แชร์

Tak Tega

ผู้เขียน: CitraAurora
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-10-31 21:35:33

Setelah berenang Laura mengajak Erik bicara sebentar. Bukannya dia tak suka Erik menemaninya tapi kakak angkatnya itu memiliki istri yang pasti sudah menunggunya di rumah, apalagi Erik juga harus bekerja.

Laura tak mau gara-gara dirinya Erik meninggalkan kewajiban dan istrinya di rumah.

“Tapi bagaimana dengan kamu Laura? ada perasaan tak tega melihat Laura sendirian di kota orang.

Sontak Laura tertawa mendengar penuturan Erik, tentu dia akan baik-baik saja dirinya menginap di hotel bintang 5 fasilitas dan keamanan pastinya sangat terjamin.

“Tenang saja kamu tidak usah mengkhawatirkan aku Kak, aku akan baik-baik saja lagi pula kalau aku sudah bosan aku akan pulang.” Jelas Laura.

Erik mengangguk dia pun memutuskan untuk pulang sore ini.

Sebenarnya dia juga sangat merindukan Citra tapi entah mengapa rasa ingin melindungi Laura lebih besar dari rasa rindunya.

Malam itu Erik tiba di rumah, saat membuka pintu kamar dia melihat sang istri tengah menonton film.

“Citra.” Suara Erik mencuat
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก
ความคิดเห็น (1)
goodnovel comment avatar
Sari Aldia
waw david laura...bikin cinta donk kk eric sm citra
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Hasrat Liar Paman Suamiku    Hamil

    “Sayang besok aku harus ke luar negeri selama 3 hari, kamu nggak papa kan aku tinggal sendiri.” David nampak cemas meninggalkan istrinya sendiri tapi dia juga harus ke luar negeri untuk mengurusi bisnisnya. Laura menggeleng tentu dia tidak apa-apa toh di rumah ada ART dan juga Rendra. “Nggak papa Mas, kan ada Mas Rendra dan juga Art.” Laura tersenyum menatap suaminya.David sangat was-was, takut kalau Laura kenapa-kenapa di rumah selama dia tidak ada.Pukul 06.00 pagi David, Revan dan Laura sudah berada di bandara, Laura melambaikan tangan ketika David sudah masuk ke dalam. “Cepat pulang ya Mas.” teriak Laura sambil tersenyum.Selepas mengantar David, Laura langsung pulang, hari ini David melarangnya pergi ke kantor karena memang tidak ada pekerjaan. Wanita itu menurut saja kebetulan dirinya juga kurang enak badan. Saat melihat makanan di meja makan, tiba-tiba perutnya bergejolak. “Aku kenapa ya kenapa mual begini.” Gumam Laura heran. Menunggu rasa mualnya menghilang Laura berg

  • Hasrat Liar Paman Suamiku    Cobaan Makan

    “Pak dia bisa mati.” Bisik Gio. Setelah berpikir sejenak, pria itu melepaskan cekikannya. “Sekali lagi kamu berkata buruk tentang Laura, siap-siap menemui malaikat maut!” Hardik Erik. Anisa bergegas pergi sebelum dia benar-benar bertemu malaikat maut. Di depan gerbang kantor Erik, Anisa mengumpat lagi. Dia mengutuk Erik dan Laura agar tidak selamat. “Semoga kamu yang akan bertemu malaikat maut!” Teriaknya kesal. Kini Anisa bingung sendiri, Rendra sudah tidak bisa diharapkan, apakah dia harus kembali ke kotanya dengan tangan kosong? Apakah impian menjadi istri David harus pupus? “Sudahlah yang penting cari aman dulu, nanti bisa kembali lagi di waktu yang pas.” #####Sore itu Setibanya di rumah Erik langsung masuk ke dalam kamarnya ketika dia membuka pintu terlihat pemandangan yang sangat indah. Air liurnya mengucur deras, hasrat yang selama ini tak pernah bangun tiba-tiba merengek, meronta ingin dipenuhi. “Wanita ini bisa-bisa tak memakai pakaian sama sekali.” Kakinya melang

