Share

BAB 2_RAHASIA LAIN

Author: Rora Aurora
last update Last Updated: 2023-01-12 22:18:40

Terlihat ada beberapa pesan lain yang masuk.

(My Angel, pengiriman aman. Sudah ditransfer.)

Gadis yang dikenal sebagai Angel Gracelia itu mengulum senyum. Itu adalah pesan dari anak buahnya yang sudah berhasil mengirim stok senjata terakhir untuk dijualnya secara ilegal. Sekarang dia sudah memutuskan berhenti dari dunia hitam itu. Angel Gracelia memeluk agama Islam dengan mendapatkan nama baru, Diandra Safaluna.

(Angel, ada penawaran Si Putih, keuntungan 50%.)

Jari lentik gadis itu mengetik lembut.

(Sudah kukatakan, aku tidak berhubungan dengan barang laknat itu lagi. Tolak!)

"Menjadi orang yang lebih baik itu memang rada susah ya," lirih Luna mengerucutkan bibir.

(Bagaimana malam pertamanya My Angel? Jebol ya?)

Marimar

(Kamu diet saja, tak usah mau tau! Jangan lupa, atur pertemuanku dengan The Lord! Secepatnya!) balas Luna.

"Ketua gengster setan itu takkan bisa menyudutkanku. Sudah kupegang data matinya. Dia harus memberiku penjelasan mengapa ia sampai membunuh dua anak buahku! Kutu alas!" umpat Luna meneguk air mineral yang tersedia di meja kecil samping kasurnya.

Tiba-tiba, ada pesan yang baru saja masuk.

(Semoga cucuku tak merepotkanmu ya, My Angel. Aku titipkan dia. Tolong jagalah dia untukku.)

Aderald

Luna mencebik.

"Ccch ... cucumu payah!"

Ingin rasanya dia mengirim ucapannya itu namun entah mengapa, seperti ada yang menghalanginya. Yah, sebuah rasa yang disebut sungkan. Luna memanyunkan mulut, membiarkan laptopnya menyala. Pikirannya berputar pada peristiwa ketika dia menolong kakek tua itu dari sekapan kawanan perampok.

"Siapa mereka?" tanya Luna.

"Palingan suruhannya Si Hitam," jawab Aderald masih gemetar.

"Aku sudah tak berurusan dengan dunia itu lagi! Jangan dia memancing begini!" seru Luna dengan mata menyala karena marah.

"Saya juga sudah jelaskan saat dia menawarkan dagangannya. Tapi dasar Si Botak jelek itu tak pernah mau mendengar. Dia ingin My Angel tetap menjadi bandar barang haram itu!"

"Sudah cukup kehilangan bapak dan ibuku yang membuat aku berhenti untuk masuk dunia hitam itu! Katakan, berhentilah atau kuputuskan urat-urat nadinya nanti!" ancam Luna dengan gerahamnya yang berkedut.

"Ba-baaik, Angel," jawab Aderald gugup.

Sejenak Luna diam, seperti termangu. Gadis itu meremas-remas jarinya, menandakan dia sedang was-was.

"Aku takut mereka adalah anak buah Eville. Sungguh, aku lebih baik mati daripada menjadi gundik mafia berhati iblis itu!"

"Tidak My Angel. Saya yakin, Eville akan memenuhi janjinya setelah mendapatkan tebusan besar itu."

Luna mengangguk mencoba menenangkan diri.

"Apa mereka melihat wajahmu?" tanya Luna lagi.

"Iya, My Angel," jawab Aderald dengan napasnya memburu ketakutan.

"Sudahlah, biarkan saja."

Aderald menghela napas lega. Ia tahu budaya keluarga mafia ini. Jangan sampai ada yang mengenal wajah mereka. Kalau sampai ada, mereka akan mendapatkan hukuman cambuk seratus kali. Aderald adalah generasi awal yang mengabdi di keluarga Luna. Ia selamat dari penyergapan malam itu sebab sedang tidak berada di tempat.

Ayah dan Ibu Luna adalah mafia yang bergerak dalam jual beli obat-obat terlarang dan senjata illegal. Mereka memilih diam dan dihukum mati. Luna selamat bersama Aderald dan dua anak buah mereka, Marimar dan Gaston. Nama asli mereka tak ada yang tahu. Mereka memilih melupakan nama lahir untuk menemukan jati diri yang baru.

"Kita harus hijrah, Aderald! Memulai hidup yang lebih terhormat."

"Semua tergantung My Angel saja. Investasi Nyonya Zanna dan Tuan Luis tetap ada dan kapanpun bisa engkau ambil," ujar Aderald.

"Biarkan saja. Aku ingin memulai hidupku seperti wanita pada umumnya," lirih Luna.

Aderald menggumam, memikirkan sebuah solusi.

"Seperti menikah?" tanya Aderald.

