Share

Hamil Tapi Perawan
Hamil Tapi Perawan
Penulis: Asri Faris

Bab 1. Tsabi The Virgin

"Hentikan!" Suara lantang itu terdengar cukup nyaring menggema di ruangan. Mencuri semua atensi orang yang hadir.

Mempelai pria yang tengah menjabat tangan Pak Ustadz ikut menoleh hampir bersamaan. Siapakah pria di ujung sana yang berani-beraninya menyela acara penting mereka.

Tsabi yang duduk di bilik berbeda tengah tertunduk doa khusuk ikut mendongak dengan rasa ingin tahu.

Seorang laki-laki berpenampilan luwes tiba-tiba muncul di saat detik-detik acara sakral hendak dimulai. Mengejutkan sekaligus menghebohkan semua yang hadir. Pria misterius itu berjalan tertata dengan sekawanan bodyguard di belakangnya.

"Anda siapa? Ada urusan apa?" tanya Pak Ustadz menjeda aktivitasnya.

Pria itu bernama Arshaka Keenandra yang secara terang benderang menghadap Pak Kyai mengungkapkan pernyataan yang cukup mencengangkan. Bahkan membuat geger dan Pak Kyai sekeluarga syok.

Bagaimana tidak, Arshaka Keenandra adalah seorang keturunan blasteran eropa yang berdomisili di ibu kota dengan segudang prestasinya memimpin perusahaan besar. Sikapnya yang arogan, dingin, dan tak tersentuh itu menjelma nemo manis yang siap menerima umpan. Namun, dibalik sikapnya yang cukup misterius, ada alasan kenapa pria itu melakukan semua itu.

"Perkenalkan, saya Shaka, kedatangan saya kemari untuk mengatakan hal yang tentunya tidak bisa saya bagi untuk banyak pasang telinga. Ini mengenai saya dan putri Bapak. Bisa kita bicara?" ucap Shaka dengan cukup tenang.

Mendengar namanya dikaitkan, Tsabi langsung berdiri dari tempat duduknya. Siapa pria itu, ada urusan apa dengan dirinya.

"Maaf, saya tidak punya waktu, sebaiknya cepat katakan atau lain kali saja," jawab Pak Ustadz sedang tidak untuk berbasa-basi.

"Tapi ini mendesak dan sangat penting. Saya terpaksa harus mengatakan ini supaya ke depannya menjadikan maklum perihal apa yang telah terjadi antara saya dan putri Bapak."

"Maksud Anda?" tanya Ustadz Aka cukup tercengang. Ada urusan apa putrinya dengan orang di depannya.

"Bapak yakin ingin saya mengatakan di sini?" Shaka berkata dengan tenang. Menatap beberapa orang di sekitar yang nampak ramai. Semua orang bahkan menatapnya dengan gaya kepo.

Pak Ustadz Aka nampak bimbang, tetapi akhirnya mengangguk menyetujui. Meminta acara ijab qobul yang hampir berlangsung itu ditunda sejenak.

Sementara Tsabi harap-harap cemas menatap keduanya. Abi sekaligus pria yang sama sekali tidak dikenalnya itu menghilang dibalik ruangan.

Orang yang paling tersohor seantero bumi Al Hasan itu berjalan menepi ke dalam, memberikan ruang pribadinya untuk menjamu tamu misterius yang datang tak diundang itu. Tentu saja menghebohkan seantero kompleks pesantren Al Hasan.

Shaka langsung menyodorkan sebuah amplop coklat berisi keterangan medical chek up.

"Apa ini?" tanya Pak Aka keheranan. Menerima sebuah amplop dengan logo rumah sakit.

"Silahkan dibuka Pak Ustadz!" ujar Shaka tenang.

Ustadz Aka mulai membukanya dengan seksama. Membaca perlahan, hingga mengulang agar tidak keliru. Dadanya semakin bergemuruh saat membaca keterangan demi keterangan di lembaran kertas chek up itu.

"Maksudnya apa ini?" tandas Ustadz Aka masih kurang paham. Berharap hanya sebuah lelucon nyasar.

"Putri Bapak mengandung anak saya," ucap Shaka cukup gamblang.

"Apa! Jangan kurang ajar ya, putri saya sangat terdidik dan berakhlak baik sejak kecil, bahkan semua pergaulan dia saya tahu, jadi Anda jangan membuat masalah!" sentak Pak Ustadz Aka menatap tajam pria dewasa di depannya.

"Bapak boleh cek atau melakukan pemeriksaan sekarang kalau tidak percaya. Dia tengah hamil anak saya," ulang Shaka begitu jelas.

"Dasar kurang ajar!"

Pak Aka yang biasanya kalem itu terlihat murka. Langsung maju menghantam muka Shaka cukup keras. Membuat pria bertubuh kekar itu terhuyung ke belakang. Sontak kedua bodyguard yang berjaga di belakangnya pun langsung sigap menolong. Namun, Shaka menolaknya dengan mengkode mengangkat tangannya. Kedua bodyguard tersebut mundur teratur.