  • Hasrat Liar Paman Suamiku    Dipecat

    Anisa merebut ponsel yang dibawa David, alangkah terkejutnya dia melihat dirinya sendiri dalam video itu. “Laura kamu!” Dia menatap tajam ke arah Laura ternyata Laura tak selugu yang dia kira, siapa sangka dia sudah menyiapkan diri. “Mau apa sekarang?” Tantang Laura kemudian mengambil ponselnya kembali. “Trik-trik seperti ini sudah aku pelajari, kamu pikir aku tidak tahu akal busukmu Anisa!” David benar-benar tak habis pikir dengan sikap Anisa, siapa sangka teman masa kecilnya itu kini berubah menjadi wanita licik dan penuh intrik. “Sikapmu kali ini benar-benar keterlaluan Anisa! Sepertinya kamu sengaja ingin membuat aku dan Laura salah paham.” Ujarnya tegas. Dengan air mata yang berderai, Anisa mencoba menjelaskan kalau ada salah paham. “Bukan seperti itu David, ada salah paham disini.” Ucapannya menatap David dan Laura secara bergantian. Salah paham? David dan Laura tertawa kecil, sudah jelas kalau Anisa ingin berulah. “Salah paham, apa matamu buta! Di video itu jelas-jelas

  • Hasrat Liar Paman Suamiku    Kembali Berulah

    Netra Anisa menatap David, berharap dia itu mencegah istrinya untuk bertindak lebih. “David apa kamu juga akan mengusirku dari sini?” tanyanya. “Kalau istriku berkata demikian aku bisa apa,” jawab David yang membuat tubuh Anisa terhuyung ke belakang. Kakinya terasa lemas ia tak percaya kalau teman masa kecilnya itu akan mengusirnya. Anisa sangat kesal kalau dia tidak tinggal di rumah David lantas bagaimana bisa membuat David menjadikannya istri kedua? “Aku tidak mau David, aku mohon.” Wanita itu menangis, merengek pada teman masa kecilnya itu. Saat bersamaan Rendra datang, “Ada apa Anisa?” Tanya Rendra yang turut bergabung dengan mereka semua. “David dan Laura meminta aku pergi dari sini Ren?” Dia mencoba mengadu pada Rendra. “Memang begitu seharusnya.” Ternyata Rendra juga setuju kalau Anisa tidak tinggal bersama dengan mereka. Mendengar respon Rendra, sepertinya dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi. “Besok berkemaslah biar Rendra yang akan mengantar ke hunianmu yang baru.”

  • Hasrat Liar Paman Suamiku    Keputusan Tepat

    “Aku menyuruhmu untuk lembur dan menyelesaikan pekerjaan ini tapi kenapa sampai sekarang masih belum kamu kerjakan?” atasan Citra membanting berkas tepat di hadapannya.Wanita itu tersentak, baru saja sampai ruangan sudah dimarahi. “Maaf Bu hari sabtu kemarin saya sudah ada janji jadi harus segera pulang.” Jawab Citra sambil menatap atasannya sebentar kemudian menunduk. Wanita paruh baya itu menarik kursi kemudian duduk sambil menatap Citra dengan tajam. “Seharusnya masalah pekerjaan kamu selesaikan terlebih dahulu.” Ujarnya. Citra menjelaskan kalau janjinya tidak bisa ditunda bahkan pekerjaan ini tidak lebih penting dari janjinya. Mendengar ucapan Citra atasan itu menjadi murka, darahnya seakan mendidih. Baru kali ini ada bawahan yang berani mengesampingkan pekerjaan kantor demi janji yang mungkin nggak penting. “Kalau begitu pergilah ke ruangan HRD dan minta pesangon! mulai hari ini kamu aku pecat!” Citra menggeleng memohon pada atasannya itu supaya tidak dipecat. “Saya moho

  • Hasrat Liar Paman Suamiku    Sebaliknya

    Namun semua berbeda, Citra justru berjalan di depan Erik. Wanita itu seolah menjadi bodyguard bagi Erik. Apakah Citra yang akan menjadi Heronya? “Citra kamu apa-apaan! kalau ada hantu, apa kamu nggak takut?” Erik langsung protes mendapati dirinya justru dilindungi Citra, hal ini jelas membuat harga dirinya jatuh. “Tenang saja saya nggak takut sama hantu hantu jadi-jadian, hantu beneran saja malah saya ajak bicara.” Sahut Citra. Erik melongo menatap punggung istrinya sepertinya dia salah tempat mengajak Citra masuk ke dalam rumah hantu. “Astaga dia malah pawangnya.” Pria itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Saat mereka berjalan tiba-tiba di samping Erik ada tuyul yang mengikutinya, pria itu berteriak bukan karena takut tapi terkejut. Melihat ekspresi Erik Citra tertawa, “Anda takut?” Terdengar mengejek. “Siapa yang takut! aku hanya terkejut tiba-tiba ada anak kecil di sampingku!” Sambil mengelus dadanya karena jantungnya masih belum berhenti berdegup. Tuyul itu tersenyum

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status