Luna tertawa renyah.

"Aku lebih mudah menemukan yakuza daripada jodoh," kelakar Luna.

Aderald masih bergeming. Urat-urat wajah tuanya menegang. Laki-laki tua itu sedang berpikir keras.

"Aku akan ke luar negeri. Mungkin di sana, aku bisa melupakan semua hidup burukku di sini!"

"Jangan, My Angel. Saya mohon. Ibarat rumah, kau adalah lampu bagi kami di sini! Bisniss jual beli berlian ini masih permulaan."

"Lalu, kamu ingin aku terus bersembunyi di sini, di tempat terkutuk ini?"

"Tak perlu, My Angel. Engkau bisa tinggal bersamaku. Bukankah semua itu milikmu?"

"Terimakasih, kamu sudah menghargaiku, Aderald. Tapi aku tak punya alasan yang tepat untuk bersamamu di dunia luar. Akan banyak hal yang perlu dipertimbangkan," ujar Luna.

"Saya ada ide, My Angel. Mohon maaf jika ini menyinggung perasaanmu. Engkau bisa masuk ke dalam keluargaku, hanya dengan cara ini," ujar Aderald berapi-api.

Luna mengernyitkan dahi.

"Nikahilah cucuku!"

Tok! Tok! Tok!

Tiba-tiba, ingatan Luna buyar. Terdengar pintu kamarnya sekarang sedang diketuk.

"Untuk apa laki-laki payah itu mengetuk pintuku menjelang dini hari begini? Apa dia berubah pikiran? Malam pertama? Aaah ... tak semanis yang kukira," gerutu Luna memasang hijab dan cadarnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
siti fauziah
wah ternyata ketua mafia
goodnovel comment avatar
Ismed Marzuki
Lala lili Lulu lolo
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   ENDING

    Kini villa itu sudah sepi, bahkan tempat sesepi itu tidak memiliki penjaga. Aleksei mondar-mandir tak karuan. Sedari tadi dia berusaha sibuk, merapikan hal yang remeh temeh padahal penjaga catring sudah merapikan semuanya. Sumpah demi apa pun, jantungnya dari tadi berdegup kencang seperti ditabuh keras-keras. Ia mencari apa lagi yang dia bisa kerjakan asal tidak masuk ke dalam kamar itu. Bahkan melihat ke arah pintu kamar saja dia tidak sanggup karena dia tahu, di dalam sana ada seseorang yang menjadi pujaannya seumur hidup. "Sial, aku harus apa lagi?!" Aleksei melihat jam dinding, dan terlihat sudah jam dua dini hari. Semua sudah rapi, sudah pada di tempatnya. Pria itu kembali mondar mandir. Menyesal dia menyimpan laptop dan ponselnya di kamar tempat Luna berada. "Ya, aku tahu," ucap Aleksei sendirian membuka laci dan membungkuk mencari gunting tanaman dan sabit. "Aku bersihkan taman saja," desisnya mantap. Crinnnng!!! Kedua benda itu jatuh karena pria itu terkejut luar biasa seba

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 127_ABANG dan ADIK

    "Maaf, aku mengganggu waktumu," ucap Yudha di depan Aleksei yang memperbaiki posisi kacamata hitamnya. Mereka bertemu di sebuah cafe di pinggir pantai. Ombak di sore hari terlihat lebih besar. "Tidak masalah. Maaf juga aku harus membuatmu menunggu. Aku benar-benar harus meeting tadi."Yudha tersenyum lalu menegak kopinya. Ia mengeluarkan rokok dan menyodorkannya pada Aleksei. "Rokok favoritmu," ucap Yudha menawarkan namun yang cukup membuat Aleksei terkejut, Yudha pun menyalakan putung rokok itu untuk dirinya sendiri. "Sejak kapan kau merokok?""Sejak tidak ada paru-paru lain yang kujaga," jawab Yudha santai menyesap asap. Aleksei hanya menoleh lalu membuang wajah, memilih menatap ombak yang berdebur. "Kau pasti tidak merokok lagi sekarang, karena ada paru-paru lain yang kau jaga, bukan?" lanjut Yudha. Aleksei kebingungan dan salah tingkah. Ia meraih rokok itu lalu akan membakarnya. Yudha menahan tangan pria itu. "Tidak perlu. Its oke. Aku tahu, kau tidak merokok lagi sejak operas

