Home / Romansa / Hasrat Wanita Desa / Bab 2 Serina sang pengurus vila

Share

Bab 2 Serina sang pengurus vila

Author: Tristar
last update Last Updated: 2025-12-12 03:24:00

Erfan pergi mandi, lalu berganti pakaian. setelah selesai, dia bersantai di halaman belakang di sisi kolam berenang.

Tiba tiba, suara langkah kaki terdengar, menuju ke arah nya.

Saat Erfan melirik, dia melihat seorang wanita berumur sekitar 30 thn, wajahnya sangat cantik, kulitnya putih bersih,memiliki body yang sangat mengesankan, walaupun di balut daster longgar tapi tonjolan di dadanya tidak bisa di sembunyikan saking besarnya.

Mata Erfan melihat dari atas kebawah, tenggorokannya seketika kering.

"Tuan muda!" Wanita tersebut menyapa sambil membungkuk.

Karena kerah dasternya cukup rendah, sehingga dalam posisi membungkuk belahan dada yang begitu dalam terlihat di hadapan mata Erfan, Membuat perut bagian bawah Erfan menjadi panas.

Erfan menarik nafas, mencoba menenangkan hasratnya. Setelah sedikit tenang, Erfan mulai berbicara.

"Apa Nona pengurus vila ini?" Tanya Erfan, dengan tenang.

"Benar tuan muda, nama saya Serina ." Jawab Wanita itu.

"Oke Nona Serina, perkenalkan nama saya Erfan!" Ucap Erfan santai.

"Baik tuan muda Erfan, tuan muda bisa memanggil saya, dengan sebutan nama saja!" Ucap Serina, sambil menundukkan wajahnya.

"Baik Serina ." Ucap Erfan, dia tidak sungkan. karena menurut Erfan, jika bisa memanggil nama, itu tidak terlalu canggung.

Erfan mengeluarkan salah satu karu Atm miliknya, lalu memberikannya kepada Serina.

"Di kartu itu ada sejumlah uang, untuk ke perluan vila, nomor pin nya 111111!" Ucap Erfan sambil tersenyum.

"Baik tuan muda." Jawab Serina.

"Serina, apakah kamu punya suami?" Tanya Erfan, dia cukup penasaran, dengan status wanita itu.

"Saya sudah punya suami tuan muda!" Jawab Serina, sambil menatap Erfan. Tatapan wanita itu sedikit Aneh, karena tiba-tiba Erfan menanyakan statusnya.

"Jadi anda tidak bisa tinggal disini yah?" Erfan bertanya sedikit lesu.

"Memang nya kenapa tuan muda?" Serina balik bertanya, sambil menatap Erfan, tidak sabar ingin mendengar jawaban pria itu.

"Yah, kalo kamu bisa tinggal disini, saya ada teman, vila sebesar ini jika di tinggali sendiri sangat sepi." Ucap Erfan, terlihat ekspresinya sedikit lesu.

"Maaf sekali tuan muda, saya tidak bisa!" Ucap Serina, dengan nada meminta maaf.

"Oke, tidak apa apa!" Ucap Erfan sambil tersenyum, tapi hatinya terasa pahit.

"Apakah Tuan muda, mau minum sesuatu?" Tanya Serina.

"Aku mau kopi hitam, tanpa gula!" Jawab Erfan.

"Baik, saya akan membuatkan nya." Serina berkata lalu pergi.

Erfan melihat kepergian Serina.

"Sial, wanita yang sangat sempurna, ternyata sudah memiliki suami ." Umpat Erfan di dalam hati.

Tiba tiba senyum tersungging di bibirnya.

"Hidup ku, mulai ada tantangan." Gumamnya, entah apa yang di pikirkan Erfan.

Tidak lama Serina kembali membawa secangkir kopi, lalu menyajikannya di meja dengan hati-hati.

"Terimakasih." Ucap Erfan, sambil tersenyum.

"Sama-sama tuan muda." Jawab Serina.

"Duduk dulu temani aku ngobrol sebentar!" Ucap Erfan.

"Saya berdiri saja, tuan muda." Ucap Serina, dengan canggung.

"Sudah duduk saja, santai saja!" Ucap Erfan, dengan nada santai.

Serina tidak bisa melawan perintah dia hanya bisa menuruti permintaan Erfan. wanita itu duduk, dengan postur yang terlihat kaku.

