Beranda / Romansa / I Love You, Mr. Devil! / 95. The Understanding Queen

Share

95. The Understanding Queen

Penulis: Black Aurora
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-07 09:07:42

Amanda tertegun ketika melihat Queen yang telah berdiri di pintu masuk.

Karena keributan antara Kairo dan Kaivan, mereka semua sepertinya tidak ada yang menyadari suara mobil wanita itu yang masuk dan terparkir di depan rumah.

"B-Bunda?!" Amanda mengeluarkan suara gugup.

Ia benar-benar tidak menyangka kalau wanita itu telah pulang dan melihat semuanya!

Wanita paruh baya yang sangat Amanda sayangi, yang menjadi alasan terkuatnya untuk menerima lamaran Kaivan.

Kaki Queen perlahan bergerak.

Sejenak Amanda mengira kalau wanita itu akan menghampiri Kaivan yang babak belur, namun ternyata perkiraannya salah.

Queen mendatangi Kairo, dan berhenti ketika jarak di antara mereka tersisa dua langkah.

Kedua netra yang sama-sama berwarna kelabu itu pun saling bertatapan.

"Kamu masih hidup, Nak? Ini bukan mimpi, kan?" Ucap pelan Queen dengan mata yang semakin berkaca-kaca.

Kedua tangannya terulur untuk memegang lengan Kairo dan mengelusnya lembut, seakan sedang memastikan bahwa sosok yang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • I Love You, Mr. Devil!   96. The Change For The Good

    Queen termenung mendengar perkataan Kairo yang menyebut dirinya dengan panggilan "Nyonya". Sangat menyedihkan ketika setelah beberapa tahun akhirnya mereka bisa bertemu, tapi putra kandung sendiri masih tidak ingin mengakui dirimu sebagai ibunya. Queen pun mendesah dalam hati. Ia tak bisa memaksakan kehendak dengan meminta Kairo memanggilnya dengan sebutan "Bunda", karena Kairo dan Kaivan memiliki sifat keras kepala yang sama, yang diturunkan dari Damian almarhum Ayah mereka. Keterdiaman Queen membuat Kairo kembali berkata, "kalau begitu aku akan menyusul Amanda ke dalam dan langsung membawanya pergi dari rumah ini. Sekali lagi tolong bantu saya, Nyonya. Beri pengertian untuk putra Anda agar tidak mengganggu Amanda lagi." Lalu dengan langkah tegas, Kairo berjalan masuk ke dalam rumah untuk mencari keberadaan Amanda. Hatinya tak tenang membayangkan apa saja yang dilakukan Kaivan kepada kekasihnya itu. Dan langkahnya pun terhenti ketika melihat Amanda dan Kaivan yang duduk salin

    Terakhir Diperbarui : 2025-05-07
  • I Love You, Mr. Devil!   1. The Sexy Agent & The Mysterious Painter

    "Aaahhh!!" Amanda memegang kepalanya sambil mengernyit. Ia sedang berakting pura-pura pusing saat sedang berjalan menyusuri koridor pesawat, lalu dengan dramatis menjatuhkan tubuh indahnya di pangkuan seorang lelaki, yang duduk dua baris di belakangnya. Lelaki yang juga menjadi 'Sang Target' baginya. "Ah... ma-maafkan aku..." manik hijau zamrud itu pun mengerjap-kerjap, terlihat sungguh polos dan mempesona. Satu tangannya dibuat tanpa sengaja bertengger dengan manja di dada lelaki itu, sementara tangannya satu lagi bergerak dengan cepat menyusup ke dalam saku jas sang target. Dapat!! Amanda bersorak dalam hati ketika menemukan barang yang ia cari. Lalu seperti terburu-buru, ia pun berdiri dengan wajah yang dibuat merona, dan tak lupa juga membungkukkan tubuhnya dengan gestur meminta maaf. What a perfect acting! "Maafkan saya... saya tidak sengaja jatuh di tubuh Anda..." ucapnya dalam Bahasa Inggris dengan raut menyesal. Penerbangan ini adalah penerbangan Internasiona

