Share

I Love My Boss
I Love My Boss
Penulis: Queen Fafa

Bab 1

Kring 

Bunyi jam beker membangunkan Selyn yang sedang tertidur pulas di atas kasurnya. Ia menatap sekilas jam beker tersebut lalu duduk bersandar di punggung kasur.

"Mari kita mandi dan bersiap siap untuk berangkat menuju kantor gak boleh telat karna ini hari pertama. Semoga semuanya lancar tanpa halangan apa pun," ucapnya penuh semangat.

Selyn pun bergegas gegas mandi dan bersiap siap, hari ini adalah hari pertamanya bekerja di sebuah perusahaan. Ia di terima menjadi sekertaris CEO di perusahaan tersebut, gajinya juga lumayan besar. Jadi tak salah kalau Selyn menerimanya, kedua orang tuanya juga setuju kalau dia bekerja di perusahaan itu jadi aman lah.

Selesai bersiap siap Selyn turun kebawah untuk sarapan bersama papa, dan mamanya. Saat sampai di meja makan dapat Selyn lihat kedua orang tuanya sudah duduk cantik disana.

"Pagi pa ma," sapa Selyn.

"Pagi juga, gimana? Udah siap untuk hari pertama kamu kerja?" Tanya Eri mama Selyn.

"Udah dong ma," jawab Selyn dengan senyuman.

"Yaudah duduk sini kita sarapan," ucap Billy Papa Selyn.

Selyn mengangguk lalu segera duduk bersama orang tuanya untuk melakukan sarapan pagi. Saat mereka sarapan hanya ada suara sendok dan garbu yang terdengar. 

Beberapa menit kemudian mereka selesai melakukan sarapan, dan pergi melakukan kegiatannya masing masing. Papa Billy pergi ke perusahaan, Selyn pergi berangkat menuju perusahaan tempatnya bekerja, dan Mama Eri berangkat menuju butik miliknya.

"Ke H'Z Company ya Pak," ucap Selyn pada sopir taksi yang ia naiki.

"Baik Nona," sopir taksi itu mengangguk paham.

Selyn pun duduk tenang di kursi penumpang, ia memainkan ponselnya untuk mengisi perjalanannya. 

Selang beberapa menit ia sampai di depan gerbang gedung perusahaan yang ia tuju yaitu perusahaan H'Z Company. Ia segera turun dari taksi, tak lupa juga membayarnya. 

Setelah itu ia segera melangkahkan kakinya masuk kedalam gedung tersebut, saat ia berada di dalam terlihatlah para karyawan karyawan yang sedang berseliweran. Ia mencengkram erat pegangan tas yang ia bawa, sungguh ini keadaan yang paling tidak ia sukain bertemu banyak orang dan harus berkenalan dengan mereka. 

Tapi mengesampingkan rasa itu Selyn pun melangkah menuju resepsionis untuk bertanya dimana ruangan Mr. Fero orang yang menerimanya sebagai sekertaris CEO disini berada.

"Permisi," ucap Selyn.

"Iya, ada yang bisa saya bantu?" Tanya Resepsionis itu yang bername tag Hilda Reynolds.

"Saya ingin bertemu dengan Mr. Fero," jawab Selyn.

"Wah apa lo sekertaris baru CEO yang baru direkrut?" Tanya Hilda dengan gaya bicara yang berubah.

"Iya," jawab Selyn singkat.

"Wah ternyata lo cantik juga ya, oh ya gak perlu formal kalo sama gw ok," Hilda menatap Selyn penuh antusias.

"Oh oke," Selyn menggaruk tengkuknya yang tiba tiba terasa gatal. 

"Kalo gitu ayo gw anterin ke ruangan Fero," ajak Hilda.

Selyn sedikit bingung kenapa Hilda tak memakai embel embel Mr saat memanggil Fero padahal kan dia asisten pribadi CEO.

"Jangan bingung, gw sama Fero pacaran jadi wajarlah kalau gw manggil setan satu itu kek gitu," ujar Hilda seakan tau apa yang dipikirkan oleh Selyn.

"Ooo kirain," Selyn mengangguk paham.

Hilda pun mengantarkan Selyn ke ruangan milik sang kekasih yang menjabat sebagai asisten pribadi CEO. 

"Eh tapi emang Mr. Fero udah dateng?" Tanya Selyn.

"Aman dia udah dateng pagi pagi banget pacar gw mah rajin, gak kayak bossnya yang telat mulu. Tapi dia kan boss jadi suka suka dia ya kan?" Hilda balik bertanya pada Selyn.

"Gak tau," Selyn menggeleng tak tau.

"Kok kita bisa akrab ya?" Hilda bertanya tanya.

