“Bos, makan siang Anda ingin saya pesankan dari kantin apa dari resto biasa?” tanya Rangga yang datang setelah makan siang, ia sudah mengingatkan Bosnya akan makan siangnya, jika Rangga berinisiatif menyediakan makan siang tanpa bertanya maka Jason tak akan memakannya jika ia tak ingin makan.
“Rangga, daripada kau mengurusi makan siangku, lebih baik bantu aku beli peralatan dapur agar istriku bisa masak setiap pagi. Zekha mengatakan kalau weekend ia akan membelinya, tapi aku tak ingin ia kelelahan hanya karena peralatan dapur. Aku ingin saat Zekha pulang kerja nanti, semuanya sudah tertata rapi di dapur, dan juga bahan makanan jangan lupa dibeli, lemari pendingin kosong, isi sekalian,” titah Jason pada Rangga.“Tapi, Bos, Nyonya besar selalu meminta saya untuk mengingatkan Anda dengan makan siang yang selalu Anda lewatkan. Nyonya besar sangat khawatir kalau Anda akan masuk rumah sakit lagi karena telat makan atau tak makan sama sekali.” Rangga masih mencoba memberi pengertian pada Bosnya yang selalu melewatkan makan siangnya.“Aku akan makan nanti, jadi kau cepat kerjakan tugas yang kuberikan. Ingat, sebelum Zekha pulang, sore ini harus sudah selesai,” ucap Jason mencoba meyakinkan Rangga, padahal ia entah maka atau tidak nantinya, yang penting membuat Rangga mengerjakan permintaannya dulu saja, pikir Jason.“Baiklah, Bos. Kalau begitu saya pergi sekarang, jangan lupa setelah saya pergi Anda segera makan siang.” Rangga pergi meninggalkan ruangan Bosnya itu setelah mengingatkan Jason kembali.“Iya, cerewet,” kesal Jason.Setelah Rangga pergi, Jason kembali fokus pada pekerjaannya, pria itu memang penggila kerja, makanya saat jam makan siang ia jarang sekali keluar kantor untuk pergi makan. Biasanya kalau merasakan perutnya mulai tak beres, ia akan meminta Rangga memesan makanan untuknya. Namun, saat ia sedang dalam baik-baik saja, maka pekerjaan akan lebih penting daripada makan siang, memang sangat cocok sekali dengan Zekha yang juga pekerja keras.Saat Jason tengah sibuk dan larut dalam pekerjaannya, seseorang masuk tanpa mengetuk pintu.“Tak bisakah masuk ruangan ketuk pintu terlebih dulu?” kesal Jason tanpa menoleh pada siapa yang mengetuk pintu.“Maaf, lain kali aku akan mengetuk pintu terlebih dulu.”Suara seorang wanita yang sangat Jason kenali membuat dirinya menghentikan pekerjaannya, ia menoleh pada suara tersebut. Zekha yang datang tanpa mengetuk pintu membuat Jason menghentikan pekerjaannya.Setelah makan siang tadi dengan Jeny, Zekha menghubungi Rangga dan bertanya apakah Jason sudah makan siang atau belum.“Bos belum makan, Nyonya muda. Saya sudah memintanya untuk makan, tapi Bos malah menyuruhku mengerjakan pekerjaan lain di luar kantor,” ucap Rangga memberitahu yang sebenarnya pada Zekha melalui panggilan telepon, tapi ia tak mengatakan apa yang diperintahkan oleh Jason.“Ya sudah, aku mengerti.”Setelah menghubungi Rangga, Zekha langsung menuju kantin, ia meminta Chef yang bertanggung jawab di kantin mengemas makanan untuk dibawa ke kantor Jason. Sampainya dikantor, satpam yang mengetahui siapa Zekha langsung menyuruhnya untuk masuk tanpa mempersulitnya. Terdengar beberapa ucapan dari beberapa karyawan Jason yang mengatakan apakah hubungan Bosnya dengan Zekha sudah membaik karena beberapa hari lalu masih beredar berita hubungan Jason dan Jesica Lee.*Mata Jason menatap terkejut pada kehadiran Zekha, ia tak percaya kalau istri kontraknya yang dingin itu mendatangi dirinya dikantor. Biasanya Zekha tak pernah mau datang kalau bukan urusan pekerjaan. Matanya tertuju kantong transparan yang memperlihatkan kotak makanan.‘Dia sengaja datang untuk mengunjungiku dan masih membawakanku makanan,’ batin Jason, dadanya berdegup kencang melihat Zekha meski dengan wajah yang datar.Apakah sebegitu senangnya dia melihat kedatanganku sampai wajahnya merejah bagai kepiting rebus,’ batin Zakha memutar bola matanya.Jason bangkit dan berjalan menghampiri Zekha yang masih berdiri.