Share

HL ~ 07

“Bos, makan siang Anda ingin saya pesankan dari kantin apa dari resto biasa?” tanya Rangga yang datang setelah makan siang, ia sudah mengingatkan Bosnya akan makan siangnya, jika Rangga berinisiatif menyediakan makan siang tanpa bertanya maka Jason tak akan memakannya jika ia tak ingin makan.

“Rangga, daripada kau mengurusi makan siangku, lebih baik bantu aku beli peralatan dapur agar istriku bisa masak setiap pagi. Zekha mengatakan kalau weekend ia akan membelinya, tapi aku tak ingin ia kelelahan hanya karena peralatan dapur. Aku ingin saat Zekha pulang kerja nanti, semuanya sudah tertata rapi di dapur, dan juga bahan makanan jangan lupa dibeli, lemari pendingin kosong, isi sekalian,” titah Jason pada Rangga.

“Tapi, Bos, Nyonya besar selalu meminta saya untuk mengingatkan Anda dengan makan siang yang selalu Anda lewatkan. Nyonya besar sangat khawatir kalau Anda akan masuk rumah sakit lagi karena telat makan atau tak makan sama sekali.” Rangga masih mencoba memberi pengertian pada Bosnya yang selalu melewatkan makan siangnya.

“Aku akan makan nanti, jadi kau cepat kerjakan tugas yang kuberikan. Ingat, sebelum Zekha pulang, sore ini harus sudah selesai,” ucap Jason mencoba meyakinkan Rangga, padahal ia entah maka atau tidak nantinya, yang penting membuat Rangga mengerjakan permintaannya dulu saja, pikir Jason.

“Baiklah, Bos. Kalau begitu saya pergi sekarang, jangan lupa setelah saya pergi Anda segera makan siang.” Rangga pergi meninggalkan ruangan Bosnya itu setelah mengingatkan Jason kembali.

“Iya, cerewet,” kesal Jason.

Setelah Rangga pergi, Jason kembali fokus pada pekerjaannya, pria itu memang penggila kerja, makanya saat jam makan siang ia jarang sekali keluar kantor untuk pergi makan. Biasanya kalau merasakan perutnya mulai tak beres, ia akan meminta Rangga memesan makanan untuknya. Namun, saat ia sedang dalam baik-baik saja, maka pekerjaan akan lebih penting daripada makan siang, memang sangat cocok sekali dengan Zekha yang juga pekerja keras.

Saat Jason tengah sibuk dan larut dalam pekerjaannya, seseorang masuk tanpa mengetuk pintu.

“Tak bisakah masuk ruangan ketuk pintu terlebih dulu?” kesal Jason tanpa menoleh pada siapa yang mengetuk pintu.

“Maaf, lain kali aku akan mengetuk pintu terlebih dulu.”

Suara seorang wanita yang sangat Jason kenali membuat dirinya menghentikan pekerjaannya, ia menoleh pada suara tersebut. Zekha yang datang tanpa mengetuk pintu membuat Jason menghentikan pekerjaannya.

Setelah makan siang tadi dengan Jeny, Zekha menghubungi Rangga dan bertanya apakah Jason sudah makan siang atau belum.

“Bos belum makan, Nyonya muda. Saya sudah memintanya untuk makan, tapi Bos malah menyuruhku mengerjakan pekerjaan lain di luar kantor,” ucap Rangga memberitahu yang sebenarnya pada Zekha melalui panggilan telepon, tapi ia tak mengatakan apa yang diperintahkan oleh Jason.

“Ya sudah, aku mengerti.”

Setelah menghubungi Rangga, Zekha langsung menuju kantin, ia meminta Chef yang bertanggung jawab di kantin mengemas makanan untuk dibawa ke kantor Jason. Sampainya dikantor, satpam yang mengetahui siapa Zekha langsung menyuruhnya untuk masuk tanpa mempersulitnya. Terdengar beberapa ucapan dari beberapa karyawan Jason yang mengatakan apakah hubungan Bosnya dengan Zekha sudah membaik karena beberapa hari lalu masih beredar berita hubungan Jason dan Jesica Lee.

*

Mata Jason menatap terkejut pada kehadiran Zekha, ia tak percaya kalau istri kontraknya yang dingin itu mendatangi dirinya dikantor. Biasanya Zekha tak pernah mau datang kalau bukan urusan pekerjaan. Matanya tertuju kantong transparan yang memperlihatkan kotak makanan.

‘Dia sengaja datang untuk mengunjungiku dan masih membawakanku makanan,’ batin Jason, dadanya berdegup kencang melihat Zekha meski dengan wajah yang datar.

