Share

HL ~ 07

Author: Bintang_Biru
last update Last Updated: 2023-12-12 14:15:54

“Bos, makan siang Anda ingin saya pesankan dari kantin apa dari resto biasa?” tanya Rangga yang datang setelah makan siang, ia sudah mengingatkan Bosnya akan makan siangnya, jika Rangga berinisiatif menyediakan makan siang tanpa bertanya maka Jason tak akan memakannya jika ia tak ingin makan.

“Rangga, daripada kau mengurusi makan siangku, lebih baik bantu aku beli peralatan dapur agar istriku bisa masak setiap pagi. Zekha mengatakan kalau weekend ia akan membelinya, tapi aku tak ingin ia kelelahan hanya karena peralatan dapur. Aku ingin saat Zekha pulang kerja nanti, semuanya sudah tertata rapi di dapur, dan juga bahan makanan jangan lupa dibeli, lemari pendingin kosong, isi sekalian,” titah Jason pada Rangga.

“Tapi, Bos, Nyonya besar selalu meminta saya untuk mengingatkan Anda dengan makan siang yang selalu Anda lewatkan. Nyonya besar sangat khawatir kalau Anda akan masuk rumah sakit lagi karena telat makan atau tak makan sama sekali.” Rangga masih mencoba memberi pengertian pada Bosnya yang selalu melewatkan makan siangnya.

“Aku akan makan nanti, jadi kau cepat kerjakan tugas yang kuberikan. Ingat, sebelum Zekha pulang, sore ini harus sudah selesai,” ucap Jason mencoba meyakinkan Rangga, padahal ia entah maka atau tidak nantinya, yang penting membuat Rangga mengerjakan permintaannya dulu saja, pikir Jason.

“Baiklah, Bos. Kalau begitu saya pergi sekarang, jangan lupa setelah saya pergi Anda segera makan siang.” Rangga pergi meninggalkan ruangan Bosnya itu setelah mengingatkan Jason kembali.

“Iya, cerewet,” kesal Jason.

Setelah Rangga pergi, Jason kembali fokus pada pekerjaannya, pria itu memang penggila kerja, makanya saat jam makan siang ia jarang sekali keluar kantor untuk pergi makan. Biasanya kalau merasakan perutnya mulai tak beres, ia akan meminta Rangga memesan makanan untuknya. Namun, saat ia sedang dalam baik-baik saja, maka pekerjaan akan lebih penting daripada makan siang, memang sangat cocok sekali dengan Zekha yang juga pekerja keras.

Saat Jason tengah sibuk dan larut dalam pekerjaannya, seseorang masuk tanpa mengetuk pintu.

“Tak bisakah masuk ruangan ketuk pintu terlebih dulu?” kesal Jason tanpa menoleh pada siapa yang mengetuk pintu.

“Maaf, lain kali aku akan mengetuk pintu terlebih dulu.”

Suara seorang wanita yang sangat Jason kenali membuat dirinya menghentikan pekerjaannya, ia menoleh pada suara tersebut. Zekha yang datang tanpa mengetuk pintu membuat Jason menghentikan pekerjaannya.

Setelah makan siang tadi dengan Jeny, Zekha menghubungi Rangga dan bertanya apakah Jason sudah makan siang atau belum.

“Bos belum makan, Nyonya muda. Saya sudah memintanya untuk makan, tapi Bos malah menyuruhku mengerjakan pekerjaan lain di luar kantor,” ucap Rangga memberitahu yang sebenarnya pada Zekha melalui panggilan telepon, tapi ia tak mengatakan apa yang diperintahkan oleh Jason.

“Ya sudah, aku mengerti.”

Setelah menghubungi Rangga, Zekha langsung menuju kantin, ia meminta Chef yang bertanggung jawab di kantin mengemas makanan untuk dibawa ke kantor Jason. Sampainya dikantor, satpam yang mengetahui siapa Zekha langsung menyuruhnya untuk masuk tanpa mempersulitnya. Terdengar beberapa ucapan dari beberapa karyawan Jason yang mengatakan apakah hubungan Bosnya dengan Zekha sudah membaik karena beberapa hari lalu masih beredar berita hubungan Jason dan Jesica Lee.

