LOGINErfan menjelaskan tentang Serina, yang mendapatkan kekerasan dari suaminya, dan ingin mengumpulkan bukti, agar Serina bisa cerai dari suaminya."Sial, si Deni itu dia memang buka manusia!" umat Bi Ayu."Ketiga gadis itu sekolah?" tanya Erfan."Iyah, mereka belum pulang, nanti jam 3 sore pulangnya," jawab Bi Ayu."Aku bawa dulu komputer nya kesini," ucap Erfan."Aku bantu!" ucap Bi Ayu,"Tidak perlu! itu cukup berat, nanti aku suruh para pekerja bangunan saja," ucap Erfan.Bi Ayu pun mengangguk,Erfan turun kebawah, tidak lama beberapa pekerja bangunan membawa komputer, dan alat lainnya ke atas, mereka meletakkannya di depan studio."Di sini saja tuan muda?" tanya mereka."Iyah, disitu saja pak. Ini ada uang buat rokis dan kopi tolong di terima!" Erfan memberi masing-masing 100 rb."Terimakasih, tuan muda!" Mereka sangat senang, lalu kembali bekerja.Setelah Para pekerja turun ke bawah, Erfan masuk ke kamar. Dia langsung memeluk Bi Ayu sambil meremas gunung besarnya.Bi Ayu mengerang
Ucapan Geya, hampir membuat Erfan tersedak makanan. Dia kira Geya akan menyerah kepadanya, karena dia sangat cantik, tidak mungkin kekurangan pria tampan apalagi Geya hidup di kota."Oh sial, apa aku terlalu tampan? ucap Erfan di dalam hatinya, dia merasa tidak berdaya tapi dia hanya bisa menyalahkan ketampanannya.Erfan menatap Geya dengan tatapan serius."Geya kamu sangat cantik, pasti banyak pria baik yang ingin menjadikan kamu ratu. kenapa kamu ingin bersama pria seperti ku?" ucap Erfan."Simple saja. kamu tampan, dan membuat ku nyaman.," jawab Geya tanpa banyak berpikir.Bu Sandra menatap Erfan dengan tatapan main-main."Tuan muda terima saja, tidak rugi memiliki wanita cantik lain di sekitar mu kan? ucap Bu Sandra, tatapan nya itu sangat nakal.Erfan menatap Bu Sandra dengan tatapan tanpa daya, Bu Sandra sangat nakal hampir sama dengan Bi Ayu."Geya, jujur saja ibu pun simpanannya!" ucap Bu Sandra dengan santai. Perkataan Bu Sandra membuat jantung Erfan hampir copot."Sial, wani
Beberapa menit kemudian, mereka sampai di depan kosan. Karena mobil Erfan sangat bising, penghuni kosan sampai melihat keluar."Wih lihat! mobil lamborgini punya siapa tuh?" ucap Pria sambil menatap mobil Erfan, tangannya menyenggol teman yang berada di sisinya."Sejak kapan? ada orang kaya di kota ini?" ucap Wanita, yang terlihat centil.Saat Erfan dan Bu Anne keluar dari mobil, semua wanita menatap ke tampan Erfan, dengan mata bersinar. Saat mereka melihat beberapa tas belanja yang di bawa Erfan mata mereka semakin bersinar.Erfan dan Bu Anne langsung masuk kedalam kosan tersebut, lalu berjalan ke kamar No.20. Sampai Di kamar anak Bu Sandra, Erfan melihat banyak wanita di sana, dan terlihat Anak Bu Sandra sedang berbaring di kasur."Ibu kamu datang," ucap Anak Bu Sandra, sambil tersenyum."Ya Ampun, nak kamu sakit apa?" tanya Bu Sandra khawatir, karena anaknya sangat pucat."Aku gak tau badan ku lemes banget bu," jawab Wanita cantik itu.Semua wanita di dalam kosan menatap Erfan den
