Share

Bab 17

Hantaran Diminta Kembali

Rizal mencium tangan ibunya dan segera beranjak berjalan menuju ruang depan.

"Hati-hati!" seru Ibu itu sambil berdiri di ambang pintu.

Rizal melewati Zain, adiknya yang sedang melakukan ritual berpamitan yang berlebihan itu dengan istrinya.

Tampak Aiza mencium punggung tangan Zain dan tanpa rikuh Zain mengecup balik punggung tangan istrinya, mesra.

"Dasar lebay!" batin Rizal nyinyir.

"Demi apa, pagi-pagi bersikap sok mesra di depanku? Pamer?" sungut Rizal dalam hati.

Lama menduda membuat Rizal menjadi tukang nyinyir.

"Pak Man?" Sapa Rizal pada tukang kebunnya itu. Tapi pria itu hanya diam saja sambil mengelap kaca mobil.

Rizal menepuk bahu pria itu pelan tapi reaksinya luar biasa. Pria itu tersentak kaget.

"Kenapa? melamun saja?" tegur Rizal datar.

"Maaf, Mas. Iya."

Pria tua itu tertawa kecil.

"Kenapa melamun, Pak?" tanya Rizal sambil menatap Zain yang sudah memasuki mobilnya.

Rizal menunggu mobil Zain keluar dari lebih dulu baru mobil Rizal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status