Share

58

Tiba-tiba Ruster merasakan sapuan lembut di bibirnya dan Ruster mengenali bibir siapa ini. Ia langsung membuka kedua matanya menatap kepada sosok pria yang berdiri bertumpu pada meja mengelus pucuk kepalanya. sekali lagi bibirnya di cium kemudian menjadi lumatan penuh nafsu.

“Romeo…” batin Ruster.

Entah sejak kapan Romeo sudah berada di sini, bergabung dengan kakaknya menyentuh tubuh Ruster. tangan Romeo bergerak lincah memilin Ruster lalu menghisapnya di sertai dengan gigitan kecil.

Raven mencabut Rudalnya dan duduk di atas meja. dengan merengkuh tubuh Ruster yang duduk di atas pangkuannya. Dengan posisi menghadap ke arah Romeo yang berdiri di depannya.

Ruster memekik keras saat jari tangan Raven memasuki liang anusnya.

Raven kemudian, memberi cairan barusan kedalam liang anus Ruster.

"Tidak... tidak!" tolak Ruster dengan menggelengkan kepalanya.

Ruster tidak ingin di anal lagi. karena terakhir di oleh Romeo, terasa sangat men

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status