“Ternyata istri gunung esku yang datang untuk mengantarkan makanan, perhatian sekali,” ucap Jason menggoda Zekha.“Jangan banyak bicara, cepatlah makan aku akan menemanimu makan sampai selesai, setelah itu aku masih harus kembali ke kantor. Mamah mengatakan kalau kamu sering telat makan, makanya dia menyuruhku yang membujukmu untuk makan karena Rangga tak bisa diandalkan,” titah Zekha, ia berjalan menuju meja depan sofa guna menyiapkan makanannya.“Sungguh menantu yang penurut, idaman para mertua,” cibir Jason. “Kau memesan makanan?” sambungnya bertanya ingin memastikan.“Tidak, aku mengambilnya dari kantin kantor. Kau tahu sendiri kalau aku tak sempat untuk memasak, jadi aku meminta Chef kantin menyiapkannya untukmu,” sahut Zekha, tiba-tiba saja Jason mengambil makanan tersebut dan menutupnya kembali, ia memanggil seseorang melalui teleon kantornya.“Lusi, kemari dan ajak Nyonya muda ke dapur kantor,” ucap Jason memerintahkan karyawannya untuk membawa Zekha menuju dapur.“Apa maksudmu?” tanya Zekha terkejut.“Semalam aku tak bisa makan masakanmu, sekarang aku ingin memakannya, kau masaklah di dapur kantor, aku akan menunggunya sambil menyelesaikan pekerjaanku,” sahut Jason yang memaksa Zekha memasak makanan untuknya.“Tapi aku tak ada waktu, Jason. Satu jam lagi akan ada rapat dikantorku, kalau aku masak maka tak akan keburu,” protes Zekha.“Aku... Ingin... Makan masakanmu, atau aku tak akan makan sama sekali,” ucap Jason masih dengan pendiriannya, Zekha menghela napasnya.“Baiklah, aku akan menghubungi Erlan untuk mengurus rapatnya, dan katakan pada Lusi untuk menyiapkan bahan masakannya saja, tak perlu datang menjemputku, aku bisa ke sana sendiri,” akhirnya Zekha menyerah, ia akan menuruti Jason kali ini saja karena permintaan sang mertua.Zekha menghubungi Erlan untuk memintanya menangani rapat yang sebentar lagi akan dimulai, sedangkan Jason meminta Lusi untuk menyiapkan bahan masakan untuk makanan yang ingin dimakannya.“Aku sudah memberitahu Lusi, dia sekarang menunggumu di dapur,” ucap Jason.“Kalau begitu, aku masak dulu.” Zekha pergi setelah berucap demikian, ingin tasanya ia memukul Jason hingga tak sadarkan diri karena membuatnya tak bisa hadir dalam rapat pentingnya.“Dasar tukang mengatur, seenaknya saja dia menyuruhku masak untuknya. Tahu seperti ini, lebih baik aku tak datang tadi,” gerutu Zekha setelah ia keluar dari ruang Jason.Tap... Tap... Tap...Suara langkah kaki membuat Zekha berhenti dari gerutunya akan tingkah Jason yang menyebalkan. Seorang wanita cantik berjalan mendekati ruangan Jason dengan pakaiannya yang serba minim. Wanita yang tengah menjadi bahan gosipan oleh seluruh media itu, menatap Zekha dengan senyum yang seakan mengejek dan merendahkan, Zekha hanya diam tak menggubrisnya.“Tak kusangka, Nyonya muda hari ini ada waktu sampai menyempatkan diri datang ke perusahaan Tuan muda. Apakah Nyonya muda takut kalau Tuan muda akan digoda olehku, makanya datang untuk memeriksa?” ucap Jesica dengan seringai liciknya.Jesica sengaja ingin memancing amarah Zekha agar Zekha terpancing dan ia bisa berakting menjadi wanita yang disakiti oleh istri sah karena suaminya lebih mencintai dirinya daripada istri sahnya. Bukankah itu adalah skenario yang menarik untuk dimainkan agar menarik pria yang kita cintai, pemikiran itu terlintas dari otak kecil Jesica. Zekha yang semula tak ingin menanggapi kehadiran Jesica, kini ia berbalik menatap Jesica dengan tenang tanpa ada raut kemarahan.Hidden Love || Bintang_Biru || GoodNovelZekha tersenyum tipis pada Jesica. “Kenapa? Apakah aku tak boleh datang untuk melihat suamiku? Malah sebaliknya aku ingin bertanya, bukankah Nona Jesica Lee tidak bekerja di ZC Company? Mengapa Anda bisa berada di sini? Apakah menggoda pria yang sudah beristri itu sangat menyenangkan bagi Nona Jesica Lee?” sindir Zekha tepat sasaran, Jesica yang tadinya ingin memancing emosi Zekha, kini ia sendiri yang malah terpancing emosi karena perkataan Zekha. “Kamu!” pekik Jesica kesal. ‘Bukankah wanita ini tak disukai oleh Jason? Mengapa belakangan ini dia menjadi begitu dekat dengannya? Jason juga sekarang terlihat peduli padanya, apakah Jason sudah jatuh cinta padanya?’ batin Jesica. “Untuk apa kau bersandiwara menjadi istri yang perhatian pada Jason dengan cara mengunjunginya? Selama ini yang dia cintai bukanlah dirimu. Kau memang istrinya, tapi sebenarnya hanya sebagai statusnya saja untuk menyenangkan orang tuanya. Dihati Jason tetap akulah yang dia cintai,” ucap Jesica dengan begitu per
“Ada apa?” tanya Zekha yang bingung karena Jason menghampirinya dengan raut wajah panik.“Apakah kamu melihat foto yang berada di atas meja kerjaku?” tanya Jason dengan panik.“Maksudmu bingkai yang pecah yang berantakan di atas meja itu?” tanya Zekha, dan tiba-tiba saja Jason memegang kedua pundaknya dan mengguncangnya dengan erat dan kasar.“Benar, kamu taruh di mana?” tanya Jason yang tak sadar sudah menyakiti bahu Zekha dengan memegangnya erat.“Kulihat sudah pecah dan berantakan, jadi kubuang karena kupikir itu sampah,” sahut Zekha apa adanya.“Itu barang berharga bagiku, mengapa kau menyentuhnya sembarangan dan membuangnya seenaknya tanpa seizinku,” bentak Jason dengan wajah penuh amarah.“Kau menyakitiku, Jason,” pekik Zekha karena Jason memegang pundak Zekha dengan sangat erat.“Lain kali jangan berani-beraninya kau menyentuh barang-barangku, dan jangan memasuki ruanganku tanpa seizinku.” Jason melepaskan cengkeramannya pada pundak Zekha, tak sengaja Zekha tersungkur da
“Ada apa?” tanya Gladis yang bingung melihat sahabatnya memasang raut wajah khawatir.“Erlan mengatakan, ada yang ingin bunuh diri di atap gedung Rose Group,” sahut Zekha memakai handsfreenya dan memasukkan ponselnya ke dalam tas.“Aku akan ikut menemanimu.” Gladis bangkit dan meraih tasnya, ia akan ikut pergi bersama dengan Zekha.Di depan gedung Rose Group, sudah banyak orang berkumpul di depan gedung tersebut. Anggota pemadam kebakaran dan juga ambulance sudah siap berada di tempat tersebut karena takut terjadi hal yang tak diinginkan. Terlihat juga di atas gedung seorang wanita yang hendak loncat ingin bunuh diri.Zekha yang baru datang langsung naik ke atas atap gedung, meski memiliki fobia terhadap ketinggian, tapi ia harus menyelamatkan wanita itu agar tak terjadi sesuatu pada Rose Group. Jika saham Rose Group sampai anjlok hanya gara-gara ada seseorang yang bunuh diri di gedung tersebut, maka Tuan besar Addison akan menyalahkan Zekha sepenuhnya.“Nona, wanita yang ingin b
“Erlan, jadwalkan pada dokter kecantikan terbaik untuk bertemu dengan Bunga. Kita tak bisa membiarkannya seperti itu dan lepas tangan begitu saja. Aku tak ingin berdampak buruk pada perusahaan yang nantinya akan mengakibatkan saham perusahaan anjlok,” titah Zekha, pagi itu ia terlihat sangat sibuk sekali karena insiden semalam di atas gedung perusahaan milik keluarga Addison.“Mengapa Anda begitu sangat peduli padanya, Nona? Iritasi pada wajahnya bukan karena skincare dari perusahaan kita. Kulit dia sendiri yang begitu sensitif tapi malah ingin mencoba sesuatu yang baru tanpa berkonsultasi terlebih dulu pada dokter kecantikan,” tanya Erlan yang masih bingung mengapa Bosnya itu malah peduli pada Bunga.“Itu karena dia mencoba bunuh diri di atap perusahaan ini saat wajahnya iritasi setelah menggunakan skincare milik perusahaan kita. Bantu aku untuk menekan berita di media sosial tentang perusahaan kita juga terkait berita semalam,” sahut Zekha yang menambah pekerjaan lagi pada Erlan.
