Share

Lima Puluh Sembilan

“Pak David sedang apa malam-malam di sini?” tanya pengendara motor hitam yang hendak aku tikam.

“Kamu?” Memasukkan kembali belati ke dalam celana.

“Saya Ridwan. Karyawan Bapak bagian cleaning servis. Bapak mau ke mana?”

“Saya mau ke rumah sakit.” Aku mengatakan daerah tujuanku. Lokasi rumah sakit masih satu kota dari sini.

“Wah, lumayan jauh Pak. Bagaimana kalau saya antar?”

“Boleh.”

Segera mengamankan belati agar Ridwan tak curiga. Aku kira mantan karyawan yang sering aku marahi telah melupakan dan dendam kapadaku. Ternyata, mereka masih baik dan hormat kepada mantan bos. Mobil polisi melewati kami, tubuhku menegang. Menyembunyikan wajah dari mereka di balik tubuh Ridwan.

Tak berapa lama kemudian, suara ambulan melewati kami. Aku tak menoleh sedikitpun, ingatanku kembali berputar. Mengingat kejahatan yang telah aku lakukan. Setidaknya, perasaan tak ada beban telah membuat Yudi mati di tanganku.

Ridwan mengunci mulutnya, ketika beberapa kali menanyakan sesuatu kepadaku dan aku tak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status