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • I Love You, Mr. Devil!   2. The Boss

    Mungkin karena masih shock, hanya beberapa detik kemudian Amanda pun pingsan.Ia bahkan sama sekali tidak sadar ketika Kairo mengangkat tubuhnya dari lantai dan membawanya keluar dari gudang tempat Enzio menyekap Amanda."Siapkan mobil!" Perintah lelaki bersurai legam itu kepada pria muda yang berdiri menunggunya di depan pintu gudang. Pria itu mengangguk hormat, lalu sekilas melirik penuh rasa ingin tahu kepada wanita yang berada di dalam dekapan Tuannya.Kairo membungkukkan badannya saat memasuki mobil Rolls Royce. Ia memasukkan tubuh Amanda perlahan untuk didudukkan di kursi bagian belakang. Lalu dengan setengah tubuh yang masih berada di luar mobil, ia menatap lelaki muda yang berada di bagian kemudi depan."Sam, apa barang-barang Amanda sudah dibawa semua?" Sam mengangguk kecil. "Sudah, Tuan. Koper Nona Amanda sudah aman di bagasi," sahutnya.“Bagus,” tukas Kairo puas, lalu ia pun ikut masuk ke dalam mobil untuk duduk di samping Amanda.Maniknya lekat menatap wajah cantik yang

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • I Love You, Mr. Devil!   3. The Mission Has Not Been Completed

    Max menggigit sandwich daging asapnya sambil menatap lekat layar laptop di depannya. Ia sedang serius memeriksa flash disc yang berhasil diambil Amanda dari Enzio Morelli, dan mengirim seluruh isinya ke dalam e-mail. Max menghela napas lelah, namun tidak berhenti mengunyah sandwich yang dibuatkan Amanda untuknya. Bukti kuat untuk menjerat Enzio sudah ia pegang sekarang, meskipun Max sudah kehilangan jejak Dokter psikopat itu.Seluruh anak buahnya sudah dikerahkan untuk mencari Enzio Morelli. Namun Dokter gila itu hilang tanpa jejak seperti lenyap ditelan bumi. Mungkin ia sedang bersembunyi, sejak menyadari kalau flash disc yang berisi rekam jejak kejahatannya berupa pembunuhan serta data perdagangan organ tubuh ilegal telah menghilang. Well, Max sebenanarnya tidak terlalu cemas dengan menghilangnya penjahat itu. Toh, orang-orangnya yang bekerja di bawah organisasi The Golden Badges adalah orang-orang yang memiliki kemampuan luar biasa, selama ini tak sulit bagi mereka untuk mene

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • I Love You, Mr. Devil!   4. The Masquarade Party

    Kairo menelisik perlahan penampilan Amanda dari ujung kepala hingga ke ujung kaki dengan penuh kekaguman.Wanita itu sangat memukau dengan gaun merah menyala yang membuat kulit lembutnya yang keemasan terlihat semakin berkilau. Bagian atas gaun yang sangat ketat menyerupai bustier, memperlihatkan lengan yang ramping serta pundak yang indah. Kairo menatap tulang selangka di bawah leher Amanda yang menyembul dengan cantik, membayangkan keinginnya ia memberikan tanda kepemilikan di sana. Lalu pandangan lelaki itu pun turun hingga ke bagian dua aset Amanda yang terlihat sangat menggiurkan, bulat dan padat, membuat Kairo meneguk kasar salivanya. Aaarggh... Amanda membuat sekujur tubuhnya terasa panas dan gerah!Pandangan dari netra abu gelap itu semakin turun hingga ke perutnya yang datar dan pinggangnya yang sempit membuatnya mereka-reka sekecil apa pusarnya. 'Suatu saat aku akan melihat dan menjilatinya sampai puas,' batin Kairo sambil menyeringai.Tatapannya pu lalu berakhir di ba

