Share

Bab 33.B

"Ya mau ngasih atuh, Pak Besan. Kalau pamer mungkin kambingnya ga bakal disimpen di gudang, udah saya arak keliling pasar sambil woro-woro," sela ibu mertua dengan nada sedikit jengkel.

Bapak tiriku memang nyebelin, bilang saja iri.

"Ah suami saya ini cuma becanda kok, Bu Besan, iya 'kan, Pak? dia cuma kagum sama kambingnya yang gemuk dan besar." Emak masih saja membela.

"Ya sudah, Ris, ayo kita ke dalam anakmu takut nangis lama-lama di gendong Laila," cetus ibu mertua mengajakku masuk ke dalam.

Kulihat wajah emak berubah sedikit pias, ia pasti tak enak karena suaminya sudah menyindir besannya, kasihan sekali emak ini punya suami mulutnya seperti admin tukang gosip.

Hari berikutnya Sabrina yang datang ke rumah, ia membawa kado berukuran kotak, tapi tak sebesar yang diberikan Kirana kemarin.

Saat ibu mertua ke luar Sabrina sudah mesem-mesem dan sedikit terkejut, mungkin ia tahu kalau calon mertua tak jadi itu ada di sini.

"Kamu ... kok ada di sini?" tanya ibu mertua, mungkin ia tak asi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dany Sentiawati
aku juga yg bacanya ngakak ......... itu emang istilah orang tua
goodnovel comment avatar
Putri Leo
Hahaha,baru dengar KB cangkir Ngacung nyingkir
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status