Share

Never Give Up

Setelah menunggu cukup lama, akhirnya seorang tukang kunci pun datang ke depan ruangan Sbastian. Dokter muda itu melampiaskan amarahnya pada si tukang kunci yang malang. Carla hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat Sbastian yang sedang meluapkan emosinya. Gadis bermata abu-abu itu merasa kasihan pada si tukang kunci yang terpaksa mendengarkan omolen dari si dokter berhati dingin.

“Diamlah Sbastian! Jika kau terus memarahinya, dia akan sulit untuk berkonsentrasi,” tegur Carla yang sedang duduk di sofa ruangan Sbastian.

“Kau jangan berani-berani menasihatiku!” bentak Sbastian yang membuat Carla memutar bola matanya malas.

“Kau pasti sudah tidak sabar keluar dari sini karena sudah terlalu lapar bukan?” goda Carla.

“Suaramu hanya membuat kepalaku semakin pusing gadis gila, jadi sebaiknya tutup mulutmu itu!” ucap Sbastian dengan kasar.

Carla berdiri dari sofa yang didudukinya, berjalan mendekat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status