Share

Bab 15: Curiga

‘ah perasaan apa ini,' merutuki perasaannya sendiri. Cemburu pada adik ipar? Bukankah ia yang menyerahkan apel pada Sofia lalu adik iparnya itu menurut duduk di kursi samping ranjang menggantikan posisi sang kakak ipar.

“Sofia, kita harus mengurus berkasmu di asrama,” tegur Inda memecah suasana romantis Sofia dan Zein.

“Sekarang Ka?” Sofia enggan beranjak dari situasi itu sebenarnya.

“Iya, kalau sudah tengah hari mereka tidak menerima pemberkasan lagi,” beber Inda

Mereka pamit keluar, Rena dan Firhan tetap di sana menunggu Zein, sebelum yang lain datang berbondong-bondong ingin menjenguk sang ketua keamanan.

Di bus, Inda dan Sofia hanya terdiam, saling mengingat sesuatu di ruang rawat tadi.

Masih terlihat dengan jelas dalam bayangan Sofia bagaimana jemari Zein dan Inda menyatu dengan erat. Begitu juga dengan Inda yang melihat adik iparnya menyuapkan sepotong apel pada Zein, mekipun mantan, rasanya aneh sekali kalau harus bersama Sofia.

“Aku dan Zein dulu memiliki hubungan, sebelum akh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status