Share

BAB 2_RAHASIA LAIN

Terlihat ada beberapa pesan lain yang masuk.

(My Angel, pengiriman aman. Sudah ditransfer.)

Gadis yang dikenal sebagai Angel Gracelia itu mengulum senyum. Itu adalah pesan dari anak buahnya yang sudah berhasil mengirim stok senjata terakhir untuk dijualnya secara ilegal. Sekarang dia sudah memutuskan berhenti dari dunia hitam itu. Angel Gracelia memeluk agama Islam dengan mendapatkan nama baru, Diandra Safaluna.

(Angel, ada penawaran Si Putih, keuntungan 50%.)

Jari lentik gadis itu mengetik lembut.

(Sudah kukatakan, aku tidak berhubungan dengan barang laknat itu lagi. Tolak!)

"Menjadi orang yang lebih baik itu memang rada susah ya," lirih Luna mengerucutkan bibir.

(Bagaimana malam pertamanya My Angel? Jebol ya?)

Marimar

(Kamu diet saja, tak usah mau tau! Jangan lupa, atur pertemuanku dengan The Lord! Secepatnya!) balas Luna.

"Ketua gengster setan itu takkan bisa menyudutkanku. Sudah kupegang data matinya. Dia harus memberiku penjelasan mengapa ia sampai membunuh dua anak buahku! Kutu alas!" umpat Luna meneguk air mineral yang tersedia di meja kecil samping kasurnya.

Tiba-tiba, ada pesan yang baru saja masuk.

(Semoga cucuku tak merepotkanmu ya, My Angel. Aku titipkan dia. Tolong jagalah dia untukku.)

Aderald

Luna mencebik.

"Ccch ... cucumu payah!"

Ingin rasanya dia mengirim ucapannya itu namun entah mengapa, seperti ada yang menghalanginya. Yah, sebuah rasa yang disebut sungkan. Luna memanyunkan mulut, membiarkan laptopnya menyala. Pikirannya berputar pada peristiwa ketika dia menolong kakek tua itu dari sekapan kawanan perampok.

"Siapa mereka?" tanya Luna.

"Palingan suruhannya Si Hitam," jawab Aderald masih gemetar.

"Aku sudah tak berurusan dengan dunia itu lagi! Jangan dia memancing begini!" seru Luna dengan mata menyala karena marah.

"Saya juga sudah jelaskan saat dia menawarkan dagangannya. Tapi dasar Si Botak jelek itu tak pernah mau mendengar. Dia ingin My Angel tetap menjadi bandar barang haram itu!"

"Sudah cukup kehilangan bapak dan ibuku yang membuat aku berhenti untuk masuk dunia hitam itu! Katakan, berhentilah atau kuputuskan urat-urat nadinya nanti!" ancam Luna dengan gerahamnya yang berkedut.

"Ba-baaik, Angel," jawab Aderald gugup.

Sejenak Luna diam, seperti termangu. Gadis itu meremas-remas jarinya, menandakan dia sedang was-was.

"Aku takut mereka adalah anak buah Eville. Sungguh, aku lebih baik mati daripada menjadi gundik mafia berhati iblis itu!"

"Tidak My Angel. Saya yakin, Eville akan memenuhi janjinya setelah mendapatkan tebusan besar itu."

Luna mengangguk mencoba menenangkan diri.

"Apa mereka melihat wajahmu?" tanya Luna lagi.

"Iya, My Angel," jawab Aderald dengan napasnya memburu ketakutan.

"Sudahlah, biarkan saja."

Aderald menghela napas lega. Ia tahu budaya keluarga mafia ini. Jangan sampai ada yang mengenal wajah mereka. Kalau sampai ada, mereka akan mendapatkan hukuman cambuk seratus kali. Aderald adalah generasi awal yang mengabdi di keluarga Luna. Ia selamat dari penyergapan malam itu sebab sedang tidak berada di tempat.

Ayah dan Ibu Luna adalah mafia yang bergerak dalam jual beli obat-obat terlarang dan senjata illegal. Mereka memilih diam dan dihukum mati. Luna selamat bersama Aderald dan dua anak buah mereka, Marimar dan Gaston. Nama asli mereka tak ada yang tahu. Mereka memilih melupakan nama lahir untuk menemukan jati diri yang baru.

"Kita harus hijrah, Aderald! Memulai hidup yang lebih terhormat."

"Semua tergantung My Angel saja. Investasi Nyonya Zanna dan Tuan Luis tetap ada dan kapanpun bisa engkau ambil," ujar Aderald.

"Biarkan saja. Aku ingin memulai hidupku seperti wanita pada umumnya," lirih Luna.

Aderald menggumam, memikirkan sebuah solusi.

"Seperti menikah?" tanya Aderald.

Luna tertawa renyah.

"Aku lebih mudah menemukan yakuza daripada jodoh," kelakar Luna.

Aderald masih bergeming. Urat-urat wajah tuanya menegang. Laki-laki tua itu sedang berpikir keras.

"Aku akan ke luar negeri. Mungkin di sana, aku bisa melupakan semua hidup burukku di sini!"

"Jangan, My Angel. Saya mohon. Ibarat rumah, kau adalah lampu bagi kami di sini! Bisniss jual beli berlian ini masih permulaan."

"Lalu, kamu ingin aku terus bersembunyi di sini, di tempat terkutuk ini?"

"Tak perlu, My Angel. Engkau bisa tinggal bersamaku. Bukankah semua itu milikmu?"

"Terimakasih, kamu sudah menghargaiku, Aderald. Tapi aku tak punya alasan yang tepat untuk bersamamu di dunia luar. Akan banyak hal yang perlu dipertimbangkan," ujar Luna.

"Saya ada ide, My Angel. Mohon maaf jika ini menyinggung perasaanmu. Engkau bisa masuk ke dalam keluargaku, hanya dengan cara ini," ujar Aderald berapi-api.

Luna mengernyitkan dahi.

"Nikahilah cucuku!"

Tok! Tok! Tok!

Tiba-tiba, ingatan Luna buyar. Terdengar pintu kamarnya sekarang sedang diketuk.

"Untuk apa laki-laki payah itu mengetuk pintuku menjelang dini hari begini? Apa dia berubah pikiran? Malam pertama? Aaah ... tak semanis yang kukira," gerutu Luna memasang hijab dan cadarnya.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ismed Marzuki
Lala lili Lulu lolo
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status