Share

BAB XII

Penulis: depe_
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-11 12:09:39

Tak sampai setengah jam setelah Darren memutus panggilan suaranya, dering pesawat telepon khusus antar ruangan di kantor tempat Jasmine bekerja yang terdapat di ruangan Jasmine berbunyi. Pesawat telepon itu terletak di meja kerja Erin, tak lama Erin langsung menerima panggilan suara tersebut.

“Halo selamat pagi, dengan divisi penelitian dan pengendalian, ada yang bisa saya bantu?” ujar Erin saat pertama mengangkat gagang peswat telepon yang ada di depannya itu.

“Selamat pagi, Mbak Erin, ini Anto, mbak. Mbak Erin, mohon maaf mengganggu, boleh minta tolong disampaikan kepada Mbak Jasmine kalau dibawah ada kurir makanan mau antar sarapan buat Mbak Jasmine,” ujar Anto menjelaskan maksud dirinya melakukan panggilan suara ke ruangan Erin dan Jasmine.

“Oh, Pak Anto. Siap bapak, nanti saya sampaikan sama Jasmine. Terimakasih banyak informasinya Pak Anto,” ujar Erin. Setelah Anto mengucapkan terimakasih, gagang telepon dikembalikan ke tempat semula.

“Saudari Jasmine Chalondra Maheswari,” ujar
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Hubungan Rahasia dengan CEO   BAB XXIII

    Darren masih tak berkedip mengamati wanita pujaannya itu. "Memang aku tak salah menambatkan hatiku padamu, Jasmine. Kamu benar-benar wanita yang sempurna," Darren pun tak berhenti memberikan pujian untuk kekasihnya itu."Ish, kamu ini, bisa nggak kalau nggak berlebihan kaya gitu," Jasmine memukul pelan pundak Darren. Tak bisa dipungkiri bahwa pujian dan tatapan Darren membuatnya salah tingkah. Wanita mana yang tidak meleleh mendangar pujian dan perlakuan seperti yang didapatkan Jasmine itu."Sayang, aku jujur. Kamu benar-benar wanita sempurna yang pernah aku temui. Aku bahkan rela melakukan hal apapun hanya untuk melihat senyum di wajah cantikmu itu, untuk melihatmu tetap ada disisiku," Darren menggenggam erat kedua tangan Jasmine, sembari menatap lekat-lekat ke wajah wanita pujaannya itu. "Jasmine, berjanjilah padaku, bahwa apapun dan bagaimanapun keadaan yang akan terjadi kedepannya, berjanjilah bahwa kau tak akan meninggalkanku! Berjanjilah bahwa kau akan selalu bersamaku dan berja

  • Hubungan Rahasia dengan CEO   BAB XXII

    Tak lama kemudian, helikopter yang ditumpangi Darren dan Jasmine telah mendarat. Setelah mengemasi barang pribadi milik mereka, keduanya menuruni helikopter tersebut dengan hati-hati. Raymond ternyata sudah turun terlebih dahulu dan mengantarkan koper keduanya ke resort yang berada tak jauh dari helipad yang ada di pulau pribadi milik keluarga besar Darren itu.Sebuah pulau pribadi dengan garis pantai yang cukup panjang, hamparan pasir putih yang sungguh cantik dan air lautnya yang jernih memancarkan warna turquoise, serta suasananya yang masih asri juga alami, membuat siapapun akan terpesona dengan keindahan pulau pirbadi milik keluarga Darren tersebut. Dari air lautnya yang jernih, dapat terlihat karang yang beraneka ragam bentuk serta warnanya. Selain itu, terdapat hutan yang subur nan hijau yang kaya dengan berbagai jenis burung, binatang dan juga tumbuhan liar menambah kesan asri dari pulau tersebut.Tak hanya itu, di pulau pribadi milik keluarga besar Darren ini terdapat dua bua