*

Mata Jason menatap terkejut pada kehadiran Zekha, ia tak percaya kalau istri kontraknya yang dingin itu mendatangi dirinya dikantor. Biasanya Zekha tak pernah mau datang kalau bukan urusan pekerjaan. Matanya tertuju kantong transparan yang memperlihatkan kotak makanan.

‘Dia sengaja datang untuk mengunjungiku dan masih membawakanku makanan,’ batin Jason, dadanya berdegup kencang melihat Zekha meski dengan wajah yang datar.

Apakah sebegitu senangnya dia melihat kedatanganku sampai wajahnya merejah bagai kepiting rebus,’ batin Zakha memutar bola matanya.

Jason bangkit dan berjalan menghampiri Zekha yang masih berdiri.

“Ternyata istri gunung esku yang datang untuk mengantarkan makanan, perhatian sekali,” ucap Jason menggoda Zekha.

“Jangan banyak bicara, cepatlah makan aku akan menemanimu makan sampai selesai, setelah itu aku masih harus kembali ke kantor. Mamah mengatakan kalau kamu sering telat makan, makanya dia menyuruhku yang membujukmu untuk makan karena Rangga tak bisa diandalkan,” titah Zekha, ia berjalan menuju meja depan sofa guna menyiapkan makanannya.

“Sungguh menantu yang penurut, idaman para mertua,” cibir Jason. “Kau memesan makanan?” sambungnya bertanya ingin memastikan.

“Tidak, aku mengambilnya dari kantin kantor. Kau tahu sendiri kalau aku tak sempat untuk memasak, jadi aku meminta Chef kantin menyiapkannya untukmu,” sahut Zekha, tiba-tiba saja Jason mengambil makanan tersebut dan menutupnya kembali, ia memanggil seseorang melalui teleon kantornya.

“Lusi, kemari dan ajak Nyonya muda ke dapur kantor,” ucap Jason memerintahkan karyawannya untuk membawa Zekha menuju dapur.

“Apa maksudmu?” tanya Zekha terkejut.

“Semalam aku tak bisa makan masakanmu, sekarang aku ingin memakannya, kau masaklah di dapur kantor, aku akan menunggunya sambil menyelesaikan pekerjaanku,” sahut Jason yang memaksa Zekha memasak makanan untuknya.

“Tapi aku tak ada waktu, Jason. Satu jam lagi akan ada rapat dikantorku, kalau aku masak maka tak akan keburu,” protes Zekha.

“Aku... Ingin... Makan masakanmu, atau aku tak akan makan sama sekali,” ucap Jason masih dengan pendiriannya, Zekha menghela napasnya.

“Baiklah, aku akan menghubungi Erlan untuk mengurus rapatnya, dan katakan pada Lusi untuk menyiapkan bahan masakannya saja, tak perlu datang menjemputku, aku bisa ke sana sendiri,” akhirnya Zekha menyerah, ia akan menuruti Jason kali ini saja karena permintaan sang mertua.

Zekha menghubungi Erlan untuk memintanya menangani rapat yang sebentar lagi akan dimulai, sedangkan Jason meminta Lusi untuk menyiapkan bahan masakan untuk makanan yang ingin dimakannya.

“Aku sudah memberitahu Lusi, dia sekarang menunggumu di dapur,” ucap Jason.

“Kalau begitu, aku masak dulu.” Zekha pergi setelah berucap demikian, ingin tasanya ia memukul Jason hingga tak sadarkan diri karena membuatnya tak bisa hadir dalam rapat pentingnya.

“Dasar tukang mengatur, seenaknya saja dia menyuruhku masak untuknya. Tahu seperti ini, lebih baik aku tak datang tadi,” gerutu Zekha setelah ia keluar dari ruang Jason.

Tap... Tap... Tap...

Suara langkah kaki membuat Zekha berhenti dari gerutunya akan tingkah Jason yang menyebalkan. Seorang wanita cantik berjalan mendekati ruangan Jason dengan pakaiannya yang serba minim. Wanita yang tengah menjadi bahan gosipan oleh seluruh media itu, menatap Zekha dengan senyum yang seakan mengejek dan merendahkan, Zekha hanya diam tak menggubrisnya.