"Serina, Mengapa kamu memilih pekerjaan sebagai pengurus vila? tidak di kebun atau di tempat pengemasan buah seperti wanita lainnya?" Tanya Erfan, lalu menyeruput kopi.

"Pada awalnya saya bekerja disana, tapi kemarin saya di tawari pekerjaan ini oleh Nona Anne yang gajih nya lebih besar dari pada di kebun!" Jawab Serina jujur.

"Berati kamu pandai masak, dan mengurus pekerjaan rumah? makannya Nona Anne merekrut mu." Erfan berkata, sambil menatap wanita itu.

"Benar, selain bisa masak, dan mengerjakan pekerjaan rumah, saya bisa memijat juga ." Ucap Serina .

"Ternyata Nona Anne, memang memilih yang mempunyai ke ahlian yang sangat penting." Erfan mengangguk puas, senyuman terlukis dibibirnya.

"Apakah suami kamu juga bekerja di perusahaan pertanian nusantara?" Tanya Erfan, sambil menatap wanita itu, dengan tatapan penasaran.

"Benar tuan muda, dia bekerja sebagai sopir," Jawab Serina .

Erfan mengangguk,

"Saya mengira, kamu belum memiliki suami," Erfan berkata dengan berani.

Serina bingung mau menjawab apa dia hanya bisa tersenyum.

"Apakah kamu sudah memiliki anak ." Tanya Erfan santai.

"Belum tuan muda ." Ucap Serina dengan nada sedih .

"Apakah kamu baru saja menikah." Tanya Erfan penasaran.

"Saya menikah sudah hampir 3 tahun tapi belum di karuniai seorang anak ." Ucap Serina dengan sedih.

"Jangan sedih, mungkin belum ada rezekinya." Erfan berkata layaknya penatua yang bijak.

Serina mengangguk,

"Serina, aku mau dipijat dong, tubuh ku sangat pegal karena menyetir terlalu lama." Ucap Erfan.

"Oh silahkan tuan muda , mau dimana." Tanya Serina.

"Di sofa dalam saja ." Ucap Erfan.

Mereka pun pergi kedalam , lalu Erfan melepas baju yang di pakainya.

Saat Serina melihat tubuh Erfan yang begitu kekar, dan ideal, matanya sedikit tersesat.

"Tubuh tuan muda begitu sempurna, hey hey Serina kamu memiliki suami jangan berpikir yang tidak tidak!" Gumam Serina dalam hati.

Erfan berbaring dengan posisi punggung menghadap ke atas.

Serina mengambil minyak pijat, lalu mulai pemijat Erfan.

"Sial tangannya sangat lembut, jika di pakai memegang senjata ku itu pasti sangat nikmat." Erfan mulai berpikir kotor, Senjata milik nya mulai berdiri, karena rangsang yang di transfer oleh pijatan wanita itu.

Serina terus memijat, dengan terampil.

"emm"

Sesekali, Erfan mengeluarkan suara nikmat.

"Apakah enak tuan muda?" Tanya Serina dengan suara lembut.

"Sangat...enak.. !" Erfan menjawab terbata bata.

Serina tersenyum indah.

Erfan di pijat, selama 30 menit oleh Serina. Karena Erfan sangat terangsang, dia memilih menghentikan sesi pijat itu.

"Sudah cukup, aku sudah merasa nyaman!" Ucap Erfan sambil bangkit, lalu memakai kembali bajunya.

Saat Serina tidak sengaja mentap ke arah celana Erfan, matanya terbelalak, saat melihat celana dibagian senjata Erfan menonjol.

"Apa dia terangsang?" Serina bergumam dalam hati.

Erfan kembali bersantai, disisi kolam berenang.

===

Selama 3 Hari Erfan hanya diam di Vila dan hanya sekali mengunjungi perusahaan untuk berkenalan dengan para karyawan disana.

Erfan dan Serina juga sudah akrab tidak ada rasa kaku sama sekali diantara mereka.

"Tuan muda, apa hari ini kamu akan pergi ke perusahaan?" Tanya Serina .

"Iyah ,aku sudah siap bekerja kembali ." Jawab Erfan .

"Kalo gitu, semangat!" Ucap Serina.

"Tentu saja, Serina cantik!" Ucap Erfan sambil menyeringai nakal.

"Hey, jangan ngegombalin istri orang, itu berbahaya loh!" Ucap Serina, sambil tersenyum menggoda.

