Share

Perhatian baru

Hai apa kabar, selamat membaca, ya!

____

Arlan tampak asik berbincang dengan Arkana, bahkan saat Nadia kembali ke rumahnya sendiri di seberang rumah Arkana. Pintu kamarnya di ketuk, Risa berjalan masuk perlahan lalu duduk di tepi ranjang.

"Gimana kondisi kamu? Bunda nggak yakin yang kata Arlan, kamu nangis karena belum pumping," tanyanya. Nadia masih diam, ia sedang fokus menatap wajah Kenan yang menyusu padanya. Kedua mata Kenan mirip Deva, setidaknya hal itu mengobati rasa rindunya walau sedikit.

"Nad, mau kuliah on line aja? Atau kursus? Bunda sama Ayah bisa panggil guru ke rumah. Kamu juga bisa sering sama-sama Kenan?" Tawaran Risa menggiurkan, tapi Nadia tolak dengan gelengan kepala.

"Nadia cuma belum terbiasa aja, Bun, lama-lama juga nggak peduli ucapan mereka. Cuma tiga tahun kuliahnya, Nadia bisa handle." Ia tersenyum, tak ingin membuat Risa khawatir, dirinya juga harus menjadi wanita kuat seperti Risa dulu.

"Arlan, dia kayaknya baik, Nad."

"Baru juga kenal, lagian kalian yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status