Apakah sebegitu senangnya dia melihat kedatanganku sampai wajahnya merejah bagai kepiting rebus,’ batin Zakha memutar bola matanya.

Jason bangkit dan berjalan menghampiri Zekha yang masih berdiri.

“Ternyata istri gunung esku yang datang untuk mengantarkan makanan, perhatian sekali,” ucap Jason menggoda Zekha.

“Jangan banyak bicara, cepatlah makan aku akan menemanimu makan sampai selesai, setelah itu aku masih harus kembali ke kantor. Mamah mengatakan kalau kamu sering telat makan, makanya dia menyuruhku yang membujukmu untuk makan karena Rangga tak bisa diandalkan,” titah Zekha, ia berjalan menuju meja depan sofa guna menyiapkan makanannya.

“Sungguh menantu yang penurut, idaman para mertua,” cibir Jason. “Kau memesan makanan?” sambungnya bertanya ingin memastikan.

“Tidak, aku mengambilnya dari kantin kantor. Kau tahu sendiri kalau aku tak sempat untuk memasak, jadi aku meminta Chef kantin menyiapkannya untukmu,” sahut Zekha, tiba-tiba saja Jason mengambil makanan tersebut dan menutupnya kembali, ia memanggil seseorang melalui teleon kantornya.

“Lusi, kemari dan ajak Nyonya muda ke dapur kantor,” ucap Jason memerintahkan karyawannya untuk membawa Zekha menuju dapur.

“Apa maksudmu?” tanya Zekha terkejut.

“Semalam aku tak bisa makan masakanmu, sekarang aku ingin memakannya, kau masaklah di dapur kantor, aku akan menunggunya sambil menyelesaikan pekerjaanku,” sahut Jason yang memaksa Zekha memasak makanan untuknya.

“Tapi aku tak ada waktu, Jason. Satu jam lagi akan ada rapat dikantorku, kalau aku masak maka tak akan keburu,” protes Zekha.

“Aku... Ingin... Makan masakanmu, atau aku tak akan makan sama sekali,” ucap Jason masih dengan pendiriannya, Zekha menghela napasnya.

“Baiklah, aku akan menghubungi Erlan untuk mengurus rapatnya, dan katakan pada Lusi untuk menyiapkan bahan masakannya saja, tak perlu datang menjemputku, aku bisa ke sana sendiri,” akhirnya Zekha menyerah, ia akan menuruti Jason kali ini saja karena permintaan sang mertua.

Zekha menghubungi Erlan untuk memintanya menangani rapat yang sebentar lagi akan dimulai, sedangkan Jason meminta Lusi untuk menyiapkan bahan masakan untuk makanan yang ingin dimakannya.

“Aku sudah memberitahu Lusi, dia sekarang menunggumu di dapur,” ucap Jason.

“Kalau begitu, aku masak dulu.” Zekha pergi setelah berucap demikian, ingin tasanya ia memukul Jason hingga tak sadarkan diri karena membuatnya tak bisa hadir dalam rapat pentingnya.

“Dasar tukang mengatur, seenaknya saja dia menyuruhku masak untuknya. Tahu seperti ini, lebih baik aku tak datang tadi,” gerutu Zekha setelah ia keluar dari ruang Jason.

Tap... Tap... Tap...

Suara langkah kaki membuat Zekha berhenti dari gerutunya akan tingkah Jason yang menyebalkan. Seorang wanita cantik berjalan mendekati ruangan Jason dengan pakaiannya yang serba minim. Wanita yang tengah menjadi bahan gosipan oleh seluruh media itu, menatap Zekha dengan senyum yang seakan mengejek dan merendahkan, Zekha hanya diam tak menggubrisnya.

“Tak kusangka, Nyonya muda hari ini ada waktu sampai menyempatkan diri datang ke perusahaan Tuan muda. Apakah Nyonya muda takut kalau Tuan muda akan digoda olehku, makanya datang untuk memeriksa?” ucap Jesica dengan seringai liciknya.

Jesica sengaja ingin memancing amarah Zekha agar Zekha terpancing dan ia bisa berakting menjadi wanita yang disakiti oleh istri sah karena suaminya lebih mencintai dirinya daripada istri sahnya. Bukankah itu adalah skenario yang menarik untuk dimainkan agar menarik pria yang kita cintai, pemikiran itu terlintas dari otak kecil Jesica. Zekha yang semula tak ingin menanggapi kehadiran Jesica, kini ia berbalik menatap Jesica dengan tenang tanpa ada raut kemarahan.

Hidden Love || Bintang_Biru || GoodNovel

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status