedanya menuju tempat tinggalnya selama ini. yaitu di Panti asuhan.

Julie tinggal di Panti Asuhan di wilayah California bersama ibu nya sedari kecil bahkan sedari bayi .

Entah apa yang menyebabkan mereka tinggal di Panti Asuhan. Ia hanya pernah mendengar bahwa Ayahnya telah meninggal sedangkan tempat tinggal kakek dan nenek dari ibu nya berada sangat jauh.

Kakek dan nenek Julie tinggal di Sheboygan, sebuah kota di Wisconsin negara bagian America serikat bagian Tengah. hanya itu yang di ketahui oleh Julie.

Namun suatu ketika, Sebelum ia di pecat dari tempat kerja nya di restoran, Julie tak sengaja bertemu dengan seorang Pria Paruh baya yang wajahnya begitu mirip dengan pria dalam foto yang selalu di simpan ibunya di dalam dompetnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • HARUSKAH MENJADI YANG KEDUA    RENCANA

    Masih di kediaman Joeseph, Kemala terbangun dari tidurnya di pukul 8 pagi ia terkejut saat itu mendapati dirinya tak berbusana sama sekali bahkan pakaian berikut pakaian dalam pun berserakan di lantai kamar itu. "Apa yang terjadi semalam? Apa semalam kita?" Tanya Kemala kepada Joe. "Maaf semalam aku mabuk berat." Dalih Joe. Joe memang mabuk saat itu namun tak terlalu parah ia masih memiliki kesadaran saat itu. dan dengan sadar ia melakukan hubungan itu pada Kemala. "Sudahlah aku juga mabuk semalam." Jawab Kemala santai karena hal ini memang bukan yang pertama bagi nya, ia mulai berhubungan dahulu saat setelah acara prom night high party yang di adakan di sekolah untuk acara kelulusan. "Mau ku buatkan minuman untuk menghilangkan pengar?"tawar Joe sambil memakai pakaiannya. sama halnya dengan Joe hal ini juga bukan yang pertama bagi Joe, bahkan kejadian semalam adalah yang ketiga kalinya bagi dirinya. "Boleh! Jawab Kemala sambil ia bangkit dari tidurnya dan meraih pakaian nya

  • HARUSKAH MENJADI YANG KEDUA    HUBUNGAN

    PLAAK!! Kemala menampar Julie dengan sangat keras, hingga memberikan bekas tanda merah pada pipi Julie. "Nona apa yang kamu lakukan! kenapa kamu menampar ku!" "HEI PELACUR!" JAUHIN SUAMI KU! AWAS KALAU SAMPAI AKU TAU KAMU MASIH MENGGODA SUAMI KU, 'KU BUNUH KAMU'. Bentak Kemala sambil menarik rambut Julie. AAAaaak , Tolong! Julie berteriak kencang karena sakit dikepala nya, "Aku gak kenal suamimu!" Teriakan itu memancing orang' di lantai dua untuk melihat, namun tak ada yang mendekat ataupun menolong Julie. hanya tatapan orang' yang terlihat menghina dan ada juga yang kasihan. Sedangkan Andrean sendiri memang sedang berada di lantai satu yaitu di ruang laboratorium. "GAK KENAL KAMU BILANG! KAMU KERJA PADA SUAMIKU DAN BAHKAN KALIAN JALAN BERSAMA. KAMU MASIH BILANG GAK KENAL!!" Julie menjadi lemas hingga tubuhnya merosot ke lantai dekat meja kerjanya. Ia tak menyangka dengan kenyataan yang ia dengar barusan, ternyata Bos nya yang bernama Andrean itu telah Menikah. "L

  • HARUSKAH MENJADI YANG KEDUA    DI LABRAK.

    Disisi lain, di kantor, Julie akhirnya memilih untuk makan di kantin, ia tak lagi makan bersama Andrean. entah apa penyebabnya benar-benar sibuk atau ada hal lainnya. Namun Julie merasa seolah Andrean sedang menghindarinya, padahal pagi tadi saat bertemu masih baik-baik saja Andrean masih baik dan perhatian seperti biasa. Entah mengapa siang ini tiba-tiba berubah. Di kantin Julie duduk sendiri membelakangi para pegawai lain di bangku paling pojok barisan pertama. agar Julie tak bisa melihat para pegawai yang terus memperhatikannya. Karena beberapa pegawai di perusahaan itu pernah melihat Julie keluar di jam makan siang bersama dengan Bos mereka. Dan berita tersebut akhirnya meluas hingga hampir semua tahu. "Hai Julie, Boleh aku duduk di sini?" Tanya salah seorang pegawai bernama Maya, Sambil tangan nya mengarah pada sebuah bangku yang masih kosong di depan Julie. "Boleh, Silahkan.....," Jawab Julie yang menggantung kan ucapan nya. Seakan tahu yang di maksud oleh Julie

