Kenan menarik tangan Rubby dengan sangat keras. Dia merasa harus berbicara dengan wanita ini. "By kita harus bicara, kamu tidak bisa berbuat semaumu."
Rubby membuka lebar matanya saat Kenan menekan tubuhnya lebih rapat ke dinding. "KENAN," teriak Rubby lalu menjauhkan tubuh pria itu. "Aku bisa kehabisan napas kalau seperti ini.""Lagi pula aku berbuat apa? Aku hanya ingin melanjutkan hidupku dengan jelas. Dan sudah jelas apa yang kuinginkan."
"Tapi kau milikku kau ingat? Kau yang menginginkan hal itu." Kenan menarik tengkuk Rubby ingin menciumnya namun Rubby dengan cepat mendorong lalu menampar Kenan. "Aku bukan milik siapa-siapa Ken. Dan keinginanku sekarang jelas. Semua orang pernah merasakan cinta yang begitu menggebu-gebu, namun ada masanya dimana cinta itu bukanlah lagi segalanya. Dan aku berada pada titik itu Ken." Rubby men
Matahari belum lagi muncul namun ketiga wanita dengan tekad yang kuat itu sudah bersiap-siap. Sesuai rencana mereka pergi saat subuh agar para pria posesif nan keras kepala itu tidak ikut. Rubby sudah siap dengan jaket kulit hitam dan ranselnya. Dia melihat jam pintar yang baru dia kerjakan semalam itu."Semua sudah kau bawa Rubby?" Pertanyaan Veila membuatnya mengangguk mantap. "Eits.. aku hampir lupa memberitahukan kalian kalau mulai saat ini jika ingin masuk kerumah atau pun keluar pilih lah jalur dimulai dari arah keset kaki ini. Lalu berjalan membentuk angkat L .""Kenapa?" tanya Betty merasa heran."Semalam Kenan dan Aldric baru memasang ranjau. Untuk berjaga-jaga." Betty membulatkan matanya. "Dan kau hampir lupa memberitahu kami tentang ini?!" Rubby menampilkan senyum bersalahnya.
Ron mengontrol semua kegiatan yang dilakukan di laboratorium itu. Mereka sekarang sedang berfokus membuat drone tempur yang bisa diakses lewat telepon pintar. Ide itu adalah Rubby sendiri yang memilikinya, dan Ron harus memastikan semua berjalan dengan baik sesuai perintah yang Rubby berikan.Sementara Ron memantau semua kegiatan di Ozier Lab, Kean dan Chris berada di gudang senjata Rexton untuk bertemu salah satu kolega bisnis mereka. Tapi ada yang tidak biasa yang dilihat Kean dari kolega mereka ini."Jadi aku pertegas kau menawarkan kerjasama untuk kami mengambil serbuk ini dari mu begitu?" Kean langsung pada intinya daripada berbelit-belit. Dia sama dengan Kenan yang tidak suka berbasa-basi."Benar Mr.Rexton . Anda bisa mengambil keuntungan dari barang ini. Kau memberi kan ku senjata yang kami butuhkan, dan kau bisa memiliki he
"Tidak kah kalian merasa Salvator itu orang terdekat kalian Mr.Rexton?"Kenan berpikir dengan kemungkinan yang dikatakan Ron, tapi semua terhenti saat dokter menemui mereka."Maaf Mr.Rexton adik anda sudah bisa ditemui." Kenan masuk kedalam ruangan dimana Kean berada bersama Ron dan Chris. Dia terlihat sangat khawatir dengan wajah yang kaku."Wajah mu sangat menyebalkan Ken." Kean tersenyum simpul. "Aku tidak apa-apa, kalian jangan khawatir. Dimana Rubby?""Rubby sedang bersama Betty dan Veila, dia tidak tahu aku kesini." Kenan menjelaskan semuanya dan dia menatap lekat Kean. "Kau melihat orangnya?""Maksudmu?""Yang menembak mu?" Kean mengangguk dan perlahan dia mulai berbicara
Malam itu mereka makan berlima minus Veila dan Keyond. Mereka belum juga kembali, Rubby sempat melihat jamnya untuk mengecek kemana mereka. Tapi sepertinya Keyond meminta Veila mematikan jam itu. Atau mungkin Keyond sudah menghancurkannya.Disela makan mereka Rubby berbicara pada Eliot."Paman, boleh aku meminjam ruangan Paman?" tanya Rubby membuat Eliot tersenyum sembari mengangguk. Rubby dan Kenan mengikuti Eliot yang masuk kedalam ruang kerjanya.Dari belakang ternyata Betty dan Aldric mengikuti mereka.Semua orang mengambil tempat masing-masing. Kenan memberikan tas ransel Rubby dan dengan cepat Rubby membuka semua alat-alat yang dia dapatkan. "Dimana Keyond dan Veila?" tanya Betty dan mereka semua tidak ada yang menjawab. "Apa mereka baik-baik saja?" Rubby mulai panik takut sesuatu terjadi pada sepasang kekasih itu.