"Oh, apakah begitu, tapi itu sedikit menantang sih," Ucap Erfan, dengan nada santai, sambil menyisir rambutnya.

Serina tersenyum, dia tidak menganggap serius perkataan Erfan.

"Aku pergi dulu!" Erfan berkata lalu pergi.

Erfan mengendarai mobil sport nya, ke perusahaan. Sampai di perusahaan, semua karyawan menyapa dengan hangat. Erfan menyapa mereka dengan penuh keramahan dan senyuman.

Sampai di dalam ruangan kerja, Erfan langsung membuka laptop nya.

Saat Erfan sedang mengecek laporan perusahaan, Ada yang mengetuk pintu ruangan.

Tok Tok Tok

"Masuk!" Ucap Erfan.

Sosok cantik, dan menggoda, yaitu Anne masuk ke dalam ruangan. Hari ini, Anne menggunakan kameja putih yang di balut balzer hitam, rok mini hitam menampakkan kaki mulus, yang bisa mengundang hasrat para pria.

"Tuan muda, ternyata anda sudah mulai bekerja," Anne berkata sambil tersenyum.

Erfan menatap Anne, dia mengangguk, lalu berkata sambil tersenyum.

"Aku sudah cukup beristirahat!" Jawab Erfan.

"Tuan muda, ada beberapa hal tentang perusahaan, yang perlu saya sampaikan ." Ucap Anne.

"Duduk, dan bicara!" Ucap Erfan.

Anne duduk di dikusi yang tersedia, di depan Erfan.

"Tuan muda, perusahaan kekurangan kendaraan untuk pengiriman, dan kendaraan yang ada juga sudah terlalu tua sering rusak saat di perjalanan." Ucap Anne.

"Memang, butuh berapa unit?" Tanya Erfan santai.

"Minimal 10 unit!" Jawab Anne setelah berpikir sejenak.

"Apakah 15 Unit Cukup?" Tanya Erfan.

"Itu lebih baik tuan muda!" Anne berkata sambil tersenyum.

"Tipe apa yang di inginkan para sopir ." Tanya Erfan, dia menanyakan hal tersebut, karena menurutnya, kenyamanan para sopir, adalah yang terpenting.

"Saya mendengar mereka, menyaran membeli mobil dari merek Hino, harga 1 unit 1,4 miliar." Ucap Anne, dia sedikit ragu, karena harga mobil tersebut cukup mahal.

"Oke, kalo begitu aku akan memesannya sekarang." Ucap Erfan, lalu menelepon seseorang.

Erfan mengobrol dengan seseorang sebentar di telepon.

Erfan menutup telepon,

"Aku sudah menyuruh orang, untuk membeli 15 unit mobil Hino, dan 2 hari kagi mobil tersebut akan datang!" Ucap Erfan sambil tersenyum.

Anne terkejut, begitu mudahnya Erfan menyelesaikan masalah yang membutuhkan biaya besar. Wanita itu mulai penasaran, seberapa besar latar belakang Erfan.

"Apakah tuan muda, menggunakan uang pribadi?" Tanya Anne.

Erfan mengangguk,

"Aku tau, keuangan perusahaan ini sangat sulit, jika harus memobilisasi uang sebanyak itu." Ucap Erfan .

"Memang benar tuan muda!" Jawab Anne dengan nada tidak berdaya.

"Nona Anne, aku berniat ingin memperluas lahan pertanian buah buahan!" Ucap Erfan.

"Apakah tuan muda serius?" Tanya Anne penuh semangat.

"Tentu saja, masalah harga aku tidak keberatan, jika bisa kamu harus mendapatkan seluas mungkin!" Ucap Erfan, dengan serius.

"Baik tuan muda, saya akan berusaha semaksimal mungkin." Ucap Anne, Dengan serius.

"Tenang saja, setelah kamu menyelesaikannya dengan baik, aku akan memberi bonus!" Ucap Erfan sambil tersenyum.

"Terimakasih tuan muda." Anne tampak bersemangat, bahkan dia ingin segera menyelesaikan proyek tersebut, saat mendengar Erfan akan memberikan sebuah bonus.

Anne pun pamit, dia ingin segara memberi tahu para sopir, tentang armada baru, dan Anne ingin segera pergi ke pemerintah setempat, untuk bertanya terkait rencana memperluas lahan.