Jason menarik tangan Zekha dan mendorongnya hingga ke tembok dengan perlahan, ia memegang satu sangan Zekha dan tangan satunya menarik leher bagian belakangnya, bibir mereka saling menyatu hingga beberapa detik.“Antara aku dan kamu selamanya tak akan bisa menjadi teman, mengerti. Kamu adalah istriku, sah dimata hukum dan agama, mengapa aku ingin berteman denganmu,” ucap Jason menegaskan dengan penuh penekanan.“Tapi kita hanya sekedar pasangan kontrak saja, Jason. Kamu berbuat seperti ini, bukankah ini sudah melanggar kontrak kita. Lagi pula, dalam waktu kurang dari satu tahun lagi, pernikahan kita akan berakhir.” Zekha mengingatkan akan apa hubungan mereka yang sebenarnya.“Aku tak peduli, hubungan kita selamanya tak akan pernah berakhir. Aku ingin, hubungan suami istri ini tetap berlanjut.” Jason pergi menuju di aman mobilnya terparkir, ia pergi meninggalkan Zekha, makan malam yang telah direncanakan oleh Zekha harus gagal karena kebodohannya sendiri.“Huh, undangan makan malam
“Jason, jaga sikapmu, cepat selesaikan aku sudah mengantuk,” ucap Zekha untuk mengalihkan apa yang dikatakan oleh Jason, jantungnya sungguh sangat berdetak kencang, wajahnya bak kepiting rebus.“Baiklah, istriku. Tak kusangka wajahmu bisa memerah juga,” goda Jason melanjutkan mengetiknya.‘Jason brengsek, dia sungguh sangat menikmati menggodaku,’ gerutu Zekha dalam hati.Jason mengerjakan pekerjaan milik Zekha dengan begitu seriusnya hingga ia tak menyadari kalau Zekha telah terlelap dengan kepalanya yang diletakkan di atas meja.Jason membenahi rambut yang menutupi wajah cantik istrinya itu.“Apakah kau bermimpi buruk, wajahmu begitu tegang meski sedang terlelap,” gumam Jason.Pekerjaannya telah selesai, ia bangkit dan menggendong Zekha membawanya ke dalam kamar mereka. Jason meletakkan tubuh istrinya itu perlahan dan mencium pucuk kepalanya.“Semoga mimpi indah,” ucapnya, ia ikut membaringkan tubuhnya di samping Zekha dan memeluknya erat, malam itu Jason terlelap dengan penuh
Di sebuah bar bernama King, Jason sedang menikmati minumannya bersama dengan teman-temannya. Namun, ia tak menikmati kebersamaan itu karena pikirannya sedang memikirkan apa yang dikatakan oleh Rangga tadi sore.‘Mengapa wanita ini belu juga menghubungiku? Apakah dia berencana akan menghadiri pesta itu sendiri tanpaku? Apa aku benar-benar tak memiliki arti apa pun untuknya? Sungguh kejam sekali wanita itu, aku akan memberinya pelajaran nanti saat pulang, agar dia tahu siapa aku ini,’ kesal Jason yang menunggu Zekha menghubunginya, tapi nyatanya tak kunjung juga ia mendapati nomor istri kontraknya itu menghubunginya.Jason tak tahu kalau Zekha sudah menghubunginya untuk memberinya kabar, tapi panggilan itu diterima oleh Jesica, wanita itu bahkan berani menghapus panggilan terakhir pada ponsel milik Jason.Saat Jason sedang merasakan hatinya tak senang, Jesica datang menghampirinya dengan wajah yang merona. Ia berencana akan mendekati Jason malam ini dan menjadikannya pria itu milikny
Jason melihat air mata Zekha mengalir diujung matanya, ia bangkit dan pergi dari kamar tersebut entah ke mana. Zekha menangis sambil memegang pakaiannya yang dibuka paksa oleh Jason.‘Tak apa, semuanya sudah berlalu, setelah tidur kau akan melupakannya,’ batin Zekha menenangkan dirinya sendiri, ia terlelap sambil menangis karena ketakutan.Pagi harinya, Zekha terbangun dengan wajah yang sembab. Semalam ia tak mandi, karena menangis make upnya berantakan. Ia melihat wajahnya dicermin begitu kacau, Zekha langsung bergegas membersihkan tubuhnya karena ia harus bergegas pulang ke kediaman Sebastian untuk menghadiri pesta ulang tahun Papah angkatnya.Zekha merias wajahnya dengan begitu cantik, ia juga mengenakan gaun indah agar tak terlihat menyedihkan meski tak ada Jason disisinya. Saat ia menginjakkan kakinya di rumah keluarga Sebastian, Linda datang menghampirinya.“Zekha, kamu sudah datang? Mengapa sendiri? Di mana Jason?” Zekha diberondong pertanyaan oleh Ibu angkatnya itu.“Dia