Rubby menguap karena dia belum juga tidur akibat memecahkan kode-kode yang dibuat ayahnya sendiri. Dengan bantuan Eliot dan Aldric, benar dugaan mereka jika memang Salvator menggunakan pulau yang masih dalam sengketa itu untuk menjalankan misi terselubungnya.Rubby merasa sangat lapar saat ini, dia melihat Betty yang masih tertidur di sofa lengkap dengan kacamata dan buku di pelukannya. Kenan juga melakukan hal yang sama bersama Eliot juga Keyond. Rubby lalu mendengar suara dari ruangan atas, dia menduga itu pasti Veila atau Aldric.Karena mereka berdua tidak terlihat sama sekali diruangan ini.Rubby melangkahkan kaki keluar dan melihat Veila yang sedang menyeduh teh hangat."Hei By," sapa Veila dan Rubby tersenyum."Kau mau teh?" Rubby menggelengkan kepalanya, dia mengeluark
Rubby menikmati pemandangan langit malam disepanjang perjalanan. Sakit diperutnya sudah membaik, dia dan Kenan tidak ikut kembali ke rumah Eliot melainkan ke London karena Ron memberitahu kalau mereka mendapat sesuatu yang harus Rubby lihat. Tak lama mereka tiba pinggiran jalan, Kenan mengajak Rubby turun dan mereka masuk menembus hutan itu hingga ke ujung menemukan danau yang sudah siap dengan speedboat untuk membawa Rubby dan Kenan ke laboratorium."Hati-hati," kata Kenan dan Rubby tersenyum. Dua orang pengawal yang dipercaya Ron menjemput Kenan Rubby memberitahukan kepada Ron kalau mereka akan segera menuju Laboratorium.Ditempatnya Ron memerintahkan bagian gedung untuk memberikan akses bagi Rubby dan Kenan masuk. Sebuah tower yang menjulang tinggi keluar dari keda
Apa yang kita lakukan ini memang penting Haslyn. Tapi dirimu sendiri lebih penting dari misi ini. Arlan akan bersedih jika kau terluka. Rubby menggebrak meja membuat Kean dan Kenan yang masuk terkejut. Dengan sigap Kenan memeluk tubuh Rubby yang bergetar."Veila pasti hancur Ken. Sama seperti aku dulu," gumam Rubby sambil memeluk Kenan. "By, aku dan Chris akan bekerja bersama Kean untuk mencari siapa Salvator. Pasti ada sesuatu yang akan menjadi kunci kita menemukannya." "Ya Kenan benar. Aku akan mencari siapa kepala geng di Central London, lalu akan menawarinya untuk bekerjasama." Jelas Kean pada Rubby. "Apa kau akan berpura-pura menjadi Kenan lagi ?" Pertanyaan Rubby hanya dijawab dengan anggukan Kean.
Pagi setelahnya, Rubby dan Kenan bergegas kembali ke Wychwood menggunakan helikopter yang dimiliki Rexton.Sebelumnya Rubby sudah mengantisipasi sistem di lab dengan keamanan yang dia sinkron ke ponselnya.Kean menjalankan rencana bersama Chris, dan Ron diminta Rubby mengganti kordinat tempat lab nya berada setelah mereka pergi.Dan tentu saja lab itu kembali menyelam di bawah lautan. Rubby tidak akan membiarkan Salvator mengacaukan segalanya.***Begitu sampai di Wychwood Kenan lebih dulu turun dari heli dan Rubby menyusulnya."By, bisakah pelan-pelan," ucap Kenan kesal. Rubby berdecak, jelas tadi dokter mengatakan kalau bayi mereka sehat dan sudah memasuki usia tiga bulan.Ya, mereka ke rumah sakit terlebih dahu