Share

Bab 34.A

"Ngomongin apa sih kok Bu Besan gitu amat ketawanya?" Emak tiba-tiba datang bawa sepiring pisang goreng.

"Ini ngomongin KB cungkir, Bu." Mertuaku ketawa lagi, sedangkan aku dan Mas Lutfi salah tingkah.

"Oalah, Bu Besan masih pake KB itu?" Emak mulai kepo.

"Bukan saya, tapi mereka." Mertua menujukku dan Mas Lutfi.

Akhirnya dua wanita yang pernah melahirkan kami itu terbahak-bahak sambil melahap pisang goreng.

"Kamu bingung ya, Ris, KB cungkir gimana? ... itu loh kalau kata anak zaman sekarang dikatakan KB cabut singkong." Emak menjelaskan lalu mereka tertawa lagi.

Dasar, ternyata otak nenek-nenek lebih mesum dari anak muda.

"Tapi dibicarain dulu sama Nak Lutfi mau atau tidaknya, jangan sampai suamimu cemberut nantinya," sahut emak masih ketawa.

Aku lebih memilih masuk ke dalam kamar, kalau terus di sana mungkin bisa makin ngeres otakku ini, mana puasa empat puluh hari, hihi.

Pintu kamar sedikit terbuka aku langsung masuk tanpa suara, kulihat di dalam ada bapak, sedang mengamati lemari
บทที่ถูกล็อก
อ่านต่อเรื่องนี้บน Application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status