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • I Love You, Mr. Devil!   5. The Chase

    Bab 5 : The Chase'Ini tidak bisa dibiarkan,' batin Max geram melihat Amanda yang sedang berdansa tango dengan seorang lelaki asing yang memakai topeng hijau tua.'Siapa lelaki itu? Kenapa Amanda memilih berdansa dengan orang asing dibandingkan denganku?Bukankah dia adalah pasanga kencanku malam ini?!'Max sendiri tidak merasa bahwa apa yang dilakukan Amanda sebenarnya tak jauh beda dengan apa yang dia lakukan dengan gadis pirang tadi.Tanpa berpikir panjang, Max pun mulai melangkahkan kakinya untuk menarik Amanda menjauh. Namun baru selangkah kakinya berjalan, terdengar suara ledakan keras yang membuat situasi kacau balau dan jeritan-jeritan sontak membahana di udara. Lalu tiba-tiba saja semua lampu yang menerangi ballroom besar itu pun seketika padam, membuat suasana menjadi gelap gulita tanpa cahaya. Ada asap tipis yang masuk dari luar rumah mewah itu melalui sela-sela ventilasi dan pintu, membuat suasana yang ada semakin mencekam. Max menarik senjata yang tersampir di sabuknya

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-11
  • I Love You, Mr. Devil!   6. The Moonlight Kiss

    "Kau bukanlah seorang pelukis atau bartender, bukan? Lalu siapa kau sebenarnya?!" Sentak Amanda dengan mata hijaunya yang beradu tatap dengan netra abu gelap Kairo. Tangannya yang menggenggam pisau bermata dua dengan sengaja menggores kulit leher lelaki itu, yang hanya beberapa senti dari urat nadinya.Kairo hendak mengucapkan sesuatu, namun tiba-tiba saja suara rentetan peluru terdengar, dan desingnya yang terasa panas tertuju kepada mereka berdua. "Tiarap!" Seru Kairo sambil menarik Amanda dan menjatuhkan tubuh mereka di atas tanah. Tanpa berpikir panjang, Kairo pun refleks menempatkan dirinya di atas tubuh Amanda, menjadi tameng dari serbuan timah panas yang bisa melukai wanita itu.Amanda tersentak dan mengerjap-kerjapkan matanya, tak menyangka dengan perbuatan heroik lelaki itu yang lagi-lagi bertujuan untuk menyelamatkan dirinya.Di antara suara desing peluru, Amanda menelisik wajah tampan yang kini sedang berada di atasnya itu. Wajah tegang yang sedang menoleh waspada ke ar

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-11
  • I Love You, Mr. Devil!   7. The Runaway

    "Pakai ini saja."Amanda menatap nanar pada sehelai kaos hitam besar dengan warna yang sudah pudar, dan celana jeans yang juga sama pudarnya.Demi apa, ia tidak mungkin menggunakan pakaian bekas dari seseorang! Meskipun Amanda bisa menghirup aroma pewangi yang segar dari kedua helai pakaian itu, dan meskipun lusuh tapi tampaknya cukup bersih.Apalagi ini adalah pakaian lelaki!Dia adalah seorang model, demi Tuhan! Yah, walaupun pekerjaan sampingannya satu lagi terkadang membuat Amanda jauh dari kata glamour karena harus menyamar tanpa mengenakan baju-baju yang fashionable, tapi paling tidak tak terlalu semengerikan mengenakan pakaian bekas lelaki entah siapa!Amanda meringis dan mengacungkan jempolnya kepada Kairo."Nope. Aku baik-baik saja, thanks. Aku tetap pakai bajuku ini saja," ucapnya dengan wajah masam.Kairo menaikkan satu alis lebatnya. "Kamu yakin? Setidaknya pakaian ini bersih, Amanda. Dan… tidak robek seperti bajumu," tukasnya sambil menunjuk bagian dada wanita itu yang s