Pagi hari tiba,Erfan terbangun dari tidurnya, dia melihat wajah cantik Serina di atas wajahnya."Pagi sayang," ucap Serina, lalu mengecup semua wajah Erfan."Pagi sayang," jawab Erfan, mengecup kening Serina penuh kasih sayang.Saat Erfan ingin mengajak Serina berperang lidah, dia penatap pipi Serina yang tidak seperti biasanya."Sayang pipi mu kok bengkak?" ucap Erfan, sambil buru-buru duduk, sambil memegang pipi Serina.Serina terkejut karena Erfan menyadarinya,"Itu hanya digigit binatang sayang!" Serina berusaha menyembunyikan kebenaran."Tidak mungkin, sebaiknya kamu jujur atau aku akan marah!" ucap Erfan, sambil menatap Serina dengan tajam.Serina tidak tahan lagi, dia seketika terisak."Itu suami ku, dia dia, menamparku, karena tidak mau melayaninya," mendengar perkataan Serina seketika Erfan meledak marah.BRAKK"Sialan dia sangat berani!" teriak Erfan, sambil menukul meja disisi tempat tidurnya.Serina menangis semakin kencang,"Aku akan mencarinya!" ucap Erfan, sambil beru
Sambil menunggu Bi Ayu masak mie, Erfan menyalakan sebatang rokis. "Sayang, kamu punya nomor rekening?" tanya Erfan, setelah menghembuskan asap indah itu.Bu Sadra buru-buru mengangguk, sambil mengeluarkan poselnya."Ada ini!" jawabnya, sambil memperlihatkan nomor rekening di dalam ponsel.Erfan mengirim 15 juta kepada Bu Sandra, yang membuat Bu Sandra terkejut."Ini ini, sangat banyak sayang!" ucap Bu Sandra dengan nada kaget."Gapapa. sisanya untukmu. siapa tau kamu ada suatu hal yang diinginkan," ucap Erfan santai."Kalo gitu makasih!" ucap Bu Sandra, dia tidak menolak, karena dia pun sangat butuh uang.Erfan mengangguk sambil tersenyum."Nih, sayang sudah jadi mienya!" Bi Ayu kembali membawa semangkuk mie."Makasih sayang!" ucap Erfan, sambil tersenyum."Mau disuapin gak?" tanya Bi Ayu, dengan nada menggoda."Boleh! aku gak akan nolak!" jawan Erfan, sambil terkekeh.Bi Ayu terkikik genit, lalu mulai menyuapi Erfan."Bu Ayu, ponsel mu sangat bagus. kalo gak salah harganya sampe 25
Erfan memeluk Frisa, sambil menggoda wanita muda itu. Tangannya masuk ke dalam roknya, lalu bermain di gua basah itu. Frisa mengerang pelan, dengan tubuh yang bergetar."Kamu sudah basah," ucap Erfan, sambil tersenyum akal, lalu bibirnya mengecup leher harum wanita itu."Emm itu wajar, aku melihat kakak main dengan tiga wanita berturut turut, bagaimana aku tidak basah,m?" ucap Frisa dengan nada lemah."Apa kamu yang selanjutnya?" tanya Erfan, sambil terkekeh."Aku nanti saja aku belum siap!" jawab Frisa, sedikit memohon."Apa kamu masih segel?" Tanya Erfan, penasaran."Tentu saja, bahkan tidak ada yang pernah menyentuh nya walau sehelai rambut ku!" ucap Frisa, dengan serius."Apakah begitu?" Goda Erfan pura-pura tidak percaya."Ihh, serius tanya aja tuh Tesa," rengek Frisa.Tesa terkikik, sambil bermain ponselnya."Bohong kak, dia pernah minta di jilati sama guru pria!" ucap Tesa, menggoda Friska juga."Ih, kamu apaan sih, nanti kakak percaya lagi!" Friska ketakutan dia melempar Tesa