Ustadz Aka yang biasanya kalem dan cukup tenang pun hampir kehilangan kesabaran. Apa-apaan ini, putrinya hamil dengan pria yang Pak Aka sendiri tidak tahu menahu siapa dia. Mimpi buruk, bahkan sangat buruk!

"Saya akan bertanggung jawab," ucap Shaka cukup berani. Membuat Pak Aka semakin murka tentunya. Marah, tentu saja pria di depannya telah menghancurkan masa depan putrinya. Orang tua mana pun pasti tidak akan terima.

Pria itu urung untuk jujur, memilih menyikapinya dengan lembut sesuai isi kepalanya walau dengan konsekuensi dan resiko yang harus didapat. Termasuk mendapatkan amarah keluarganya. Sebenarnya dia tidak sampai hati menghancurkan nama baik gadis malang itu, yang sedari pertama bertemu sudah menyiratkan letupan lain di hati Shaka. Tsabi sangat berbeda dengan perempuan mana pun yang pernah ia temui. Namun, Shaka tidak mempunyai cara lain demi mempertahankan calon anaknya yang tengah tumbuh di rahim Tsabi.

Shaka mengusap sudut bibirnya yang pecah, darah segar jelas keluar dari sana. Namun, ia tidak melawan sama sekali. Banyak misi yang harus pria itu selesaikan demi buah hati yang tumbuh di rahim gadis itu.

"Saya akan bertanggung jawab menikahi putri Bapak," ulang Shaka dengan percaya diri.

Pak Aka semakin tercengang mendengarnya. Ini bukan hanya masalah tanggung jawab, tapi nama keluarga besarnya tercoreng di sini. Bagaimana mungkin dia menerima pinangan dari pria yang bahkan sudah lebih dulu merusak putrinya. Namun, kalau bukan pria itu yang menikahi, siapa lagi yang akan menikahi perempuan hamil. Keluarga Ustadz Zubair pasti akan murka bila mendengar ini.

Suasana di ruang dalam cukup kisruh. Hingga hening beberapa saat. Jelas ini bukan perkara satu dua hal, namun menyangkut banyak keluarga. Termasuk keluarga Ustadz Zubair sebagai calon besan.

"Tunggu di sini, jangan main-main dengan kami," ucap Ustadz Aka dingin.

Shaka mengangguk, sesungguhnya dia tidak berniat berurusan dengan keluarga tersohor itu. Namun, kadung calon buah hatinya bersemayam di rahim gadis dari keturunan agamis itu.

Ustadz Aka keluar dari ruangan yang langsung dihadang istrinya. Wajahnya terlihat menahan amarah.

"Mana Tsabi?" tanya pria itu dingin.

"Ada apa, Mas? Siapa dia?" tanya Ummi bingung.

"Bawa Tsabi ke sini!" titahnya tegas.

Ummi langsung beranjak menemui putrinya dan membawa kehadapan ayahnya.

"Sebenarnya ada apa, Ummi? Siapa pria itu?" tanya Tsabi tak mengerti.

"Ummi tidak tahu, temui abimu sekarang. Dia ingin bicara padamu," katanya tak tenang. Kedua perempuan berbeda generasi itu berjalan beriringan masuk ke ruangan ayahnya. Terlihat pria misterius itu juga masih ada di sana. Menatapnya dengan lekat, menuntut, seakan meminta sebuah kejelasan.

"Ada apa, Abi memanggilku?" tanya Tsabi dengan perasaan mendadak tak tenang.

"Tutup pintunya!" titah Ustadz Aka menginterupsi. Ummi langsung melangkah mendekati pintu yang masih terbuka separo, menutupnya rapat-rapat.

"Tsabi," ucap Pak Aka dengan rahang mengeras. Menahan emosi yang hampir meluap. Beliau tidak pernah semarah ini. Namun, kali ini sudah lebih dari keterlaluan. Ini hal yang sangat memalukan.

Ustadz Aka menyodorkan kertas dari Shaka tanpa kata.

"Apa ini?" tanya gadis itu keheranan. Kenapa malah memberikan amplop serupa chek kesehatan padanya.

"Buka," kata pria itu lirih. Menatap marah.

Tsabi membuka lipatan kertas itu dengan tangan gemetar. Hatinya bergejolak hebat dan menggeleng pelan membaca deretan tulisan di sana yang menyebutkan namanya beserta hasil dari sebuah lab rumah sakit.

"Ini tidak mungkin," ucap gadis itu yakin.

Komen (19)
goodnovel comment avatar
Istianah
aku datang mb asri saking penasaran dgn ceritanya tsabi putri ustaz aka aku sampai dowluod aplikasi good novel semoga aku bisa baca sampai tamat
goodnovel comment avatar
Ida Nur
sebenarnya ada apa kok bisa shabi hamil sama shaka. sedang Shabi tidak mengenal Shaka
goodnovel comment avatar
Khikmatul Jannah
waduhh,,,kok ada cerita Tsabi nya ustad Aka & Shali disini. tapi kok Tsabi nya hamil sih kak. emang selalu bikin penasaran gemas2 gimanaaa gitu ya sama kak Asri sampe di ikutin kemana demi si penasaran......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status