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-11

Bab terbaru

  • I Love You, Mr. Devil!   96. The Change For The Good

    Queen termenung mendengar perkataan Kairo yang menyebut dirinya dengan panggilan "Nyonya". Sangat menyedihkan ketika setelah beberapa tahun akhirnya mereka bisa bertemu, tapi putra kandung sendiri masih tidak ingin mengakui dirimu sebagai ibunya. Queen pun mendesah dalam hati. Ia tak bisa memaksakan kehendak dengan meminta Kairo memanggilnya dengan sebutan "Bunda", karena Kairo dan Kaivan memiliki sifat keras kepala yang sama, yang diturunkan dari Damian almarhum Ayah mereka. Keterdiaman Queen membuat Kairo kembali berkata, "kalau begitu aku akan menyusul Amanda ke dalam dan langsung membawanya pergi dari rumah ini. Sekali lagi tolong bantu saya, Nyonya. Beri pengertian untuk putra Anda agar tidak mengganggu Amanda lagi." Lalu dengan langkah tegas, Kairo berjalan masuk ke dalam rumah untuk mencari keberadaan Amanda. Hatinya tak tenang membayangkan apa saja yang dilakukan Kaivan kepada kekasihnya itu. Dan langkahnya pun terhenti ketika melihat Amanda dan Kaivan yang duduk salin

  • I Love You, Mr. Devil!   95. The Understanding Queen

    Amanda tertegun ketika melihat Queen yang telah berdiri di pintu masuk. Karena keributan antara Kairo dan Kaivan, mereka semua sepertinya tidak ada yang menyadari suara mobil wanita itu yang masuk dan terparkir di depan rumah. "B-Bunda?!" Amanda mengeluarkan suara gugup. Ia benar-benar tidak menyangka kalau wanita itu telah pulang dan melihat semuanya! Wanita paruh baya yang sangat Amanda sayangi, yang menjadi alasan terkuatnya untuk menerima lamaran Kaivan. Kaki Queen perlahan bergerak. Sejenak Amanda mengira kalau wanita itu akan menghampiri Kaivan yang babak belur, namun ternyata perkiraannya salah. Queen mendatangi Kairo, dan berhenti ketika jarak di antara mereka tersisa dua langkah. Kedua netra yang sama-sama berwarna kelabu itu pun saling bertatapan. "Kamu masih hidup, Nak? Ini bukan mimpi, kan?" Ucap pelan Queen dengan mata yang semakin berkaca-kaca. Kedua tangannya terulur untuk memegang lengan Kairo dan mengelusnya lembut, seakan sedang memastikan bahwa sosok yang

  • I Love You, Mr. Devil!   94. The Complicated Love

    Perkelahian itu sangat tidak seimbang. Kairo tentu saja jauh lebih unggul dari Kaivan, karena memiliki banyak pengalaman bertarung hampir seluruh hidupnya.Kedua lelaki dengan wajah serupa dan tubuh yang sama-sama atletis serta otot-otot tubuh yang menonjol itu saling berbaku hantam di ruang tamu, disaksikan oleh Amanda dan Sam serta tiga orang maid yang kembali datang karena mendengar suara-suara berisik. "Sam! Jangan diam saja, lerai mereka!" Jerit Amanda ketika melihat Kaivan yang sudah kewalahan dan terluka melawan Kairo yang beringas.Sam menggeleng pelan penuh penyesalan. "Saya masih sayang nyawa, Nona. Tuan Kairo bisa mencincang saya kalau berani menghalangi beliau untuk menghajar tunangan Anda. Maaf."Amanda membelalakkan mata tak percaya dengan ucapan Sam itu. Pasti dia mengada-ada! "Baik! Kalau kau tidak mau melerai mereka, maka aku yang akan melakukannya!" Sergah Amanda kesal."KAIRO! STOP!" Amanda menjerit sekuat yang ia bisa, antara frustasi dan cemas melihat Kaivan ya