Erfan kembali fokus, dengan laptopnya .

Jam 5 sore, Erfan baru keluar kantor.

"Tuan muda, anda baru pulang?" Tanya Seorang petugas keamanan .

"Iyah pak, ini bagi bagi sama yang lain buat beli kopi!" Ucap Erfan sambil memberikan uang 200 rb .

"Terimakasih tuan muda." Petugas keamanan tersebut menerima dengan senang hati.

Erfan mengangguk, sambil tersenyum, lalu dia masuk kedalam mobil nya, lalu pergi dari perusahaan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Hasrat Wanita Desa   Bab 35 Di Tenangkan Bu Resti

    Bu Resti datang ke vila melalui pintu belakang. dia tidak langsung masuk ke dalam vila, dia berdandan cantik dulu di luar vila. Setelah selesai dia masuk ke dalam vila.Bu Resti melihat Erfan yang sedang tiduran sambil bermain ponsel di sofa, langsung menghampiri nya."Maaf lama tuan muda." Ucap Bu Resti sambil berjalan menghampiri Erfan.Erfan menoleh senyuman nakal itu kembali terlukis di bibirnya.Bu Resti langsung menekan Erfan di bawahnya, dengan pose yang menggoda."Kamu dandan sangat cantik dan sangat wangi." Ucap Erfan, matanya menatap Bu Resti dengan mata panas."Tentu saja, harus baik jika mau memberi jatah kepada tuan muda ." Ucap Bu Resti dengan nada menggoda."Aku juga punya hadiah untuk mu." Ucap Erfan."Apa itu tuan muda ." Tanya Bu Resti penasaran."Tunggu sebentar, aku akan mengambilnya kamu pasti suka." Ucap Erfan, lalu bangkit pergi mengambil apa yang dia beli kemarin di kota hua.Tidak lama Erfan kembali membawa, beberapa tas belanjaan mewah. Mata Bu Resti bersina

  • Hasrat Wanita Desa   Bab 34 Bu Susan Pemilik Warung

    Saat Erfan masuk ke dalam warung dia melihat, kursi dan meja yang di siapkan untuk pelanggan makan.Erfan kira Bu Susan mengundangnya ke dalam untuk menggodanya, dia terlalu geer."Makan disini kan." Tanya Bu Susan, sambil menatap Erfan dengan tatapan genit."Iyah Bu." Jawab Erfan."Mau makan apa, ada dada ayam, paha ayam atau sayur ." Ucap Bu Susan sambil membungkukkan sedikit tubuhnya, senyuman menggoda terlukis di bibir ranumnya.Karena dia hanya menggunakan dasternya dengan kerah cukup rendah tentu saja Erfan bisa melihat belahan gunung yang begitu dalam."Dada aja bu." Ucap Erfan reflek.Bu Susan yang menyadari arah pandang Erfan tersenyum nakal."Oke mau sekalian dua-duanya engga." Ucapan Bu Susan membuat Erfan bingung."Maksudnya bu." Tanya Erfan."Sama dada yang ini." Ucap Bu Susan sambil menyentuh dadanya."Sial dia benar menggodaku." Ucap Erfan dengan dengan senang di hatinya."Ibu becanda aja." Ucap Erfan pura-pura.Bu Susan terkikik lalu mengambil apa yang di ingin kan Erf

  • Hasrat Wanita Desa   Bab 33 Pulang Ke Kampung Mawar

    Erfan yang sudah ahli menaklukkan permainan wanita, tentu saja melawan setiap serangan dari Nyonya Rani, yang membuat Nyonya Rani berbalik kewalahan melawan Erfan.Setelah bermain kurang lebih 3 jam, Erfan berhasil menaklukkan wanita itu sampai tubuh nya lemas. Keringat membanjiri tubuh mereka, bercampur dengan cairan hasil permainan mereka."Kamu sangat hebat sayang, aku sangat puas." Puji Nyonya Rani sambil memeluk Erfan.Erfan menyeringai bangga,"Apa mau lanjut, masih kuat tidak." Ucap Erfan sambil menyentuh area gua itu."Sayang istirahat dulu yah aku sangat lemas, setelah belasan kali mecapai puncak." Ucap Nyonya Rani."Oke kamu istirahat." Ucap Erfan.Nyonya Rani mengangguk,"Aku sangat penasaran, mengapa kamu sangat kuat selama ini kamu hanya mencapai puncak 3 kali." UcapNyonya Rani."Aku juga gak tau." Jawab Erfan santai."Aku kita kamu pakai jamu." Ucap Nyonya Rani."Aku tidak pernah memakai hal seperti itu." Ucap Erfan.Anne yang melihat Erfan dan Nyonya Rina selesai berma

