Home / Romansa / Hasrat Cinta sang Mantan / Bab 7 Aku akan merebutmu!

Share

Bab 7 Aku akan merebutmu!

Author: Miss Luxy
last update Last Updated: 2025-10-10 10:47:32

"Iya, Sya. Ada apa kamu nelpon? Kamu tahu kan aku ini masih sibuk, bisa nanti aja kan telponnya!" jawab Helmi.

"Iya, aku minta maaf Mas, nggak tahu kenapa aku pingin aja nelpon kamu, aku cuma mastiin kamu baik-baik saja, kamu sudah makan?" tanya Tasya tanpa curiga sedikitpun.

"Sudah!"

"Ya sudah, kalau begitu nanti pas kamu pulang, aku masakin masakan kesukaanmu ya, Mas!" ucap Tasya yang masih berharap hubungannya dengan sang suami baik-baik saja.

"Ya, ya, terserah kamu saja, owwww shiiit!"

Jawaban Helmi yang aneh seketika membuat Tasya mengerutkan keningnya seolah ada sesuatu yang terjadi pada suaminya.

"Mas, kamu nggak apa-apa, kan?" Tasya mulai khawatir. Sementara itu apa yang terjadi pada Helmi bukan tanpa sebab. Tampaknya Rina sedang melakukan sesuatu pada pria itu sehingga membuat Helmi tak kuat menahannya.

"Oh, tidak apa-apa, aku nggak apa-apa, ya sudah ya, sayang. Aku tutup dulu telponnya, nanti aku telpon lagi, pekerjaanku masih sangat banyak, bye!"

Mendadak Helmi mengakhiri obrolannya dengan sang istri dan mengembalikankembali gagang telepon itu pada tempatnya.

"Halo Mas! Mas Helmi? Mas, aku belum selesai bicara, Mas! Kok ditutup!" gerutu Tasya. Namun dalam beberapa detik sebelum ia meletakkan teleponnya, tiba-tiba saja ia mendengar sesuatu yang seketika membuat kedua matanya membola. Bagaimana tidak, ia mendengar ada suara desahan seorang wanita yang terdengar seperti orang yang sedang bercinta.

"Emmmpppttt enak, kan! Kamu suka himpitanku, Sayang!"

"Of course, honey! Ini sangat nikmat!" Suara Helmi membalas suara manja wanita itu. Tasya langsung membungkam mulutnya sendiri setelah ia mendengar dengan telinganya bahwa ada wanita lain yang sedang bersama suaminya saat ini.

"Tidak! Ini tidak mungkin!"

Tasya tercengang, tubuhnya mendadak kaku, untuk beberapa saat ia mendengar suara-suara lak-nat itu sampai akhirnya suara itu menghilang dan hanya bunyi tut, tut, tut, saja. Pertanda jika telepon itu benar-benar terputus.

Spontan, tanpa sadar wanita itu menjatuhkan gagang telepon itu hingga jatuh ke lantai.

"Ini tidak mungkin, Mas Helmi... Mas Helmi bersama siapa? Apa mungkin itu Rina?" r1ntih Tasya yang tidak menyangka bahwa mimpinya menjadi kenyataan.

Namun di saat itu, rupanya sang ibu mertua, Nyonya Ana melihat Tasya menjatuhkan telepon itu. Wanita itu langsung memarahi menantunya karena seenaknya merusak barang-barang mewah di rumah itu.

"Hei, hei, Tasya! Apa yang kamu lakukan, hah? Ngapain kamu jatuhin itu telepon? Kamu pikir itu dibeli tidak pakai uang? Main jatuhin saja!" sungut Nyonya Ana sambil menunjuk wajah menantunya. Tasya segera tersadar dan wanita itu segera mengambil telpon yang sudah ia jatuhkan.

"Maaf, Ma! Saya tidak sengaja!" kata Tasya sembari meletakkan kembali gagang telepon itu di tempatnya.

"Nggak sengaja, nggak sengaja gimana? Kalau telepon itu rusak, apa kamu bisa menggantinya? Kamu memang istri putraku tapi bukan berarti kamu bisa seenaknya di rumah ini!" umpat Nyonya Ana yang juga ditertawakan oleh Lisa yang baru pulang ke rumah.

