Share

38. BERANGKAT KE KAMPUS

Selesai sarapan. Dika pun mengecek ulang keperluan Eka untuk ke kampus. Dia mengubek-ngubek kembali ransel hitam itu.

"Saya sudah masukin cemilan, permen dan bekel makan siang. Kamu harus makan bekelnya nanti. Saya tidak mau, kamu jajan sembarangan. Jadi, saya sudah taruh cemilan di tas," ujar Dika dengan raut wajah serius.

Eka yang memperhatikan dari jarak satu meter pun, sedikit memiringkan kepalanya. Dipandanginya terus menerus, wajah tampan sang suami. Didengarnya terus celoteh itu. Anehnya, sama sekali tidak membuat bosan atau sakit kepala.

"Kenapa kamu liatin saya seperti itu? Ada yang salah, Dek?" tanya Dika sedikit ketus, sebab Eka sedari tadi hanya cengengesan tanpa kata. Gerak geriknya mencurigakan dan patut untuk diwaspadai.

Eka menggeleng cepat. Bukannya menjawab, dia melompat dan berlari. Memeluk Dika penuh semangat dan antusias.

"Aku sangat mencintaimu, Om," ucapnya kemudian.

"Terima kasih, suamiku tersayang," tambahnya dengan nada suara manja, seperti yang biasa ia laku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status