  • Hasrat Wanita Desa   Bab 32 Berujung Di Hotel

    Erfan dan teman-temannya berkumpul di parkiran mobil, Karena mereka ingin melakukan sesuatu."Jarang sekali nih kita ketemu, gimana kalo nongkrong dulu." Ucap Remon kepada semua orang."Boleh tuh." Jawab Semua orang setuju."Kalo gitu lu tentukan tempatnya, kita ngikut aja." Ucap Salah satu pria, kepada Remon."Oke ." Jawab Remon.Mareka masuk kedalam mobil masing-masing, lalu mobil mereka melaju meninggalkan tempat tersebut.Hampir 40 mnt, Mereka sampai di sebuah cafe mewah yang berada di pusat kota.Mereka masuk, lalu memesan makanan."Boss lu yang traktir yah." Ucap Dean sambil cengengesan."Oke oke, pesan saja apa yang kalian mau." Jawab Erfan santai."Oke." Jawab semua orang, mereka langsung memesan makanan yang mereka suka."Fan kenapa lu jarang kelihatan di ibu kota." Tanya seorang wanita berambut pirang."Gue di hukum sama orangtua gue." Ucap Erfan santai."Di hukum kenapa." Tanya semua orang."Biasalah apalagi kalo gak mukulin seseorang sampai cacat." Sahut DerixSemua orang

  • Hasrat Wanita Desa   Bab 31 Keributan Di Pernikahan

    Semua orang kaget, dengan teriakan Erfan."4 tuan muda jahat bertindak." Ucap teman Erfan yang lain. Mereka sudah tau betapa mendominasi nya Erfan dan 3 lainnya.Pria itu melirik ke arah Erfan,"Siapa kau, apa mau ." Sebelum pria muda tersebut menyelesaikan perkataannya, Erfan mengambil satu botol anggur yang di siapkan untuk anggur pernikahan, Erfan menghantamkan botol tersebut ke wajah pria tersebut.Prak"Arggggh"Pria tersebut seketika terjatuh sambil memegangi kepalanya, sambil meringis kesakitan.Mata semua orang terbelalak melihat tindakan Erfan.Bahkan Joya dan Suami nya tersebut."Sangat berani kau meyakini tuan kami." Teriak beberapa pengawal.3 Teman Erfan yang sudah sangat kesal, menerjang para pengawal tersebut dengan botol di tangan mereka.Prakk prakk"Arggh arggh"Suara pecahan botol terdengar dan teriakan kesakitan terdengar mengerikan di telinga semua orang. hanya butuh beberapa nafas untuk membuat semua pengawal itu di jatuhkan."Kau kau kau." Teriak Pria bertubuh k

  • Hasrat Wanita Desa   Bab 30 Pernikahan Joya

    Erfan dan Anne kembali duduk, di tempat mereka tadi.Semua orang disana memandang Erfan dengan ngeri."Sayang kamu sangat galak." Ucap Anne.Erfan terkekeh,"Segitu aku tidak termasuk galak." Jawab Erfan."Aku takut." Anne berkata dengan manja."Apa yang perlu di takutkan, aku tidak akan galak kepadamu." Ucap Erfan sambil mengelus kepala Anne.Wanita yang tadi dipaksa para tuan muda, menghampiri Erfan."Tuan muda." Sapa Wanita itu sembil sedikit membungkuk."Oh iyah nona ada apa." Tanya Erfan santai."Terimakasih telah menolong saya." Ucap Wanita tersebut."Sama-sama sudah sewajib nya saya menolong sebagai manusia." Ucap Erfan santai."Apa saya bisa mengetahui nama anda tuan muda." Ucap Wanita tersebut memberanikan diri."Nama ku Erfan." Jawan Erfan sambil tersenyum."Nama ku Lulan, Salam kenal." Ucap Wanita tersebut yang bernama Lulan.Erfan mengangguk,"Kalo gitu saya pamit dulu, sampai jumpa lagi." Ucap Lulan."Hati-hati nona." Ucap Erfan.Lulan mengangguk lalu pergi,"Ayang kena

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status