"Sukurin tuh, jadi perempuan kok ceroboh sekali. Kamu itu bukan tuan putri di rumah ini, Mbak. Harusnya kamu tetap hati-hati dong. Bukan main ngerusakin barang-barang," imbuh Lisa.

Bagaimana Tasya tidak stres di rumah jika selama ini ia mendapatkan tekanan dari ibu mertua dan adik iparnya. Wanita itu segera pergi meninggalkan keduanya untuk pergi ke kamar.

"Halah, palingan nangis dan nangis lagi! Kebiasaan dimanja sama Mas Helmi sih!" sungut Lisa.

Rupanya kejadian itu tanpa sengaja dilihat oleh Kenny. Sungguh, pria itu tidak habis pikir dengan perlakuan ibu mertua dan istrinya kepada Tasya.

"Astaga! Kalian benar-benar tidak punya perasaan. Tasya, kamu harus keluar dari lingkaran api ini. Keluarga ini sangat tidak bisa menghormatimu!" gumam Kenny sambil mengepalkan kedua tangannya.

Perasaan Tasya benar-benar hancur. Suara itu sangat jelas jika itu adalah suara seorang wanita, sang suami telah berselingkuh. Meskipun ia tidak melihatnya secara langsung, tapi insting seorang istri sangat kuat bila mana suaminya main serong di belakangnya.

"Kenapa! Kenapa kamu tega melakukan ini padaku, Mas? Kenapa? Apa salahku padamu, rupanya mimpi itu adalah sebuah pertanda, kau tega mengkhianati kesetiaanku, pengorbananku tak ada artinya lagi untukmu!" Tasya meratapi nasibnya yang begitu perih. Jiwanya bergetar dan penuh kekecewaan.

Wanita itu sudah hancur sehancur-hancurnya. Selama tiga tahun ia menemani Helmi, dari saat pria itu tidak punya apa-apa. Hingga kini, Helmi mendapatkan segalanya, akan tetapi ia lupa bagaimana pengorbanan sang istri yang telah men-support nya selama ini. Bahkan, Tasya rela menjual cincin pernikahannya demi kesuksesan sang suami.

Sekarang, harta kekayaan, jabatan tinggi sudah Helmi dapatkan. Pria itu sedang diuji kesetiaan nya. Tapi nyatanya, ia tidak bisa mempertahankan kesetiaan nya hanya karena kedatangan sang mantan yang menjadi sekretaris pribadinya. Godaan cinta yang belum usai, membuat Helmi dan Rina menjalani hubungan terlarang.

Setelah puas bermain dengan Helmi, Rina kembali mengenakan pakaiannya dan merapikan rambutnya. Wanita bertubuh seksi itu berdiri di depan Helmi yang terlihat sedang kelelahan.

"Aku pergi dulu, oh ya aku ingatkan sama kamu. Jangan pernah mendekati istrimu lagi. Aku tidak mau kamu menyentuh dia lagi. Jika kamu masih ingin kita bersama, aku harap kamu ingat kata-kataku, Mas!" ucap Rina penuh penekanan.

"Aku sudah melakukan apa yang kamu bilang! Aku sudah tidak pernah menyentuhnya lagi!" jawab Helmi.

"Bagus! Jika perlu segera ceraikan dia! Dengan begitu kita bisa menikah dan hidup bersama!" kata Rina mendesak Helmi untuk berpisah dengan Tasya secepatnya. Mendengar itu, dengan tegas Helmi menolaknya.

"Tidak bisa! Aku tidak akan pernah menceraikan Tasya!" jawab pria itu seraya merapikan ikatan dasinya.

"Kenapa? Apa susahnya sihh menceraikan wanita itu? Bukannya kamu sudah tidak butuh dia lagi? Kamu lebih membutuhkan aku, Mas! Tasya tidak bisa ngasih kamu anak, buat apa lagi kamu pertahankan dia?" sahut Rina.

Helmi menghela napas panjang, pria itu sejenak memijit pelipisnya.

"Aku sangat mencintai istriku, aku tidak bisa menceraikannya!" ungkap Helmi yang spontan membuat Rina tertawa terbahak-bahak.

"Kamu mencintainya? Cinta kamu bilang? Bulshiit dengan cinta. Kalau kamu cinta sama dia, mana mungkin kamu doyan ngewe sama aku?" seru Rina sambil tersenyum sinis.