  • I Love You, Mr. Devil!   93. The Sibling Fight

    Keterdiaman Amanda membuat Kaivan semakin kesal. Dalam bayangan liarnya, Amanda dan Kairo pasti telah berselingkuh di belakangnya! Lelaki itu lalu mencengkram lengan atas tunangannya. "Itu benar kan? Semalam kau tidur dengan Kairo?!" Amanda menggeleng pelan. "Aku tidak melakukan itu, Kaivan. Sungguh." "Lalu dimana saja kamu semalaman?!" Guncangan frustasi Kaivan di lengan Amanda membuat wanita itu seketika merasa bersalah, tapi ia memilih untuk berkata jujur karena Kaivan memang pantas mendapatkannya, meskipun mungkin akan menyakitkan. "Aku di rumah... Kairo." Kaivan menajamkan sorot mata pekatnya kepada Amanda. "Jadi semalaman kamu bersamanya, dan kalian tidak melakukan apa-apa?! Apa kamu berharap aku akan percaya semua omong kosong itu??" Amanda kembali menggeleng. "Tapi aku dan Kairo sungguh tidak melakukannya..." "Baik. Anggap aku percaya kalau kalian tidak tidur bersama. Tapi apakah dia menciiummu??" Kali ini Amanda tak bisa mengelak, karena ekspresinya tidak bisa be

  • I Love You, Mr. Devil!   92. The Temporary Shelter

    Amanda tidak mengindahkan larangan Nicholas untuk tidak mendatangi rumah mereka di Gaienmae yang telah habis terbakar api. Wanita itu hanya ingin memastikan bahwa semua maid di sana baik-baik saja, dan mencari dokumen berharga yang mungkin masih bisa diselamatkan.Sesampainya di sana di pagi harinya, Amanda merasa lega karena kebakaran itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun sangat terkejut ketika salah seorang maid wanita paruh baya membisikkan sesuatu kepadanya."Yakuza," ucapnya lirih di telinga Amanda. Matanya yang menyorotkan ketakutan berputar cemas kesana kemari. Amanda mengalihkan tatapannya ke arah rumah mewah tiga lantai yang kini telah menghitam dilahap sang jago merah. Rasanya percuma berharap ada dokumen yang bisa diselamatkan melihat kondisi bangunan yang semengenaskan itu. Semua orang bisa selamat saja sudah sangat bersyukur.Amanda memalingkan wajahnya kembali kepada maid yang tadi membisikkan kata 'Yakuza' di telinganya, namun ternyata wanita itu sudah tidak ter

  • I Love You, Mr. Devil!   91. The Kiss Of Death

    "Bye, Sam. Senang bisa berkenalan denganmu."Sebelum moncong senjata itu mengeluarkan peluru yang akan menembus jantung Sam, tiba-tiba Monica menginjak kaki Phoenix kuat-kuat. Karena kaget dan kesakitan, bidikan Phoenix pun berubah ke arah sisi ruang yang kosong.Kesempatan itu digunakan oleh Monica untuk membebaskan diri dari lelaki itu, sementara Amanda justru maju dan menerjang tubuh Phoenix dengan keras hingga mereka berdua pun sama-sama terjatuh ke lantai yang beralaskan tatami.Amanda kini telah berada di atas tubuh Phoenix, dan Sam pun segera bertindak bermaksud untuk membantu Amanda. Namun langkah kaki lelaki bermata sipit itu pun terhenti ketika melihat Amanda yang malah menempelkan bibirnya di bibir Phoenix!Semua yang melihat sontak terpana dengan apa yang dilakukan Nona Muda itu, dengan penuh keberanian mengecup lelaki yang baru saja menginginkan kematiannya!Amanda melepaskan tautan bibirnya, lalu menatap lekat lelaki di bawahnya. Ia pun menelan ludah dengan berat."Ken

