Share

Bab 14: suapan apel adik ipar

“Zein bagaimana Ren,” tanya Inda dengan rintik airmata yang menggelayut di ujung bulu mata, hampir terjatuh.

“Aku akan menghubungi Firhan, siapa tahu dia bersama Zein,” memanggil Firhan melalui sambungan telpon. Namun, tidak ada jawaban.

“Gak diangkat Nda,” Rena menggelengkan kepala.

“Duuuh... kalau kaya gini aku semakin khawatir Ren,” jemari saling merekat, gelisah memikirkan sang mantan.

“Apa kita langsung ke RS Asyifa saja biar lebih pasti?” usul Rena.

“Tapi ini sudah malam Ren, apa ada yang bisa dihubungi lagi?”

Tiba-tiba ponsel Rena berdering.

“Firhan...” lirih Rena memberitahu Inda.

“Ya... halo Firhan, apa Zein bersama kamu?” tanya Rena yang juga panik.

“Iya Zein baru saja dipindahkan ke ruang rawat inap,”

“Hah? jadi Zein bener dalam bus merah itu?”

“Iya,”

“Lalu bagaimana keadaannya sekarang?”

“Masih lemah,”

Percakapan Firhan dan Rena mendentum sampai ke dalam hati Inda. Gelisah, takut akan terjadi sesuatu pada Zein.

***

Zein sengaja enggan untuk berbicara pada mereka setelah me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status