"Haah, terserah kamu mau bilang apa! Yang jelas, aku tidak akan pernah menceraikan istriku, titik! Aku hanya sedikit kecewa dengannya karena dia tidak hamil juga, keluargaku membutuhkan keturunan dari darah dagingku sendiri dan aku belum bisa memberikannya!" kata Helmi beralasan.

Lantas, Rina memeluk pria itu dari belakang seraya berkata. "Itu soal gampang, Mas. Jika dia tidak bisa memberimu anak, aku bisa memberikannya!" ucapnya sambil tersenyum smirk.

BERSAMBUNG

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Hasrat Cinta sang Mantan    Bab 34 Kecupan mesra

    Tak berhenti di situ, Tasya pun juga membalasnya dengan mengajak Helmi sekalian. "Oh ya, Mas! Aku juga mau ngajak kamu pergi ke Bali sekalian. Acaranya lima hari di Bali. Aku dan Kenny kan satu angkatan yang sama, Kenny aja ngajak Lisa, terus aku ngajak siapa dong kalau bukan kamu. Biar aku ada yang jagain, mau, ya? Pliss!" ucap Tasya kepada suaminya. Helmi pun tersenyum dan mengiyakan permintaan sang istri. Tidak ada salahnya ia ikut, daripada dirinya harus direpotkan dengan kehamilan Rina, lebih baik ia pergi berlibur bersama Tasya. "Lima hari di Bali? Hmmm biar nanti aku atur, aku usahakan, ya!" jawab Helmi. "Makasih ya, Mas!" "Sama-sama, di Bali kita pasti punya lebih banyak waktu untuk berdua, siapa tahu pulang dari Bali kamu segera hamil!" Ucapan Helmi, seketika membuat Kenny tak kuat untuk mendengarnya. Pria itu pun pamit pergi sebelum makan malam selesai. "Maaf, aku sudah kenyang, aku pergi dulu, permisi!" Kenny beranjak pergi keluar rumah. "Mas, kamu mau ke mana?" teria

  • Hasrat Cinta sang Mantan    Bab 33 Cemburu

    Ekspresi Kenny masih datar, tak ada respon apa pun, Kenny tak merasakan sesuatu saat tangan Lisa mengusap-usap miliknya, bahkan Lisa sampai berusaha untuk membangkitkan gairah sang suami dengan memainkan lidahnya di bawah sana. Namun tetap saja, sesuai tuduhan Lisa kepada suaminya, milik Kenny tidak menegang sama sekali, justru benda itu nyaris tidur.Sangat berbeda jika dirinya dihadapkan dengan Tasya. Hanya dengan memandang tubuh wanita itu saja, hasrat Kenny langsung bangkit dan ingin sekali menerkamnya.Setelah beberapa saat Lisa bermain pada tongkat kesaktian suaminya. Mendadak wanita itu bertanya dengan nada menelisik."Mas, kamu habis klimaks, ya?"Kenny terkesiap mendengar pertanyaan istrinya. Sisa-sisa percintaan dirinya dengan Tasya masih sangat basah, sehingga membuat Lisa tahu bahwa Kenny baru saja melakukan aktivitas seksual atau mungkin mimpi basah, pria itu harus mencari alasan agar Lisa tidak curiga."Ohhh, iya tadi... Aku, aku mimpi basah, iya begitulah, aku belum sem

  • Hasrat Cinta sang Mantan    Bab 32 Aku mau main

    Lisa telah sampai di lantai atas, wanita itu hendak berjalan menuju ke kamarnya. Namun ketika ia hendak membuka handle pintu, Lisa kembali berputar arah, ia lupa salah satu belanjaan tertinggal di dalam mobil. "Astaga! Bisa-bisanya aku lupa!" Akhirnya, wanita itu kembali turun untuk mengambil tas belanjaan yang ada di dalam mobil. Di sisi lain, setelah menikmati hangatnya cinta yang membara itu, Tasya segera memakai lagi pakaiannya. Wanita itu harus buru-buru agar sang suami tidak curiga dan bertanya-tanya. Sedangkan Kenny, pria itu masih berada di atas tempat tidur sambil tersenyum memperhatikan kakak iparnya yang sedang memakai pakaian. "Aku harus pergi! Semoga saja Mas Helmi tidak tanya macam-macam!" ucap wanita itu sambil melirik wajah Kenny yang sedang menatapnya penuh cinta. "Biarin saja dia nyariin kamu. Aku adalah Rahwana yang sedang mencuri Dewi Shinta dari tangan Helmi. Tapi sayangnya, Helmi bukan seorang Rama. Tapi dia itu lebih buruk dari seorang Rahwana. Dan sekarang,

