Share

Pelukan

"Bunda, nggak makan? Ikannya enak, Bun," puji Nadia yang duduk di dingklik kecil sambil memangku piring berisi ikan goreng.

"Udah kenyang, untuk Nadia aja. Makan yang banyak, biar gemuk." Risa merapikan rambut Nadia dengan tangan kanannya lalu ia ikat dengan kuncir rambut warna pink. Risa menempelkan dagu pada kedua lutut yang ia lipat lalu dipeluk erat. Ia tersenyum, bahagia melihat anaknya makan dengan lahap walau dengan ikan goreng.

Bukannya di rumah itu ia tidak diberi makan, ia hanya ingin memberi makan Nadia dengan uang yang ia punya. Terkadang, hatinya berat untuk menikmati makanan di rumah itu, seperti ... tidak tertelan.

Perut Risa lapar, ia sendiri belum makan, ia ingin anaknya makan sampai kenyang baru ia makan. Bahkan memasak nasi juga setelah matang, ia pindah ke kotak makan miliknya.

"Bunda setrika baju, ya, Bu Sumi masih belanja. Nadia makan sendiri bisa, 'kan? Nanti cuci tangannya sama Bunda, ya, biar nggak bau amis."

"Iya, Bun," jawab Nadia dengan mulut penuh.

Arkana
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status