Selyn menatap Hilda tak percaya, hey apa apaan ini kenapa dia masih bertanya kenapa mereka bisa akrab. Padahal dari tadi dia yang terus terusan ngajak ngobrol, kok jadi dia yang bertanya tanya kenapa mereka bisa akrab.

"Hey tenang beb gw cuma bercanda, tatapan lu kayak mau makan gw aja," Hilda menenangkan Selyn yang sepertinya akan menceramahi dirinya.

Selyn memijat pelipisnya pusing, baru kali ini dia di buat pusing sama orang padahal biasanya dia yang bikin pusing orang karena kelakuannya yang aneh. 

"Dah sampe," Hilda berhenti di depan ruangan yang berada di lantai 53 gedung ini.

"Kuy masuk," tanpa ketuk pintu Hilda memasuki ruangan itu.

"ANJING MAKAN SETAN," umpat orang yang ada di dalam sana.

"Hilda udah berapa kali dibilangin kalo masuk ketuk pintu dulu," peringat laki laki yang tadi mengumpat.

"Peace beb," Hilda mengangkat dua jarinya membentuk huruf V.

"Oh ya ini sekertaris yang kamu maksud itu kan? Benerkan aku gak salah orang?" Tanya Hilda memastikan.

"Selyn Margaretha Veenira benar?" Tanya Fero memastikan.

"Iya benar," jawab Selyn.

"Oke ikut gw, dan Hilda sayangku balik kerja ya kalo Vano tahu kamu disini bisa di bogem aku," Fero menatap Hilda.

"Iya iya ini juga mau balik kok, oh ya Selyn ntar pas jam makan siang gw jemput kita makan bareng okey," setelah mengucapkan itu Hilda pun keluar dari ruangan Fero.

Emang dia tau ruangan gw dimana? Selyn bertanya tanya dalam hati.

"Tenang dia tau kok ruangan lo dimana, soalnya dari dulu sampai sekarang ruangan sekertaris CEO masih sama dan dilantai yang sama," ucap Fero seakan tau isi pikiran Selyn.

Semua orang yang ada di perusahaan ini cenayang kali ya kok bisa tau apa yang gw pikirin batin Selyn bingung.

"Yaudah yuk gw anter ke ruangannya temen gw yang gila itu, dan ya kalo lagi berduan dan gak ada karyawan karyawan yang lain kecuali Hilda lo gak usah formal ama gw anggep aja kita temenan dah lama paham," Fero menjelaskan panjang lebar.

Selyn mengangguk dan setelah itu mereka pun menuju lantai 55 dimana ruangan CEO dan sekertarisnya berada. Lantai itu memang di desain khusus untuk dua ruangan saja yaitu ruangan CEO, dan ruangan sekertarisnya. 

Tok tok tok 

Fero mengetuk pintu ruangan yang bertuliskan"CEO H'Z COMPANY." Terdengar suara berat seorang laki laki yang dapat ditebak itu siapa mempersilahkan mereka berdua masuk.

"Van ini sekertaris yang lo minta, dia satu satunya yang bisa mendapat nilai sempurna dalam semua tes jadi gw pilih dia jadi sekertaris lo," jelas Fero pada laki laki yang sekarang duduk memunggungi mereka.

"Matre gak?" Tanyanya membuat Selyn mendelik tak terima.

"Maaf Mr saya tak seperti itu," jawab Selyn yang tak terima.

Diam diam laki laki yang bernama Vano itu tersenyum miring, sungguh diluar dugaannya. Ia kira sekertaris barunya itu akan diam saja saat dia mengatakan itu seperti sekertaris sekertaris sebelumnya yang ia rekrut.

"Ahahahaha tenang nona Selyn Mr.Vano hanya bercanda," Fero memenangkan.

Vano goblok umpat Fero dalam hati.

"Fero keluar," titah Vano.

Fero menatap teman sekaligus bossnya itu dengan mata memincing curiga, apa yang sedang direncanakan oleh laki laki jelmaan gunung es itu. "Jangan aneh aneh ya Van, anak orang ini," peringat Fero.

"Kalo inget," ucap Vano enteng tanpa beban.

"Gw keluar, Selyn kalo dia macem macem bogem aja gak papa lo jago silat kan," Fero menatap Selyn.

Selyn mengangguk dia juga memikirkan akan menghajar laki laki bernama Vano itu kalau dia macam macam.

"Kalo gitu gw keluar," segera Fero keluar dari ruangan itu menyisakan Selyn dan Vano berdua.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Felicia Aileen
menarik sih ceritanya.. mau follow akun sosmed nya dong kalo boleh?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status