  • Hasrat Cinta sang Mantan    Bab 31 I love you

    "Kamu itu gimana sih, ceroboh sekali. Gimana ceritanya remote bisa kamu tindihin, hati-hati dong! Jangan sering ngerusak barang-barang di rumah ini. Aku belinya susah payah dengan uangku, kamu tinggal lihat TV aja pakai nindih remot nya, dasar ceroboh!" sungut Helmi."Iya aku minta maaf, lagipula remot nya nggak rusak kok, baiklah kalau begitu aku matikan saja TV nya!" Tasya langsung mematikan televisi tersebut dan wanita itu segera pergi meninggalkan Helmi di sana.Tasya pergi ke kamarnya setelah dimarahi oleh suaminya. Wanita itu pun merutuki dirinya sendiri karena sudah ceroboh menindih remote tersebut saat permainan panas mereka."Hihhh bodoh! Bisa-bisanya ketindihan tuh remote, untung aja nggak ketahuan!" gerutu Tasya sambil berjalan menuju ke kamarnya. Di saat wanita itu hendak sampai di kamarnya, tiba-tiba saja Kenny menarik tangan wanita itu dari arah kamarnya yang tidak jauh dari kamar Tasya dan Helmi."Hah!" Tasya sangat terkejut ketika Kenny membawanya masuk ke dalam kamar

  • Hasrat Cinta sang Mantan    Bab 30 Di atas sofa 21+

    Pria itu berdiri setelah melihat Helmi yang sedang keluar membeli sesuatu. Kenny berjalan mengendap-endap menuju ke tempat sofa di mana Tasya berada. Pria itu tersenyum miring sembari melihat situasi, kebetulan para pelayan juga libur, hanya satpam penjaga dan tukang kebun yang ada di luar rumah sehingga tidak mungkin mereka mengetahui kejadian di dalam rumah. Setelah dirasa aman, Kenny mulai mengejutkan Tasya yang saat itu sedang dalam posisi tiduran. Pria itu tiba-tiba mengecup kening Kakak iparnya dari atas. Tasya langsung terbangun dan melihat wajah Kenny yang sedang tersenyum. "Kenny, sedang apa kamu di sini? Nanti ada yang lihat!" kata Tasya panik. Wanita itu memperhatikan sekeliling bila saja ada orang yang melihat mereka sedang berdua. "Nggak bakalan ada yang lihat. Suamimu sudah pergi pakai mobil, di rumah ini cuma kita berdua saja, hanya kita!" balas Kenny sembari duduk di samping Tasya dan langsung menciumi leher wanita itu. "Ah Ken, jangan sekarang, aku takut!" Tasya b

  • Hasrat Cinta sang Mantan    Bab 29 kamu hamil!

    "Apa? Ka-kamu hamil! Kok bisa? Aku selalu memakai kondom pas kita bermain, mana bisa hamil!" sahut Helmi tak percaya dengan wajah cemas, sesekali ia menoleh ke arah sang istri, khawatir jika Tasya mendengarkannya. "Ya bisa lah, Mas! Kita kan sering melakukannya, dan kondom itu bisa aja kan bocor, gimana sihh! Ayo buruan nikahin aku, Mas! Dan ceraikan istri kamu! Udah kubilang kan, istri kamu itu mandul nggak bisa ngasih kamu anak!" desak Rina. "Shit! Ya nggak bisa gitu dong, Rin! Aku nggak bisa nikahin kamu untuk saat ini!" kata Helmi menolak. "Kalau kamu nggak mau nikahin aku, terus gimana dengan nasib anak ini!" desak Rina lagi. "Gugurkan! Aku kasih cek sekarang juga dan gugurkan kandunganmu!" kata Helmi dengan serius. "Hah, kamu sudah gila, Mas! Aku nggak mau gugurin kandungan ini. Aku tetap minta pertanggungjawaban kamu, kalau kamu nggak mau nikahin aku, aku bakalan datang ke rumah kamu dan bilang ke semua orang bahwa aku sedang hamil darah dagingmu!" ancam Rina, setelah itu i

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status