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 126_PERJANJIAN

    Aleksei merasa seperti sedang diguyur berton-ton tumpukan bunga. Harum, lembut tapi terlalu banyak. Ia tidak bisa bernapas. Pria itu melihat ke bawah, ke samping, bahkan ia harus mendongak ke atas untuk mencari udara. Tak .... Tak .... Langkah Luna mendekat, dan itu membuat Aleksei refleks mundur. Wanita itu justru tersenyum melihat ekspresi Aleksei sekaget itu. "Jangan main-main kamu, Angel. Kita sudah berumur, jangan bicara yang tidak-tidak," ucap Aleksei mengusap wajahnya. "Kenapa memangnya? Kalau kita bersama terus, tanpa ada hal yang urgent, jatuhnya fitnah, lo!""Untuk bertemu denganmu meski hanya satu menit, itu sudah ranah urgent."Luna berhenti dan justru menutup mulutnya tertawa. "Ya sudah, mari kita menikah supaya tiap menit bisa bertemu," goda Luna. "Memang pandai sekali kamu mempermainkan hati," ucap Aleksei menghembuskan kasar napasnya. "Jadi kau menolakku? Tak ingin menikahiku?""Eiih?!"Aleksei hanya melongo. Dia seperti tidak menapak lagi di bumi mendengar ucap

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 125_DEBARAN

    Dua minggu kemudian .... "Katakan padaku, kenapa Angel tidak pernah datang mengunjungiku?" tanya Aleksei ketika Daniel sedang memeriksa tensi darahnya. "Syukurlah, semuanya berjalan lancar dan kondisi Anda juga semakin baik, Tuan.""Jangan alihkan pembicaraan, katakan kemana Angel? Apa dia baik-baik saja?" "Ya, Nyonya Angel baik-baik saja. Jika transplantasi Anda berhasil, Anda akan bisa melihatnya lagi meski mungkin tidak seterang penglihatan Anda sebelumnya.""Aku lega dia baik-baik saja. Tapi kenapa dia tidak mendatangiku sejak aku operasi? Wanita itu," gerutu Aleksei mengelus perban di matanya. "Perban Anda sudah bisa dibuka. Apa Anda siap?""Tolong panggilkan aku Angel, saat mataku terbuka, aku ingin melihat dia pertama kali."Dokter Daniel terenyuh mendengar semua ucapan Aleksei. Jelas sekali dari getaran suara pria itu, Aleksei benar-benar sangat mencintai sosok Angel Gracelia. "Maaf, Tuan. Nyonya Angel belum bisa menemui Anda kemari. Tapi tidak masalah, Anda yang bisa mene

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 124_KEPUTUSAN

    "Bagaimana keadaannya?" tanya Luna dengan wajah tegang. "Selama Anda pergi, kami sudah tiga kali menyuntikkan obat penahan rasa sakit dan antibiotik.""Suntikan cairan ini pada bahu Aleksei."Luna menyerahkan tabung itu pada dokter Daniel. Pria itu melihat benda yang di tangannya itu lamat-lamat. "Cairan apa ini? Dingin sekali sampai menembus tulang.""Penawar racun itu. Cepat suntikan sekarang, Daniel."Dokter Daniel mengangguk dan matanya menangkap keberadaan Farid yang sedang dibersihkan lukanya. Nampak luka itu jauh lebih segar, tidak bengkak lagi dan tidak hitam. Sudah seperti daging biasa. "Bagaimana itu terjadi?""Racun dan penawar itu diciptakan oleh sosok yang paling hebat. Sudah, suntikan segera dan agar kau tenang kembali bekerja."Tak menunggu lagi, dokter yang berpostur tinggi itu langsung bergegas menuju ruang perawatan Aleksei. "Siapa?! Angel, kau kah itu?" tanya Aleksei terkejut saat terdengar suara pintu terbuka. "Bukan, Tuan. Saya, Daniel. Bagaimana perasaan Anda

  • ISTRI BERCADARKU MANTAN MAFIA   BAB 123_MENGHILANGKAN EGO

    Helena menggeleng sembari menutup mulutnya yang sudah tertutup cadar. "Helena! Berikan sandi itu! Kasihan putraku kesakitan seperti itu. Apa pun yang kau inginkan dariku, aku akan memberikannya!"Helena terus menggeleng dan membuat Luna semakin putus asa. Gadis itu justru mundur, mundur dan berbalik arah, seperti melarikan diri. Kakinya berlari sangat kencang masuk ke dalam rumahnya. "Helena! Helena!!!" teriak Luna sekencang-kencangnya. Wanita itu sampai memukul tanah tempatnya mengesot hingga kotor pakaiannya. Berdentam tanah itu karena amukan Luna. Suara tangisan Luna menyeruak penuh ketakutan dan kemarahan. "Wanita sialan! Awas kau! Akan kumakan kau hidup-hidup!" seru Eldor sudah berdiri akan mengejar Helena tapi langkahnya tertahan melihat Farid muntah darah. Silsilia sedari tadi menahan pemuda itu agar tidak terlalu mengamuk sebab banyak juga pot bunga, dan batu di sekitar tempat itu. "Oooh demi leluhur Razoore! Aaah sial!" Eldor memukul kosong di udara. Urat-urat tangannya ti

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status