Share

Part 5

“Hidup setiap orang memang telah ditentukan. Tapi apa salah jika kita ingin mencari yang terbaik menurut kita ?!”

                 ~Honestly, I Love You~

Malam harinya di rumah yaya.

Yaya baru saja ingin membaringkan tubuhnya di kasur setelah dia membersihkan tubuhnya.

Dia baru kembali dari minimarket untuk membeli beberapa barang disana tadi. Jadi dia merasa lelah karena keluar seharian.

 

Tok tok tok.

Tak lama, terdengar suara ketukan di pintu kamar yaya

“Sebentar bi !” ujar yaya

Dia tahu yang mengetuk itu pasti bibi. Karena hanya mereka berdua yang tinggal disana. 

Walau ada dua kemungkinan. Bibi atau selain bibi. Bisa ditebaklah siapa.

Di rumah yaya juga ada supir, satpam dan penjaga kebun. Tapi mereka tidak tinggal di rumah yaya. Mereka hanya akan bekerja dan pulang saat sore hari.

Sama seperti pak satpam. Beliau akan berjaga di pos depan, jadi tidak akan sering masuk kedalam rumah.

Bibi yang bekerja di rumah yaya belum terlalu tua. Baru sekitar 50-an. Suaminya sudah meninggal dan anaknya sudah pergi merantau ke kota lain. Sudah menikah, dan menetap di kota itu. Jadi tinggallah bibi sendiri.

“Iya bi ?” tanya yaya setelah membuka pintu

“Bibi mau bilang kalau tadi nyonya besar datang kesini non,” ujar bibi

“Sini masuk dulu bi.” ajak yaya agar asisten rumah tangganya itu masuk dan berbincang di kamarnya.

“Duduk bi !” kata yaya dan mereka berdua duduk di sofa yang berada di kamar itu

“Tadi bibi bilang apa ? Mami dateng kesini ?” Yaya mulai bertanya hal yang ingin dikatakan bibi tadi

“Iya non. Tadi nyonya besar datang ke sini nyariin non Yaya !” Kata bibi

“Terus bibi jawab apa ? Bibi enggak kasih tahu mami kan kalau yaya lagi cari kerja ?” tanya yaya

“Enggak non. Bibi kan udah janji nggak akan kasih tahu nyonya.” jawab bibi

Benar juga. Yaya memang meminta bibi agar tidak memberitahu mami jika nanti beliau datang untuk mencari yaya.

“Bibi cuman bilang kalau Non lagi keluar,” jawab bibi

“Terus bi ?” tanya yaya lagi

“Nyonya kira Non yaya mau kabur. Jadi tadi nyonya masuk ke kamar buat nyari passport sama visa.” jelas bibi

Yaya tidak kaget mendengar itu. Itu memang kebiasaan mami. Jadi bukan hal baru bagi yaya.

“Abis itu nyonya langsung pamit,” kata bibi lagi

Yaya tahu. Mami nya hanya akan memeriksa dan memastikan agar yaya tidak kabur kemana-mana. Setelah itu pergi lagi. Selalu seperti itu.

Waktu berlalu dan sekarang yaya belum bisa tidur. Jika dia masih berdiam diri saja di rumah besok, maka sudah dipastikan dia akan bertemu dengan mami.

Saat ingin menyalakan ponselnya, yaya malah mendapat sebuah panggilan masuk. Siapa lagi kalau bukan mami ?

“Halo Mi !” jawab yaya

Walau sekesal apapun yaya kepada mami dan papinya, dia tidak akan menolak panggilan mereka. Itu karena yaya tidak benar-benar kesal. Dia tidak ingin egonya menghancurkan hubungan baik anak dan orang tua.

“Udah tidur yah sayang ?” tanya mami

Yaya menggeleng. Walau mami tentu saja tidak bisa melihatnya.

“Belum mi. Ini Yaya masih teleponan sama mami,” jawab yaya

Tidak mungkin kan yaya sudah tidur jika dia sekarang sedang berbincang dengan mami ditelepon ?. Ada-ada saja maminya.

“Tadi Mami ke rumah kamu. Bibi udah kasih tahu kan ?” tanya mama

“Iya udah Mi" jawab yaya

"Lagian nggak dikasih tahu juga Yaya bakal tahu kok !” sambung yaya lagi

“Besok datang ke rumah. Mami mau ngobrol sama kamu,” kata mama

“Besok Mi ? Yaya nggak bisa janji sih. Kayaknya besok yaya ada acara ” jawab yaya. Dia tahu maminya akan berbicara lagi tentang hal yang sama.

“Kamu mah gitu. Nolak aja terus !” protes mama

Yaya yakin maminya sangat kesal saat ini. Mami tidak berbeda begitu jauh dengan yaya saat sedang kesal. Mereka akan membicarakannya sepanjang hari hingga puas.

“Beneran Mi. Yaya kan nggak pernah nolak ajakan Mami kalau Yaya lagi free” balas yaya

Itu benar. Kan sudah yaya bilang dia selalu mengutamakan keluarga.

“Ya udah deh. Tapi inget. Jangan lari terus !” kata mami memperingati.

“Iya Mi !” jawab yaya

Mereka masih terus berbincang. Saling menanyakan keadaan satu sama lain.

. . .

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status