  • HARUSKAH MENJADI YANG KEDUA    DI IKUTI

    "Hei... kalian, kalian disini dibayar itu untuk kerja ya bukan untuk enak enakan!" Baru saja mereka membicarakan Seseorang yang sejak lama menyukai Bos mereka, Tiba tiba sekarang wanita itu muncul di hadapan mereka dan menegur mereka. Wanita tersebut adalah Laretta yang terkenal memiliki karakter yang tidak ramah angkuh dan juga judes. Laretta selalu merasa bahwa Bosnya juga memiliki perasaan yang sama dengan diri nya. karena keramahan dan kebaikan sang Bos kepada nya lah membuat Ia berfikir Bos nya yang tidak lain adalah Andrean juga menyukai nya. "Maaf! Julie dan Mita pun kembali bekerja tak ingin meladeni Ucapan Laretta. Laretta pun kembali ke meja kerja nya. "Tuch kan lagaknya itu lho udah kayak Istri Bos aja! Ucap Mita Setelah kepergian Laretta. "Udah ah ngomongin dia gak ada habisnya." "BTW hari Sabtu ini kamu sibuk gak? tanya Mita. "Enggak, Kenapa? "Jalan yuk, nonton, habis gitu kemanalah gitu yang penting cari hiburan, atau makan sambil dengerin live music"...

  • HARUSKAH MENJADI YANG KEDUA    TERBUKTI

    Dan wanita itu tidak lain adalah Clara, namun dengan penampilan yang berbeda dari sebelumnya kini Clara menjadi sangat cantik bahkan melebihi Julie mengenakan pakaian yang terlihat begitu modis dengan rambut ikal di bagian bawah rambut. "Hai Julie, lama tidak jumpa ternyata kamu masih sama ya udik, Ucap Clara dengan tatapan merendahkan, sejurus kemudian memperlihat kan diri nya sendiri sambil menggoyangkan tubuhnya sendikit dengan maksud menonjolkan dirinya. saat itu Julie memang sedang sendiri dan berada di dekat tepatnya di sudut rak display sedangkan Ibunya sudah jalan terlebih dahulu dan sedang mengantri di kasir. Dan tanpa mereka sadari tidak jauh dari tempat mereka berada, tepatnya di depan rak etalase ada Dave Pemilik Restoran tempat mereka bekerja yang sedang mencari barang yang dibutuhkan. Tentu saja Dave dapat mendengar percakapan mereka, awalnya Ia abaikan, namun setelah Ia mendengar suara Julie, Dave pun akhirnya mencoba memastikan dengan berjalan satu langkah kemud

  • HARUSKAH MENJADI YANG KEDUA    INGIN MENCERITAKAN

    "Papa!! Madeline terkejut atas apa yang Putri nya katakan. " Iya Ma Papa, Kenapa sich Mama gak jujur aja sama Julie!" "Papamu memang sudah meninggal Julie, mungkin yang kamu lihat itu Saudara kembar Papamu, mereka itu kembali indentik perbedaan mereka hanya tinggi badan. "Lalu mengapa kita tidak pernah berkumpul dengan keluarga, kenapa kita tinggal disini? "Mama juga tidak tahu, mengapa mereka selalu menyalahkan Mama", ujar Madeline dengan helaan nafas. "Menyalahkan gimana Ma? tanya Julie yang memang sudah lama ingin tahu sebab mereka tinggal di Panti Asuhan. "yahh," (helaan nafas lagi terdengar dari bibir Madeline) cerita nya panjang Julie. "cerita in donk Ma! Julie sebenarnya sudah lama pingin tau kenapa kita tinggal disini? lalu keluarga?" pinta Julie "Disini, kami ini keluarga kamu Julie! "Julie tau Ma! disini lah keluarga Julie, tapi maksud Julie keluarga sedarah" selama ini Julie hanya tau grandma grandpa yang jauh sekali. "Cerita nya nanti saja ya Julie, se

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status