Share

Bab 14.B

Bab 14.B

Inilah yang tak aku sukai dari kang Dadang perangainya kasar, jarang sekali ia berlemah lembut atau bersikap romantis seperti pasangan pada umumnya, sangat jauh berbeda dengan Suryadi yang begitu lembut dan romantis.

Saat ingin menjawab tanyanya tiba-tiba perutku terasa mual karena mencium aroma terasi goreng, mungkin itu Shanaz yang sedang membuat sambal terasi di dapur.

"Hooeeekk hooeeeek!"

Tak kuhiraukan Kang Dadang, segera bergegas berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi dalam peru. Namun, tanpa belas kasihan Kang Dadang terus menyerang dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkanku.

Tubuhku lemas rasanya, sudah beberapa hari tak makan nasi, hanya bubur ayam yang selalu mengganjal perutku.

"Jawab pertanyaanku, Tati!" Ia menjerit kembali dengan keras.

Namun, tubuhku semakin melemah kepala pusing berkunang-kunang hingga semuanya gelap. Aku tak sadarkan diri.

Setelah beberpa jam kembali tersadar, ada tetanggaku yang sedang memijat-mijat kening, dan ada juga Mak Iroh, pa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status