Share

16

"Ron, kamu tidak sedang bercanda kan?" tanyaku penuh heran.

Roni hanya menunduk.

Bang Agha yang berdiri dibelakang ku mengajak Roni untuk masuk dulu. Aku pun tidak tau sejak kapan ia berdiri disitu.

"Masuk dulu Ron. Tidak baik berdiri di ambang pintu,"

Aku segera ke dapur membuatkan minum dan mengeluarkan beberapa camilan.

"Jadi yang om dengar tadi benar Ron? Kamu ingin membantu jualan cilok?"tanya Bang Agha.

"Lalu bagaimana dengan mama kamu? Apa dia setuju?" tanyaku. Karena mana mungkin Mbak Yanti membiarkan Roni bekerja. Sementara Roni juga masih duduk di bangku kuliah semester awal.

"Justru ini desakan dari mama. Memintaku untuk sembari bekerja. Katanya biaya kuliah mahal,"

Aku menghela nafas berat. Mbak Yanti yang ku kenal dengan kehidupan mapan dan hingar bingar glamour nya, mengapa memperlakukan anak seperti ini.

"Tapi kalau bisa, Roni juga bekerja paruh waktu om? Agar tidak ketinggalan kuliah."

"Apa Mama kamu tau kamu mau bekerja disini?"

Roni menggeleng.

"Biarlah om. Yang pent
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status