“Tak kusangka, Nyonya muda hari ini ada waktu sampai menyempatkan diri datang ke perusahaan Tuan muda. Apakah Nyonya muda takut kalau Tuan muda akan digoda olehku, makanya datang untuk memeriksa?” ucap Jesica dengan seringai liciknya.

Jesica sengaja ingin memancing amarah Zekha agar Zekha terpancing dan ia bisa berakting menjadi wanita yang disakiti oleh istri sah karena suaminya lebih mencintai dirinya daripada istri sahnya. Bukankah itu adalah skenario yang menarik untuk dimainkan agar menarik pria yang kita cintai, pemikiran itu terlintas dari otak kecil Jesica. Zekha yang semula tak ingin menanggapi kehadiran Jesica, kini ia berbalik menatap Jesica dengan tenang tanpa ada raut kemarahan.

Hidden Love || Bintang_Biru || GoodNovel

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Hidden Love   HL ~ 30

    Jonatan menghela napasnya tenang, ia menatap sang mamah yang menuntut jawaban darinya.“Zekha adalah cinta pertamaku, dia adalah wanita pertama yang sangat aku kagumi dan aku sayangi hingga kini. Tak ada wanita lain yang aku sayangi setelah bertemu dengannya,” ucap Jonatan dengan wajah berbinar dan mata penuh cinta untuk seseorang yang sedang ia bicarakan, Jeny merasa terenyuh dalam hati melihat putra bungsunya yang ternyata menyukai menantu kesayangannya itu.“Tapi Jo, dia itu-”“Mamah tenang saja, aku tahu batasanku kok. Aku hanya merasa menyesal saja, mengapa aku harus pergi keluar negeri, andai saja aku tetap melanjutkan study-ku di sini, mungkin aku bisa bersama dengannya. Aku hanya berharap dia bahagia, meski bukan bersama denganku, Mah. Aku percaya pada Kak Jason, dia tak mungkin membuat Zekha terluka dan sedih.” Jonatan memotong ucapan sang mamah, ia tahu apa yang ingin dikatakan mamahnya itu.Jeny bernapas lega. “Baguslah kalau begitu, mamah jadi tenang. Mamah hanya tak i

  • Hidden Love   HL ~ 29

    “Aku bawakan kamu makan siang, Mamah khawatir kalau maag-mu akan kambuh.” Zekha meletakan nampan yang ia bawa berisi makan siang untuk Jason di meja.“Taruh saja, nanti akan kumakan jika ingin,” jawab Jason ketus karena ia masih kesal.“Baiklah kalau begitu, aku keluar dulu untuk membantu Mamah membereskan meja makan.” Zekha berbalik.“Tunggu,” ucap Jason menghentikan langkah istrinya itu, Zekha berbalik dan menatap Jason.“Kenapa?”“Bagaimana kamu mengenal Jonatan?” tanya Jason.“Kami satu kampus, Jonatan adalah juniorku, tak heran kami saling mengenal,” jawab Zekha apa adanya tanpa ada yang ditutupi.‘Apakah Zekha tak tahu kalau Jonatan menyukainya?’ batin Jason penasaran bercampur kesal.“Jadi, apakah kau tahu dengan seseorang yang memberikannya handuk ketika mereka mengikuti Olimpiade mewakili kampus?”“Apakah handuk kecil berwarna abu-abu dengan bordir yang bertuliskan Love Anime?” Zekha balik bertanya untuk memastikan.“Bagaimana kau tahu?”“Karena itu handukku,” sahu

  • Hidden Love   HL ~ 28

    Zekha keluar dari rumah sakit, ternyata Jason sudah menunggunya. Ia segera masuk ke dalam mobil tersebut dan tak lama mobil pun pergi meninggalkan rumah sakit.“Kamu terlihat senang, apa ada sesuatu yang terjadi di rumah sakit?” tanya Jason yang melihat wajah Zekha nampak berseri.“Ah itu, tadi aku bertemu dengan juniorku yang sangat menarik. Kami baru saja bertemu lagi setelah lama tak jumpa dan ternyata dia adalah pasien dari Gladis yang membuat Gladis kewalahan,” jawab Zekha menjelaskan dengan sangat antusias.“Pria atau wanita?” tanya Jason kembali seakan interogasi.“Pria.” Zekha menjawab dengan wajah berseri membuat Jason menjadi tak senang.“Kalau begitu tak menarik sama sekali,” ketus Jason yang memilih melihat ke arah jalanan dengan wajah yang ditekuk kesal, kini sepanjang perjalanan tak ada obrolan lagi.Dua puluh menit lamanya akhirnya mobil berhenti di area parkir kediaman orang tua Jason. Zekha langsung turun tanpa menunggu Jason membukakan pintu untuknya. Ketik ia

