LOGINAku meninggal pada hari ulang tahunku sendiri. Namun, orang tuaku dan suamiku sama sekali tidak menyadarinya. Mereka malah sedang sibuk menyiapkan pesta ulang tahun untuk adik kembarku dengan sepenuh hati. Ketika adikku dikelilingi semua orang untuk memilih gaun pesta, aku diikat erat dan dilempar ke dalam ruang bawah tanah. Dengan seluruh tenaga yang tersisa, aku menekuk jariku yang hampir patah, lalu dengan susah payah memasukkan empat angka: 9395. Itu adalah kode darurat sederhana yang dulu pernah kusepakati bersama suamiku, Willy. Itu adalah sebuah sinyal yang harus dia mengerti jika aku berada dalam bahaya. Tak pernah kuduga, pada akhirnya, kode itu benar-benar kupakai. Namun, Willy tidak percaya. Dia membalas dingin. [ Valerie, cuma karena aku nggak bawa kamu beli baju baru, kamu sampai berakting begini? Gaun tahun lalu masih bisa kamu pakai. Sampai jumpa nanti di pesta, jangan bikin ribut. ] Dia tidak tahu bahwa gaunku sudah lama digunting habis oleh adikku. Dia juga tidak tahu bahwa satu detik setelah dia menutup telepon, nyawaku sudah melayang. Jadi, pada malam pesta ulang tahun itu, aku memang tidak pernah muncul. Namun ketika semua orang melihat hadiah ulang tahun yang sudah kusiapkan terlebih dahulu untuk adikku ... mereka semua langsung kehilangan akal.
View MoreSebenarnya, aku sama sekali tidak terkejut Violet mengalami kejadian secepat itu. Sebab, dia memang arogan dan sombong. Siapa pun pasti akan sulit bertahan hidup bersamanya.Ternyata benar. Menurut para sipir, dia mencoret-coret dinding secara membabi buta sambil menjerit seperti orang gila. "Aku ini genius! Aku ini seniman besar!"Setiap hari dia mengulang hal yang sama, dan akhirnya membuat seluruh penghuni sel murka, hingga terjadilah insiden itu. Setelah orang tuaku mengetahui kejadian tersebut, rambut mereka memutih dalam satu malam.Meskipun mereka membenci Violet karena telah menghancurkan hidup mereka, bagaimanapun Violet tetaplah anak mereka. Sekarang, dia adalah satu-satunya anak yang mereka miliki. Jadi mereka tetap pergi menemuinya untuk terakhir kalinya.Violet terbaring di ranjang rumah sakit, wajahnya tanpa ekspresi.Kabarnya, sebelum meninggal, seseorang akan mengingat kembali hal yang paling berkesan dalam hidupnya. Namun, Violet tidak menyangka bahwa yang muncul di be
Para tahanan saling berpandangan, semuanya tampak putus asa. Mereka sudah berkali-kali memberi tahu Violet tentang kenyataan yang sebenarnya, tetapi dia sama sekali tidak percaya.Terlalu lama hidup dalam pujian membuatnya kehilangan diri sendiri. Dia yakin dia memiliki segudang penggemar dan mereka tidak akan pernah meninggalkannya.Sampai akhirnya Willy datang, menghancurkan sisa-sisa fantasi terakhirnya. Di depan matanya, dia membacakan surat tuntutan satu per satu.Setiap kali Willy membaca satu kalimat, wajah Violet menjadi semakin pucat. Hingga akhirnya dia menjerit histeris, "Kamu bohong! Kamu cuma mau menakut-nakuti aku biar aku mengaku, 'kan?!"Melihatnya marah setengah mati, Willy langsung melemparkan berkas itu ke wajahnya."Menakut-nakuti kamu? Kamu sendiri tidak tahu kemampuan kamu seperti apa? Selama empat tahun kuliah, nggak terhitung berapa kali kamu hampir dikeluarkan karena bolos dan nilaimu selalu yang paling buruk."Semakin berbicara, Willy malah akhirnya tertawa pa
Polisi bergegas membawa Violet pergi. Ayah dan Ibu duduk di ruang tamu sambil menangis keras, sementara Willy hanya terdiam menatap keluar jendela.Tiba-tiba, pandangannya terarah pada sebuah kotak di sudut ruangan.Kotak yang dulu selalu dianggap menjijikkan dan memalukan oleh semua orang ... kini diperlakukan seperti harta yang sangat berharga. Willy melangkah maju, perlahan membuka kantong hadiah itu dengan hati-hati.Di dalamnya ada surat perjanjian cerai yang sudah ditandatangani dan di tengahnya terselip sebuah cincin berlian yang sudah menguning. Di bawahnya terdapat sebuah foto keluarga, tetapi bagian diriku telah disobek habis, yang tersisa hanya mereka bertiga.Yang terakhir adalah sebuah chip kecil.Willy memutar videonya.Suara yang sangat lembut terdengar. Aku duduk di depan layar dengan wajah pucat dan mata bengkak seperti habis menangis lama."Ketika kalian melihat video ini, aku seharusnya sudah mati. Aku mengidap kanker. Dokter bilang aku paling lama hanya punya tujuh
Willy mendadak lemas, kedua kakinya langsung tak kuat dan dia jatuh berlutut ke lantai.Ayah juga membelalakkan mata dan berkata dengan gagap, "Va ... Valerie! Jangan ngawur! Hari sebaik ini, kamu berani pura-pura mati menakut-nakuti orang?!" Dia melangkah ke depan, kemudian menendang tubuhku dua kali dengan kasar."Masih belum mau bangun?! Bangun! Bangun!"Namun, mana mungkin aku bisa bergerak? Ayah yang sudah kehilangan kesabaran, berjongkok dan menatap darah di wajahku, lalu tertawa sinis. "Saus tomat di rumah itu dipakai untuk dibuang-buang begini?!"Dia mengangkat tangan hendak menghapusnya. Namun begitu ujung jarinya menyentuh kulitku, dia langsung menjerit ketakutan. Sebab, kulitku sudah dingin membeku.Tangan ayah gemetaran. Dia menunjuk ke arah mayatku, lalu berkata dengan suara bergetar, "Mati ... dia benar-benar ... mati!"Willy sontak terkesiap dan menatap tubuhku dengan tatapan tidak percaya. Ibu menjerit pilu sampai hampir pingsan. Itu pertama kalinya aku melihat ketakuta






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.