LOGINHari itu adalah hari ulang tahunku. Kupikir, Andre akan menemaniku ke pantai untuk menonton kembang api. Tapi, pacarku itu malah membawa wanita lain dan anak wanita itu. "Keisya repot bawa anak, tolong pengertian." "Dia nggak tahu jalan dan bawa barang banyak, jadi aku mau antar mereka ke hotel duluan." Dia mengatakannya dengan enteng, seolah sedang menjelaskan masalah sepele. Kelembutan itulah yang membuat kemarahanku tampak berlebihan dan tanpa alasan. Dia membantu mereka masuk ke dalam mobil dan memasangkan sabuk pengaman untuk anak itu. Lalu dia tersenyum dan berkata kepadaku, "Aku nggak lama pasti balik lagi, jangan mikir macam-macam." Aku berdiri di pinggir jalan, menyaksikan mereka pergi seakan-akan mereka satu keluarga sempurna. Malam tiba. Angin laut terasa sangat dingin hingga menusuk tulang. Aku masih menunggu, sampai aku melihat video di akun Keisya. Andre menggendong anak Keisya sambil menonton pertunjukan kembang api di pantai. Pertunjukan itu adalah kejutan yang aku rencanakan sendiri untuk ulang tahunku. Isi komentar di bawahnya senada. [Mereka pasangan yang serasi, keluarga kecil yang bahagia.] Seseorang bertanya padanya kenapa dia tidak menjemputku. Dia tersenyum dan berkata, "Viona pengertian. Dia nggak mungkin marah." Pada saat itu, kue ulang tahunku sudah meleleh seluruhnya. Ternyata, dia bukannya tidak punya hati. Dia hanya terlalu yakin bahwa aku akan terus menunggu selamanya. Tapi, hati yang terlalu lama diabaikan pasti akan menjadi dingin. Ombak menghantam pantai. Menghancurkan ilusi terakhirku. Kali ini, aku tidak akan menunggunya kembali.
View MoreAndre entah dari mana tahu bahwa aku akan menikah dan mulai menghubungiku lagi."Viona, kamu mau menikah?"Andre tampak sedih, matanya tampak putus asa."Viona, tolong beri aku satu kesempatan lagi.""Aku janji nggak akan membuat kesalahan yang sama."Aku menatapnya, tidak merasa tergerak sama sekali."Andre, kita nggak bisa balik lagi.""Aku sudah punya tunangan. Kita sudah nggak mungkin lagi."Andre membeku, menundukkan kepalanya. Suaranya pecah saat berbicara, "Kamu sebenci itu kepadaku?"Aku mendesah dan menggelengkan kepala."Aku nggak benci, aku cuma nggak mencintaimu lagi."Andre terdiam cukup lama sebelum perlahan mengangkat kepalanya."Oke, aku doakan yang terbaik untukmu."Dengan itu, dia berbalik dan pergi.Punggungnya yang menjauh tampak hancur dan kesepian.Setelah Andre pergi, berita bahwa pewaris Keluarga Devandra akan menggelar upacara pertunangan menyebar ke seluruh kalangan.Baru pada saat itulah semua orang menyadari bahwa aku akan menjadi Nyonya Devandra.Mereka yan
Setelah meninggalkan rumah Andre, aku berpapasan dengan seseorang yang kukenal.Nino.Dia bukan anak manja seperti dulu lagi. Dia sudah jauh lebih dewasa dan tenang.Saat melihatku, dia sekilas tampak kaget, lalu dia tersenyum."Viona, kamu kembali.""Kamu tambah cantik, aku hampir nggak kenal."Aku tersenyum tipis. "Nino, kamu juga sudah berubah."Nino menggaruk kepalanya, tampak sedikit malu."Mungkin, kehidupan memaksaku belajar lebih dewasa."Dia melirikku dan tiba-tiba berkata, "Viona, mau ikut aku pulang?""Ayah dan Ibu kangen kamu."Aku sedikit terkejut, tapi tetap mengangguk."Oke."Aku memang sudah berencana untuk pergi ke rumah agar orang tuaku tahu bahwa aku aman.Saat kami tiba di rumah, kami mendapati keributan di depan pintu."Tante, tolong izinkan kami masuk.""Kami sudah sadar kesalahan kami, kami minta maaf."Itu suara Keisya dan anaknya.Mereka dilarang masuk, tapi mereka tetap menolak untuk pergi.Keisya melihatku, sekilas rasa kebencian terpancar di matanya."Viona,
Andre meninggalkan rumah keluargaku dalam keadaan bingung dan sedih, sambil memegangi gaun pengantin.Tempat itu kembali tenang seperti semula setelah kepergiannya.Tapi aku tetap tidak kembali dan tidak pula memperhatikan urusan mereka.Aku kembali ke kota kecil tempat aku tinggal semasa kecil, tempat yang dulu memberiku penderitaan tiada akhir, tapi juga tempat yang sangat kukenal.Sekarang, aku sudah dewasa dan bukan anak kurus yang kelaparan itu.Orang-orang di sini telah lama melupakan gadis kecil yang diculik dan dijual ke sini bertahun-tahun yang lalu.Aku menggunakan tabunganku untuk membeli rumah kecil.Aku sudah lolos sertifikasi guru dan menjadi guru di sekolah dasar terdekat.Orang-orang di sini sederhana dan ramah. Senyum anak-anaknya polos dan murni.Bersama mereka setiap hari, aku perlahan melupakan rasa sakit masa laluku.Seminggu kemudian, aku melihat ponselku dan melihat Andre telah mengirimi lebih dari seratus pesan.[Viona, kamu di mana?][Viona, kumohon kembalilah.
Andre datang ke kamarku sambil membawa gaun pengantin yang rusak itu.Dia membuka pintu dan tertegun oleh pemandangan di hadapannya.Kamarku telah diubah menjadi studio tari anak-anak.Dindingnya dipenuhi foto-foto Kirana yang sedang menari. Sepatu menari serta mainan Kirana berserakan di karpet berwarna merah muda.Barang-barangku telah lama hilang tanpa jejak.Andre menatap dengan mata terbelalak, tidak percaya pada apa yang dilihatnya.Dia memegangi dadanya, rasa nyeri berdenyut ke jantungnya.Ternyata, Viona di rumah ini tidak begitu diperhatikan.Dia tiba-tiba mengerti betapa putus asa dan hancurnya Viona saat ditinggalkan sendirian.Andre memeluk gaun itu dan perlahan keluar dari ruangan.Saat melewati ruang tamu, Nino melihatnya dan berhenti.Andre menatapnya dengan dingin dan berkata dengan suara rendah, "Nino, apa Viona benar-benar keluarga kandungmu?"Mendengar ini, wajah Nino langsung menjadi gelap.Dia kemudian teringat bahwa kamar Viona telah diubah menjadi studio tari.Wa












Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.