  • I Love You, Mr. Devil!   90. The Crucial Moments

    Sementara itu, sudah beberapa jam ini Kaivan hanya mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Ia telah kehilangan mobil Kairo yang membawa Amanda pergi, karena dua buah mobil hitam yang tiba-tiba saja memepet mobilnya di kiri dan kanan. Lelaki itu melonggarkan dasi tuksedonya dengan jengkel.Sudah sejak tadi ia mencoba menghubungi Amanda, namun ponsel wanita itu tak juga diangkat. Sekarang lelaki dengan rambut pekat berombak itu pun mulai khawatir.Ia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya. Sudah hampir jam sembilan. Memang belum terlalu malam baginya dan Amanda yang sudah dewasa, hanya saja keberadaan tunangannya yang entah dimana membuat Kaivan uring-uringan!Suara dering telepon membuyarkan pikirannya yang berkecamuk tak tentu arah, membuat lelaki itu meraih alat komunikasi itu dari dasboard dan berdebar gembira melihat siapa yang meneleponnya."Halo? Amanda? Kamu dimana, Sayang? Kamu baik-baik saja kan?""Halo, Kaivan. Aku baik-baik saja," sahut Amanda sambil ter

  • I Love You, Mr. Devil!   89. The Broken Soul

    "KAIRO!" Amanda refleks meraih dan mendekap kepala Kairo yang terkulai di sampingnya agar tidak jatuh menghantam lantai beralas tatami. "Sam! Apa yang kamu lakukan?! Kenapa kamu membius Kairo?!!" Teriaknya gusar. Amarah yang terbendung di wajahnya membuat Sam pun terkesiap kaget. "Saya... hanya ingin menyelamatkan Anda, Nona..." tukas lelaki bermata sipit itu dengan sikap yang serba salah karena mendapatkan tatapan tajam dan menusuk dari Amanda. Ia pun mencoba menjelaskan maksud dan tujuannya membius Kairo. "Begini Nona, sebenarnya lelaki itu bukanlah Tuan Kairo. Melainkan--""Sebaiknya kamu segera pergi dari sini," ucapan Monica yang dingin tiba-tiba memotong perkataan Sam. Mata biru safirnya saling beradu tatap dengan netra hijau Amanda. Monica geram sekali melihat Amanda memeluk Kairo seperti itu! Wanita bersurai coklat itu pun mengepalkan tangannya. Perlahan, Amanda pun merebahkan Kairo di atas tatami, lalu berusaha berdiri berhadapan dengan Monica, dengan menahan rasa sakit

  • I Love You, Mr. Devil!   88. The Two Fighters

    "Aaaamaandaaaa...??? Dimana kamu sembunyi, Sayaaang??"Alunan suara membujuk penuh rayuan yang menggema di seluruh bangunan berbentuk rumah Jepang itu, namun sama sekali tidak membuat Amanda bergeming dari tempat persembunyiannya.Lampu yang remang-remang cenderung gelap turut membantu Amanda untuk menyelinap di antara perabot minimalis di sana.Wanita itu menundukkan tubuhnya serendah mungkin hingga sejajar dengan sebuah kotatsu (meja yang bisa berfungsi sebagai penghangat). Ia mencengkram kuat sebuah sumpit yang tak sengaja ia temukan sebagai satu-satunya senjata untuk melawan seseorang yang berwujud seperti Kairo namun mengaku bahwa dirinya bernama Phoenix Knight!Amanda tidak mengerti apa yang terjadi, tapi ia memang curiga bahwa ada sesuatu yang aneh dari Kairo. Senyum dan tatapan lelaki itu terlihat berbeda, walaupun pada awalnya Amanda mengira itu karena Kairo menderita amnesia.Wanita itu otomatis menyentuh pipinya yang terasa panas, saat tadi Kairo--atau Phoenix--menamparny

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status