  • Hubungan Rahasia dengan CEO   BAB XXI

    Lima menit berjalan, Jasmine dan Darren terlihat masih sangat menkmati percumbuan itu. Darren merasakan degup jantungnya berdetak sangat cepat, debaran-debaran cinta yang sudah lama tak ia rasakan, kini kembali dirasakannya. "Gila, wanita ini memang berbeda. Aku tak pernah merasakan senyaman ini berada di pelukan seorang wanita. Jasmine, aku benar-benar mencintaimu, kau tak boleh meninggalkanku," ujar Darren dalam hatinya.Darren yang sudah mulai merasakan puncak gairahnya, segera membopong tubuh Jasmine untuk duduk di pangkuannya. Sama halnya dengan Darren, Jasmine yang sudah merasakan berada di puncak gairahnya, tak dapat menolak perintah Darren, Saat ini tubuh Jasmine berada di pangkuan Darren dan wajah cantiknya saat ini tepat berada di depan wajah tampan Darren Cameron Barraq."Jasmine, aku sungguh mencintaimu, sangat mencintaimu. Tolong, jangan ada pikiran untuk meninggalkanku, aku tak akan tahu bagaimana hidupku setelah ini jika tak ada kamu disisiku," tak menunggu Jasmine menj

  • Hubungan Rahasia dengan CEO   BAB XX

    Sebuah helikopter berwarna hitam mengkilap dengan simbol sebuah perusahaan yang ternyata adalah simbol perusahaan milik Darren sudah menunggu Darren dan Jasmine di landasan helikopter yang berada di lantai paling atas gedung rumah sakit tersebut. "Silahkan Pak Darren dan Bu Jasmine, helikopternya sudah siap," ujar Sari mempersilahkan Darren dan Jasmine untuk masuk ke dalam helikopter yang sudah dari dua jam yang lalu tersedia di landasan helikopter tersebut. "Terimakasih banyak atas bantuannya Mbak Sari dan Mas Gusti, saya sudah menitipkan sesuatu untuk kalian lewat Pak Bagas. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih untuk pelayanan kalian yang luar biasa," Darren menjabat tangan Sari dan Gusti secara bergantian. "Wah, saya merasa tersanjung dengan apa yang bapak katakan. Terimakasih sekali bapak, hati-hati dalam perjalanan dan selamat berlibur," ujar Gusti saat Darren menjabat tangannya. Lagi-lagi Jasmine dibuat berdiri seperti patung ketika melihat kenyataan yang ada didepannya saat

  • Hubungan Rahasia dengan CEO   BAB XIX

    Jasmine bergegas memasuki mobil sedan berwarna hitam yang telah terparkir di depan rumahnya. Darren sudah menunggu disitu lebih dari dua puluh menit. Sebelumnya Darren sudah berjanji akan menjemput Jasmine tepat pukul sembilan, dan seperti yang telah dijanjikan Darren, pukul sembilan tepat Darren sudah berada di depan rumah Jasmine. Sedangkan Jasmine masih ternyata belum siap, dia masih bersiap dan mengemasi barang apa saja yang akan dibawanya liburan bersama kekasihnya itu. Jasmine hari ini kesiangan, dia baru bangun pukul setengah sembilan dan langsung mandi, bersiap-siap dan berkemas."Ya Tuhan, terimakasih karena Kau sudah mengirimkan bidadari untukku," Darren mengamati setiap inci tubuh Jasmine sembari menyalakan mesin mobilnya."Kamu ini bukannya marah karena lama nunggu akunya," ujar Jasmine. Terlihat rona merah muncul di kedua pipinya."Sayang, aku mana bisa marah-marah sama bidadari. Lagipula, aku memang orangnya paling nggak bisa marah-marah, apalagi sama orang yang aku saya

  • Hubungan Rahasia dengan CEO   BAB XVIII

    "Jasmine sudah pulang, nak?" ujar Ana ketika melihat sosok Jasmine yang berjalan masuk dari pintu ruang tamu. Saat itu memang lampu ruang tamu dalam keadaan remang-remang. Membuat pandangan mata tak begitu jelas."Lho, mama kok disini? Mama kenapa jam segini belum tidur?" Jasmine sedikit terkejut melihat Ana yang saat ini sedang duduk santai di sofa ruang tamu sembari menyilangkan kedua kakinya dan memainkan alat komunikasi selularnya."Iya sayang, mama belum bisa tidur. Daritadi sudah coba untuk tidur tapi belum bisa tidur juga. Mama bosen di kamar, jadi mama memutuskan duduk-duduk di sini sambil cari suasana lain, ya sudah sekalian nungguin Jasmine sama Mas Dani," Ana meletakkan alat komunikasi selularnya itu ke atas meja kaca yang berada disampingnya."Mama kenapa? Ada yang sedang mama pikirkan? Atau mama sakit? Tidak enak badan?" Jasmine menjatuhkan tubuhnya di sofa dimana Ana duduk kemudian memeluk tubuh wanita paruh baya yang ada disampingnya itu. Jasmine terlihat sangat mengkha

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status