  • Hidden Love   HL ~ 27

    “Ada apa, Gladis?” tanya Zekha ketika ia tiba di rumah sakit, Gladis sedang terduduk dengan wajah ditekuk lemas.“Lihat pria yang kini tengah duduk di dalam?” Zekha melihat ke dalam ruangan sahabatnya, ia mengangguk menatap Gladis.“Iya, memangnya kenapa?” tanya Zekha bingung.“Dia mengatakan kalau dia itu merasa pusing dan tak enak badan, aku memeriksa suhu tubuhnya dan memang sedikit panas, jadi aku menyarankannya untuk suntik penurun panas. Tapi dia mengatakan kalau dia takut dengan jarum suntik, pas aku memberinya obat, dia malah meminta obat yang manis dan tak ingin obat yang kuresepkan. Aku kan tak memiliki obat manis untuk dosis orang dewasa, dan dia juga bukan anak kecil lagi. Dia tetap saja kekeh tak ingin minum obat yang pahit dan tak ingin disuntik, jadi aku bingung harus bagaimana, sedangkan dia memaksaku untuk segera meredakan pusing dikepalanya. Aku tak ada pilihan lain jadi aku langsung saja menyuntiknya secara diam-diam di lengannya, dia malah marah-marah dan akan m

  • Hidden Love   HL ~ 26

    Pagi menjelang, Zekha semalaman tak dapat tidur dengan lelap karena memikirkan Jason yang tak pulang. Pagi ini terdapat lingkaran hitam pada matanya, ia sungguh kurang tidur. Zekha bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya sebelum membuat sarapan dan pergi ke kantor.“Huh, gara-gara memikirkan sesuatu yang tak penting, aku jadi tak lelap tidur,” gerutu Zekha yang kini sedang mengeringkan rambutnya.Meski pikiran dan hatinya sedang kacau, ia tetap harus ke kantor untuk bekerja. Dengan cara seperti itulah dirinya baru bisa melupakan apa yang tengah ia rasakan.Zekha keluar dari kamar setelah rapi dan siap, ia berencana membuat roti isi selai saja untuk menu sarapannya.“Kau sudah bangun?” Zekha terkejut dan menoleh pada sumber suara yang bertanya padanya.“Jason, kapan kau pulang?” Zekha tak menjawab, ia malah bertanya balik dan berjalan mendekat pada pria yang sedang duduk di kursi meja makan.“Aku sudah membeli sarapan untuk kita, mari sarapan bersama, setelah itu

  • Hidden Love   HL ~ 25

    Jason memberikan buket bunga mawar merah yang begitu besarnya, tentu saja hal itu membuat Zekha bingung dan bertanya-tanya dari mana Jason mengetahui hari kelahirannya.“Kau tahu hari ulang tahunku?” tanya Zekha bingung.“Tentu saja aku tahu. Memang kau pikir selama ini aku tak tahu, hanya karena aku tak pernah mengucapkannya? Jangan-jangan malah kau sendiri yang tak tahu hari ulang tahunku?” sahut Jason dengan sindiran kecil.Zekha tak menjawabnya, ia mendekatkan wajahnya pada wajah Jason dan mencium bibir Jason. Mendapat serangan mendadak seperti itu, Jason tak ingin melewatkan kesempatan baik itu. Jason menarik tengkuk istrinya untuk memperdalam ciumannya, ia tak peduli jika itu di pinggir jalan.“Silakan naik, masih ada waktu dua jam lagi hari ulang tahunmu. Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat untuk merayakannya.” Jason sudah membuka pintu mobilnya untuk Zekha setelah ciuman mereka terlepas.Zekha pun masuk tanpa bertanya pada Jason akan dibawa ke mana. Hari ini ia sungguh b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status